Sore ini penampilan Derby dan Revia begitu serasi, tak mengherankan mereka menjadi pusat perhatian setiap lawan jenis yang melihat.
Revia sengaja mengurai rambut, memakai kacamata hitam merk terkenal yang merupakan salah satu koleksi terbaik kepunyaaa-nya Tak berbeda dengan Revia, Derby juga memakai kacamatan super mahal yang merupakan salah satu koleksi untuk disesuaikan dengan penampilan.
Kedua-nya terlihat elegan sehingga siapapun melihat akan mengetahui bahwa kedua orang ini bukan lah orang biasa.
"By, ke sana yuk." Ajak Revia menunjuk ke arah depan mereka, memasang mimik merayu ala Revia yang biasa-nya akan sukses dalam menaklukkan hati lawan jenis.
"Ogah...Males."
Timpal Derby cepat, pria ini lebih memilih duduk untuk menikmati pemandangan pantai yang tengah ramai diisi oleh para pengunjung lokal serta turis.
Menarik pergelangan tangan sang istri untuk bergabung, "Di sini aja deh pemandangan udah pas nih."
Mimik Revia berubah cemberut, "Tapi disana banyak kerang-kerang cantik , suasana pantai-nya juga lebih baik daripada disini, Tuan Derby Anggara."
Kali ini Revia melempar pandangan siap perang, Bukan kenapa-kenapa sejak mereka datang dua jam lalu Derby sering mengabaikan perempuan cantik ini saat tengah berbicara.
Menolak pindah tempat ,padahal mereka saat ini berada pada posisi paling tidak strategis.
Terlalu ramai juga berisik, Apalagi pemandangan pantai didepan mereka hanya dipenuhi bule-bule tengah berpantai ria dengan bikini seksi.
Pria normal manapun pasti tidak akan memalingkan pandangan mereka.
Saat Revia memutuskan untuk berjalan sendiri Derby malarang, tapi saat diajak malah menolak.
Jadi membuat Revia kesal serta marah.
Derby sibuk bermain dengan ponsel, mengirim pekerjaan-nya by E-mail padahal mereka tengah berbulan madu bukankan wajar seharusnya mereka menyingkirkan seluruh hal berhubungan dengan pekerjaan.
"Nyonya Revia Queny, Kalo kita pindah tempat kesana yang ada gue bakal gak nyaman."
"Kok gak nyaman?" beo Revia tidak mengerti.
Derby menggaruk kepala, bingung harus bagaimana menjelaskan.
" Elo pernah dengar kan pepatah yang mengatakan dilarang berdua karena berbahaya!"
Akhirnya Revia mengerti maksud sang suami dengan jengkel memukul pundak Derby, melotot.
"DASAR MESUM."
Mendengar ejekan Revia pria tampan itu tertawa geli, sekarang kedua-nya saling berpandangan.
Dengan santai Derby memeluk Revia, menyingkirkan rambut-rambut yang menghalangi wajah cantik istri-nya tersebut disertai senyuman nakal.
"Kok lo malah nuduh gue mesum?" Berpura-pura tidak mengerti dengan sikap cuek, padahal jelas dia mengerti mengapa Revia meledak-nya.
Tapi dia sengaja menggoda agar Revia malu sendiri.
Jujur Derby ingin mencium istri-nya tersebut karena wajah Revia sangat mengemaskan sekarang tapi ini tempat umum meskipun mereka sudah sah tetap saja malu.
Revia salting, bahkan tersipu malu.
Masih bersikap berpura-pura tak mengerti pria itu tetap memasang mimik bingung, " Emang salah ya mesum sama istri sendiri?Mrs.Derby."
Mendengar kalimat terakhir pria itu membuat wajah cantik Revia tanpa sadar merona, "Udah ah, lepasin..Gue haus mau minum air kelapa."
Derby melepaskan pelukan, tersenyum puas karena berhasil menggoda.
"Oke... kita minum air kelapa di sana aja, puas? Bentar lagi matahari tenggelam dan gue rasa disana jauh lebih enak view-nya."
Revia menganguk disertai senyuman.
Revia sangat bahagia karena pria itu akhirnya mengikuti apa kemauan-nya meski tidak langsung dikabulkan.
Derby menggandeng jemari lentik Revia dengan erat.
Mendadak Derby berbisik, "Nanti kalo kita udah sampai sana, jangan mesumin gue ya."
Kedua mata Revia melotot, memukul-mukul sebel perut sixpact sang suami, " GA BAKAL."
Derby tertawa geli, Langsung membawa sang istri pergi ke tempat yang Revia inginkan.
-
-
Hari sudah malam saat kedua-nya sampai hotel, Derby langsung mandi setelah sang istri selesai mandi.
Revia menyiapkan kaos juga bokser tidur Derby.
Sebelum tidur perempuan cantik ini memastikan sudah mempersiapkan semua keperluan tidur sang suami.
