Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Cersil Pendekar Tanpa Guru

Rusa yang Terluka (Dendam Mila)

Di sebuah desa Minangkabau yang damai, Mila dan Nevi tumbuh dalam kesederhanaan hingga kedatangan Leni mengubah hidup mereka. Dengan niat tersembunyi, Leni menjodohkan Mila dengan Suman, seorang guru PNS, dan Nevi dengan Kemal, adik Leni. Tujuannya adalah memisahkan Suman dan Kemal, yang memiliki hubungan terlarang. Meski ragu, Mila dengan berat hati menerima perjodohan karena bujukan keluarga dan impian hidup yang lebih baik. Pernikahannya digelar meriah, segera setelah itu, ia diboyong ke Jakarta. Dalam perjalanan 2 hari diatas mobil pribadi, ia mendapati suaminya dingin, sementara Nevi tampak bahagia dengan Kemal. Ketika kebenaran terungkap—bahwa Suman mencintai Kemal dan pernikahan mereka hanyalah skenario Leni—Mila merasa dikhianati. Keadaan semakin buruk ketika Mila mengalami pelecehan oleh Kemal dengan restu Suman. Leni, yang mengetahui penderitaan Mila, justru bersikap angkuh dan menyuruhnya menerima nasib. Hal ini memicu tekad balas dendam dalam diri Mila. Ia menargetkan kelemahan Leni: suaminya, Rudi. Dengan trik elegan, Mila berhasil membuat Rudi jatuh hati padanya, menyebabkan kehancuran rumah tangga Leni. Namun, saat melihat Leni hancur, Mila menyadari bahwa balas dendamnya tidak memberinya kebahagiaan. Ia memilih untuk tidak melanjutkan hubungan dengan Rudi dan memutuskan untuk mengakhiri pernikahannya dengan Suman. Nevi, yang juga tidak tahan dengan kehidupan rumah tangganya, ikut meminta cerai. Mila kembali ke kampung halamannya, membawa luka dan pengalaman pahit, tetapi juga kebebasan baru. Ia bertekad menyembuhkan hatinya dan memulai hidup yang lebih baik tanpa belenggu masa lalu.
AnduangJM · 307 Views

Crimson Phantom: Revolusi Tanpa Jejak

Darius Valtzheim dan Riven Aldevar telah berteman sejak kecil, meski berasal dari dua dunia yang berbeda—Darius adalah putra keluarga bangsawan, sementara Riven hanyalah anak dari keluarga miskin. Perbedaan status sosial mereka selalu menjadi bahan perbincangan di kalangan bangsawan, dengan Riven sering dicap sebagai "anjing penjilat." Namun, Darius tidak peduli dengan semua itu. Bagi Darius, Riven adalah teman sejatinya, satu-satunya orang yang memahami dirinya tanpa melihat statusnya. Tetapi di dalam hati Riven, ada kebencian yang telah tumbuh selama bertahun-tahun. Kebencian terhadap para bangsawan yang menindas rakyat jelata. Ketika rumor tentang seorang bangsawan yang tewas tanpa jejak mulai menyebar, Darius bertanya-tanya siapa pembunuhnya. Yang tidak ia sadari adalah bahwa dalang di balik pembunuhan itu adalah Riven sendiri. Dengan kekuatan supranatural misterius yang mulai bangkit dalam dirinya, Riven bersumpah untuk menghapus konsep bangsawan dari dunia ini, satu pembunuhan tanpa jejak pada satu waktu. Demi menjaga persahabatannya dengan Darius, Riven menyembunyikan identitasnya sebagai Crimson Phantom, sosok bayangan yang meneror kaum bangsawan. Ia memasuki akademi bangsawan bersama Darius untuk menyusup lebih dalam ke dalam sistem yang ingin ia hancurkan. Namun, semakin ia mendekati kebenaran, semakin banyak rahasia dunia yang terungkap—termasuk rahasia kelam tentang asal-usul dirinya sendiri. Akankah Riven berhasil menggulingkan sistem bangsawan tanpa ketahuan? Ataukah persahabatannya dengan Darius akan hancur ketika kebenaran terungkap? Satu hal yang pasti: Dunia ini akan berubah… dalam darah dan bayangan.
Kumoko_Castorice · 312 Views

PERJALANAN ANAK DESA

Hutan Sancang, tempat yang dikenal sebagai tanah sakral bagi para pendekar, diselimuti kabut tipis saat fajar menyingsing. Di antara pepohonan raksasa dan akar-akar yang menjalar, seorang bocah lelaki berdiri tegap, tubuhnya kecil namun penuh tenaga, matanya tajam menatap seekor kijang yang tengah minum di tepi sungai. (Cicit burung terdengar bersahutan, air sungai mengalir dengan gemericik lembut…) Namanya Wira, seorang anak yatim piatu yang sejak kecil hidup di alam liar. Tubuhnya berbalut kain sederhana yang sudah usang, tetapi matanya penuh dengan semangat tak terkalahkan. Hari ini, ia harus berburu untuk bertahan hidup. Dengan nafas teratur, ia melangkah perlahan mendekati kijang itu. Namun tiba-tiba… (Dentuman keras! Seperti petir yang menyambar…) Dari dalam semak-semak, seekor harimau kumbang meloncat menerjang kijang itu dengan cakarnya yang tajam. Wira terperanjat, tapi bukan karena takut—melainkan karena kagum. Harimau itu melirik sekilas ke arahnya, seolah memberi peringatan untuk tidak mendekat. Namun, Wira tidak mundur. “Kau hebat,” gumamnya pelan. (Hening. Angin berbisik lembut di antara dedaunan…) Tanpa diduga, langkah kakinya justru membawanya lebih dekat. Harimau itu menatapnya tajam, tetapi bukan dengan amarah—melainkan dengan ketenangan yang menggetarkan jiwa. Saat itu, terdengar suara langkah kaki berat mendekat dari balik pepohonan. (Suara ranting patah, gemuruh langkah mendekat…) Sosok berjubah hitam dengan sorot mata tajam muncul dari balik rimbunan hutan. Wira menatapnya tanpa gentar. Ia tahu siapa pria itu—Prabu Siliwangi, penguasa Pajajaran, seorang raja sakti mandraguna yang konon memiliki ikatan batin dengan harimau putih. “Anak kecil, mengapa kau tidak lari?” suara Prabu Siliwangi bergema seperti petir di langit yang tenang. Wira menatapnya langsung. “Aku tidak takut.” (Guruh menggelegar di kejauhan…) Sang Prabu tersenyum tipis. Ia melihat ke dalam diri bocah itu—bukan sekadar keberanian, melainkan juga ketulusan yang langka. “Kau tidak takut mati?” “Aku hanya takut jika hidupku tidak berarti,” jawab Wira mantap. (Desir angin berhembus lebih kencang, dedaunan berjatuhan…) Mata Prabu Siliwangi berbinar. Di usianya yang telah matang, ia jarang menemukan seseorang seperti Wira—seorang anak yang tidak hanya kuat, tetapi juga memiliki jiwa yang bersih. “Aku akan mengajarimu ilmu sejati,” ujar sang Prabu. Wira mengernyit, tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. “Mengajarku?” Prabu Siliwangi mengangguk. “Kejujuran dan keberanianmu lebih kuat daripada pedang mana pun. Kau layak menjadi muridku.”
popyy_5435 · 365 Views
Related Topics
More