Dina menggigit bibirnya, matanya menyusuri setiap siapapun yang keluar.
" huftt... " entah yang keberapa kalinya sudah ia mennghela nafas panjang
" lo yakin dia bakalan datang? " tanya Arisa, Dina mengangguk sudah tidak mampu berkata kata.
Senyum gadis itu merekah begitu orang yang di tunggunya muncul juga.
" Amyyy.... " pekiknya
Gadis yang memakai khimar panjang itu tersenyum dan balas melambai
" ya... gue pikir laki lo yang datang " Arisa menghela nafas kecewa " gue kan penasaran "
" hehehe.... suami gue masih ada kerjaan jadi belum bisa datang " ucap Dina.
" Yo Din "
Mata Dina membulat sempurna, Ibra berjalan di belakang Dina, tunggu... hmmm....
" kenapa kalian bersama? " Dina memiringkan kepalanya bingung, Ibra tertawa tapi tak lama dia mendekat dan merangkul Amy
" karena kami suami istri yang sedang dalam perjalanan bulan madu " jawab Ibra, Dina mendengus kemudian melepas tangan Amy
" syu...syu... jauh jauh, bikin iri aja " cibir Dina membuang muka
" sepertinya geng kalian geng Nikah muda ya? " cetuk Arisa, gadis itu mengusap dagunya " hmmm... "
" apa lo mau masuk geng kita juga? suami gue ada sepupu kayaknya masih jomblo juga " kata Dina, Arisa mengibaskan tangannya
" tidak terimah kasih " ucapnya, Dina tertawa dia menggandeng lengan Amy dan Arisa di kedua sisinya
" jadi kalian akan menginap di mana? Sebenarnya sih di tempat gue ada dua kamar tapi kan... Aa' gak ada jadi.. "
" kita udah booking hotel kok Din, kita ngerti kok " jawab Amy.
" tidak masalah "
Langkah Dina terhenti begitu mendengar suara yang hanya sering di dengarnya melalui media telfon saja.
Berlahan dia berbalik dan benar saja, seorang pemuda dengan kemeja warna biru berdiri di samping Ibra yang berusaha menahan tawa.
" eh, siapa? " tanya Arisa, Dina tidak menjawab dan hanya melangkah pelan mendekati pemuda itu
" wo wooo.... selo mbak " seru Ibra karena Dina langsung memeluk pemuda yang ada di samping Ibra.
Arsyad tersenyum sambil memeluk balik Dina, Dia menunduk mencium puncak kepala Dina yang terasa makin pendek saja.
" katanya Aa' gak bisa datang " ucap Dina dia mengembungkan pipinya lucu.
" di rumah saja ceritanya " kata Arsyad sedikit memperbaiki posisi jilbab Dina " Kalian berdua tinggal di tempat Dina saja "
" no, thank you. kami mau memadu kasih dan tidak ingin di ganggu siapapun " ucap Ibra, Dina mencibir.
*
Dina membuka pintu apartemennya dan mempersilahkan Arsyad masuk. Tadi Arisa pamit sedangkan Ibra benar benar membawa Amy ke hotel.
Arsyad menyusuri apartemen Dina dengan pandangannya, tidak rapi tapi tidak juga berantakan.
" A', Aa' sudah makan? atau mau istirahat dulu? " tanya Dina
Arsyad tidak menjawab dia menuju bantalan sofa khusus satu orang saja, dia memberi tanda agar Dina mendekat
" uaaa... " Dina memekik karena Arsyad menarik tangannya membuat Dina berada dalam pangkuannya.
" A' " cicit Dina, wajahnya merah lebih dari sebuah tomat.
Lagi lagi Arsyad tidak menyaut tangannya memeluk erat pinggang Dina sedangkan wajahnya dia tenggelamkan di ceruk leher Dina, membaui aroma yang menghilang dari tempat ridur dan rumanya semenjak enam bulan yang lalu.
" A' "
" hm? "
" lepas... adek mau masak " Ucap Dina
" ngh.. " Arsyad bergumam menolak, Dina meraih dagu Arsyad menjepitnya dengan telunjuk
" sejak kapan Aa' manja begini? " Dina menolehkan kepalanya agar bisa melihat wajah Arsyad jelas. Dina terkikik melihat wajah lucu yang dibuat suaminya itu. " Aa' emang gak mau makan? " Dina menyandarkan tubuhnya di dada Arsyad
" makan di luar saja nanti. " jawab Arsyad dia kembali menunduk mengecup leher Dina sebelum menopangkan dagunya di puncak kepala Dina
" gimana bunda, mama, papa. ayah semuanya? sehat? "
" iya " Arsyad melepaskan pelukannya di pinggang Dina tapi memeluk kembali tubuh Dina, Dina mendongak
" kalau Aa'? "
Arsyad menunduk menatap wajah Dina yang terlihat lebih kurus, Dina mengkerutkan keningnya bingung karena Arsyad hanya diam menatapnya.
" A'? " Arsyad mengelus pipi Dina
" buruk " jawab Arsyad dia menunduk mencium Dina membuat perempuan itu kaget.