Jam menunjukan pukul 11 malam, waktu untuk tidur.
Tak lama kemudian Derby keluar kamar mandi dengan hanya memakai handuk melinggar pada pinggang.
Melihat sang istri tertidur, Pria itu menghampiri perempuan cantik yang telah menjadi istri-nya ini lalu perlahan mengecup kening sang istri, mengucapkan selamat tidur dan disaat itu juga Revia tiba-tiba terbangun.
Kedua-nya salting, Derby langsung mengambil pakain tidur kemudian kabur ke dalam kamar mandi sedangkan Revia menutup diri dengan selimut.
Satu jam berlalu Derby masih belum keluar, Revia mengetok pintu kamar mandi tak ada jawaban.
Akhirnya perempuan itu memberanikan diri membuka pintu, betapa terkejut saat mendapatkan Derby tengah tertidur pulas dalam betab mandi.
"By, pindah ke ranjang yuk." ajak Revia lembut, membangunkan Derby tanpa membuat pria itu merasa terganggu.
Bagaiman bisa pria itu tertidur di kamar mandi?
Derby membuka mata, tanpa berkata apapun Derby menganguk kemudian beranjak dari betab. Mengandeng jemari lentik Revia agar Revia mengikutinya.
Naik ke atas ranjang, memeluk erat Revia dari samping kemudian melanjutkan tidur.
Revia hanya bisa pasrah juga merasa bahagia saat pria paling menyebalkan yang pernah dia kenal malah tengah memeluk diri-nya dengan hangat.
******
Seorangpun perempuan cantik tengah sibuk menyusuri pantai ,memandang sedih pada laut.
Wajah-nya mulai sendu bahkan airmata sudah menghiasi kedua mata lalu jatuh ke pipi.
Dia menangis terseduh, memanggil nama pria paling dicintai-nya.
Tertunduk lemas..
Tangisan semakin keras, berteriak kata maaf berulang-ulang kali seolah ingin melepaskan kesesakan dalam hati akan rasa bersalah.
CUT...
Teriak seseorang.
Suara tepok tangan bergemuruh, seorang pria berusia separuh bayah tapi tetap gagah menghampiri sang perempuan yang tadi tengah berakting.
"Tamara, lo memang artis top dalam berakting gak sia-sia dibayar mahal...Gue puas sama akting lo." puji sutradara pada Tamara, memeluk bangga artis yang sudah sering mendapatkan banyak penghargaan dan bahkan pernah berakting dengan beberapa film bersama artis internasional populer.
Tamara tersenyum bangga, "Gue kan selalu berakting maksimal bang, biar hasil-nya memuaskan. Toh sebagai artis akting bagus tuh harga mati."
Beberapa asisten sekarang mengelilingi Tamara, ada yang memberikan Tamara minum, ada yang memberikan makanan dan ada yang sibuk mengarahkan kipas portble pada sang artis.
Dengan sikap angkuh perempuan berstatus sebagai DIVA film tersebut meminta dipijit oleh salah seorang kru.
Jose yang tak lain sang sutradara, menyuruh meninggalkan mereka berdua dalam tenda.
"Gimana lo udah pikirin tawaran luar biasa itu ?" Jose kembali bertanya mengenai tawaran menjadi salah seorang artis yang bermain di film internasional bersama artis populer kelas dunia.
"Tertarik si bang cuma gue masih belum siap harus akting panas diatas ranjang dalam keadaan telanjang meski gue bakal dapet duit banyak."
Josse mengerti maksud dari sang artis, "Elo kan artis profesional harus-nya gak masalah , Toh cuma akting.
Banyak artis internasional pernah melakukan hal sama dan mereka oke-oke aja."
Sekarang Tamara menarik nafas lalu menghembuskan, "Oke deh gue ambil."
"Nah gitu, Profesional dong. Gue bangga sama lo.
Yaudah lo istirahat 10 menit ntar lanjut syuting lagi..Gue cabut."
Setelah kepergian Jose Tamara mengeluarkan sebuah photo dalam dompet mahal-nya, tersenyum pahit saat harus melihat gambar pria paling berarti dalam hidup-nya.
Mantan yang sampai sekarang belum bisa dilupakan meski mereka sudah lama putus, tak saling berkomunikasi apalagi bertemu.
"Derby, Aku kangen banget sama kamu."
Tbc
Ps : Seperti janji saya kalo mood bagus akan segera up lagi , kalo kalian pengen cerita ini Up secepatnya perbanyak Likes dan Comments seputar cerita ya.
Btw kalo pas tanggal 31 agustus ini nembus 400 likes saya bakal Up Langsung dua bab sekaligus sebagai tanda terima kasih.
Gambar diatas pakain yang dikenakan Derby dan Revia pas dipantai ya bukan sosok mereka untuk itu ada bagiannya sendiri nanti.
Tbc