Chereads / Sebuah Kesepakatan (Dealing With) / Chapter 39 - Masalah Baru

Chapter 39 - Masalah Baru

Kami tercengang dengan pernyataan Sergei.

Bukankah poligami hanya ada di negara-negara tertentu?

Biasanya poligami hanya dilakukan oleh pria bukan wanita.

"Jacob, apa majikanmu tahu ia dipoligami?"

Jacob menyeringai jijik.

"Menurut anda?"jawabnya. "Tidak ada pria yang ingin dipoligami. Camkan itu baik-baik Reveline."

Jawaban Jacob membuatku cukup ngeri . Kira-kira, apa yang akan Gold lakukan jika ia tahu wanita yang dinikahinya telah menikah dengan pria lain selain dirinya. Apakah ia akan tetap menganggap wanita ini berharga?

"What do you want?" tanyaku memberanikan diri pada sepasang kekasih yang barus saja menyelesaikan ciuman panas mereka.

Si kekasih pria melirik ke arahku dan melepasakan tangannya dari pinggang lebah betinanya.

"Aku ingin kematian kalian!" jawabnya tegas.

"Kalian telah menghancurkan rencana kami dari awal. Sebelum ini, tak ada satu pun di antara target-target kami yang berani melangkah sejauh ini. Tapi kalian, terutama kau!" kata Sergei menunjuk ke arahku. "Telah membuat kami hilang kesabaran!"

Aku tertawa melecehkan mereka. "Aku tak melakukan apapun. Justru kekasihmu itulah yang ingin membunuhku! Pakai otakmu!"

Pria itu habis kesabaran dan mendatangiku. Ia menjambak rambutku. "Kau! Sekali lagi berani berkata kasar aku akan menarik habis rambut indahmu dari kepala!"

Aku kesakitan.

"Lepaskan dia!" kata Ficaso. "Mengapa ingin membunuhnya? Apa gunanya membunuh orang asing bagi kalian?"

Sergei melepaskan aku. Wanitanya memberinya kode saat ia akan memukul Ficaso.

"Kalian menghalangi jalan kami meraih semua harta Servine." jawab Sergei seraya meninggalkan kami.

Ia kembali mendekati Frada sang kekasih hatinya.

"Aku orang asing, apakah tak cukup dengan semua harta kekayaan mereka yang bernilai milliaran? Mengapa masih ingin membunuhku."

Aku mengehela nafas sebelum melanjutkan. "Bukankah seperti yang pernah dokter katakan, Hidup Gold tak akan lama. Sebagai istrinya kau akan mewarisi semuanya tanpa sengketa apapun?

Ditambah, Tuan dan Nyonya Servie juga menyanyangimu. Aku yakin, mereka tak akan memepersulitmu dengan harta keluarga mereka."

Frada tertawa, "Seandainya seperti yang Kau katakan, aku tentu tak akan memburu kalian."

"Aku yakin orang sepertimu suah mengetahui hal ini." kata Frada menunjuk Jacob.

"Gold, dia menulis buku harian. Aku menemukan salah satunya ditulis dalam bahasa Indonesia.

awalnya aku kira itu hanya sebuah buku biasa. Lagi pula, Gold lebih suka mengetik jadi tulisan tangannya juga tak menarik sama sekali."

Awalnya aku putuskan tak menghiraukannya, namun aku menyadari ada sesuatu yang tak beres.

Aku meminta beberapa teman untuk menterjemahkan tulisan itu."

Frada tersenyum sinis.

"Dari hasil terjemahan orangku, aku bisa menarik suatu kesimpulan. Gold menyadari jati diriku sebenarnya."

"Sungguh sangat disayangkan, gadis kecilku sebenarnya sudah bermurah hati pada keluarga Servine. Ia hanya berencana membunuh satu orang saja. Tapi, buku harian yang Frada temukan mengharuskan kami membunuh semua orang."

Jacob menyela, "Nyonya aku tak bisa memahami perkataan anda."

"Cukup!" bentak Frada!

"Jangan belaga bodoh Jacob!" Frada mengeluarkan segenap amarah dalam perkataannya,.

"Gold menyuruh beberapa temannya untuk mencari tahu siapa aku! Sebagai orang kesayangannya, kau juga pasti menyadari hal ini bukan? Kau bukan pelayan bodoh! Aku tahu siapa kau sebenarnya!"

Jocob menggeleng dan tertawa. "Jadi, informasi yang aku dapat itu benar?

Kau adalah Red Angel. Sungguh-sungguh Red angel? Wanita perampok dari italia yang terkenal itu? Yang memangsa semua pria kaya sampai ke akar-akarnya?"

Diam Frada adalah jawaban dari pertanyaan Jacob.

"Kau benar-benar bodoh! Bahkan aku yang hanya pekerja Servine tak berani menyampakain hal ini kepadanya secara langsung tanpa bukti. Dan sekarang kau mengakui serta membuka identitasmu sendiri.

Biar aku bicara, kau pasti yakin akan benar-benar selamat setelah ini?"

Frada dan Sergei tertawa bersamaan.

"Tentu saja, jika kami tak yakin akan selamat. Aku tak akan membicarakan semua ini dengan kalian!"