Dina langsung menutup wajahnya yang memerah karena malu begitu Arsyad melepaskannya, Arsyad terkekeh sambil menarik Dina kepelukannya.
" di mana kamar adek? " tanya Arsyad, Dina menunjuk kamarnya
" di sana, kenapa A'? " tanya Dina, Arsyad menunduk berbisik
" ayo kesana, Aa' kangen sama Adek "
" Aa' ! " pekik Dina karena Arsyad dengan entengnya mengangkat tubuhnya.
*
Dina duduk bersandar di kepala ranjang, sedangkan Arsyad tertidur di sampingnya masih dengan memeluk Dina, Dina baru beberapa menit yang lalu terbangun.
" A' bangun sudah sore " ucap Dina mengelus kepala Arsyad.
Arsyad bukannya bangun malah makin memeluk Dina malas untuk bangun terlebih kepalanya di usap Dina.
" A' "
" hm? "
" bangun ih, sudah sore "
Dina memukul pelan bahu telanjang Arsyad karena pria itu hanya tidur di tutupi selimut, sebenarnya bukan hanya Arsyad, dia juga sama.
Tadi Arsyad membawanya ke kamar untuk melepaskan rindu pada Dina dengan mencium, memeluk Dina, melakukan hal yang sudah lama dia tidak lakukan
" Aa' ih, bangun dulu "
Arsyad berlahan membuka matanya menatap wajah cemberut Dina, padahal tadi gadis itu terlihat sangat manis dengan senyum malu malunya.
" Amy dan Ibra ngajakin makan malam " beritau Dina
" biarkan saja " ucap Arsyad ia memindahkan kepalanya ke pangkuan Dina, Dina tersenyum ingat saat Arsyad sakit dan laki laki itu bertingkah manja melebihi anak kecil
" tapi adek juga kangen sama Amy " ucap Dina tangannya lebih leluasa memainkan rambut pemuda itu.
Arsyad menatap Dina malas, tangannya tiba tiba mencubit pipi Dina membuat gadis itu meringis
" jelek " kesal Arsyad
" apa sih A', gak jelas banget " gerutu Dina dia mendorong Arsyad agar pindah dari pangkuannya.
Dina memalingkan wajahnya begitu Arsyad duduk yang otomatis memperlihatkan dada telanjangnya. Memang tidak berotot seperti model karena Dina yakin Arsyad tidak punya waktu untuk membentuk tubuh. Tapi... melihat Arsyad begitu membuatnya malu dan memerah.
" Adek kurusan, jelek " ucap Arsyad, Dina mendelik... karena siapa coba dia kurusan begitu?
" yang penting cantik " cetuk Dina asal, dia menunduk mencari pakaianya " Aa' mandi gih di kamar mandi di luar, adek mau ketemu Amy "
Bukannya bergegas Arsyad malah melempar kembali dirinya ke kasur berniat tidur lagi. Dina menghela nafas.
" Aa' capek banget ya? "
" hn "
" ya udah, Aa' istirahat saja biar adek saja yang ke sana sendiri " ucap Dina membuat Arsyad berdecak.
Dina yang sudah memakai pakaiannya tersentak saat Arsyad menariknya kembali ke kasur
" Aa' hanya dua minggu loh dek, di sini " Dina mengangguk, dia tau itu.
" Hanya malam ini A' " ucap Dina " ya? Aa' mau ya? " bujuk Dina dia bahkan memasang wajah memelas membuat Arsyad menghel nafas
" hanya malam ini "
" thank you A' " Dina menangkup wajah Arsyad memberinya kecupan di kedua pipi Arsyad " hehehe... soalnya kalau keseringan ketemu bisa di amuki Ibra nanti "
Setengah tujuh malam akhirnya mereka sampai di restorant di mana mereka sudah janjian akan bertemu.
" kalian lambat lima menit " sungut Ibra
" baru juga lima menit, ilahh " ucap Dina sambil duduk di bangku yang sudah di tarik untuknya oleh Arsyad.
" Jangan di gubris, Di. Orang gila emang " ketus Amy, Dina cekikikan " mau pesan apa? "
Dina menunjuk beberapa menu begitupun Arsyad. Mereka terlihat seperti pasangan Double date.
" jadi ceritanya kalian mau balas dendam nih makanya gak ngabarin kalian nikah " sungut Dina, dia memang tidak diberitau.
" bagus deh kalau sadar " ucap Ibra yang di balas dengusan oleh Dina. Amy dan Arsyad hanya bisa menggelengkan kepalanya.
" sesuai kesepakatan keluarga, akadnya memang tidak ngundang hanya keluarga saja " kata Amy " tapi resepsinya nanti bakal di undang kok "
" kapan? "
" insyaa Allah selesai hari raya nanti, kamu pulangkan? " tanya Amy, Dina ngangguk
" buat lo apasih yang gak " giliran Ibra yang berdecih " kalian di sini berapa lama? pulangnya samaan dengan Aa'? "
".kami hanya sepuluh hari " jawab Amy, Dina cemberut
*******
tobecontinued
untuk beberapa minggu depan mungkin ngak up, karena hp saya rusak, ini bislla up karena minjam hp kakak