Dina dan Arsyad sudah kembali ke sekolah setelah kemarin dia pulang dari rumah sakit.
Dina bersandar malas di lengan Amy. mereka duduk di bangku istirahat sambil mengerjakan tugas yang baru saja diberikan oleh guru mata pelajaran.
" masih sakit kamu? "
Dina menggeleng tapi dia malah menutup mata " hanya sedikit pusing "
" mau aku antar ke UKS? "
" gak usah " jawab Dina yang kemudian merebahkan kepalanya di atas meja.
Dina tersentak merasakan sebuah telapak tangan menyentuh keningnya dengan spontan dia membuka matanya, dia bernafas lega begitu ia melihat orang itu Arsyad.
" Sudah minum obat? " tanya Arsyad, Dina menggelengkan kepalanya " ayo ke UKS " lagi Dina menggelengkan kepalanya " Dek "
" adek gak apa apa, cuman pusing dikit doang " jawab Dina dia menjauhkan tangan Arsyad dari keningnya dia berniat merebahkan kepalanya kembali.
" dek "
" Adek ngak apa A' " ucap Dina
Arsyad menghela nafas " jangan keras kepala " ucap Arsyad, Dina mendelik
" siapa yang keras kepala? "
Arsyad tidak menjawab, dia melihat Amy sadar dengan tatapan Arsyad, Amy berdiri dan membiarkan laki laki itu untuk duduk di samping Dina.
" ekhem... " Ibra berdehem tapi tidak dihiraukan oleh Arsyad, Ibra menghela nafas dan memilih memutar badannya begitu pun dengan Amy yang memilih melihat ke arah lain.
Dina melihat Arsyad kemudian memalingkan wajahnya, Arsyad menarik wajah Dina agar menatapnya
" ke UKS ya " bujuk Arsyad, Dina menggelengkan kepalanya.
" wuih... apa ini rame rame " Lintang muncul dengan Risa di belakangnya yang memasang wajah kesal entah apalagi yang mereka debatkan.
Dina melihat mereka, ia menumpukan dagunya di meja. Lintang duduk di samping Ibra yang fokus di hapenya
" darimana Din, kok gue baru ngeliat lo " tanya Lintang
" dia sakit " Arsyad yang menjawab karena Dina tampak ogah ogahan. Lintang ber-oh sambil mengangguk.
Melihat ada kesempatan, Dina lanhsung berdiri tapi dia kalah gesit dari Arsyad yang menarik kerah belakang seragam Dina membuat gadis itu kembali terduduk
" akh... sakit A' " protesnya
" kemana? "
" eh... itu.... " Dina memutar otak berfikir " ah, adek mau ke... kamar mandi " ucap Dina, Arsyad meliriknya tajam membuat gadis itu menelan ludahnya.
" terserah " kata Arsyad dia meraih hpnya baru akan kembali pergi Dina kembali menatap.Arsyad saat menyadari hp siapa yang di pegang Arsyad.
Dina meraba kantongnya dan Zonk... dia tidak menemukan apa apa. Dina makin panik saat ada yang menelfon
" A' " pekiknya saat Arsyad menahannya agar tidak mendekat
" Assalamu'alaikum. Ma " Arsyad menatap Dina yang masih meronta mau meraih hpnya " Dina? ini lagi sama Ar. " jawab Arsyad " kemarin Om Adit sudah ngizinin dia pulang, sekarang di sekolah "
" aa' " rengek Dina, Arsyad hanya meliriknya sekilas dan kembali fokus mendengar mertuanya bicara.
" iya, minggu nanti saya akan antar dia ke sana " ucap Arsyad " motor? " Arsyad melihat Dina lagi " iya. nanti saya tanyakan, say- Dek " kaget Arsyad melihat Dina yang tiba tiba memucat sambil memegang kepalanya. " iya, Wa'alaikumussalam "
Arsyad mengantongi hp Dina, dia memegang kening Dina
" keras kepala " gumam Arsyad " Amy, tolong bantu saya membawanya ke UKS "
" iya "
Ibra, Lintang dan Risa melihat kepergian mereka, Ibra menopang dagunya melirik Risa dan Lintang yang menatap mereka dengan tatapan yang sama, kecewa dan penasaran.
" Ib, jujur sama gue, hubungan mereka apa? " tanya Lintang
Ibra hanya mengedikkan bahunya " gue mana tau, temen lo noh tidak pernah cerita ke gue " ucap Ibra dia memutar mutar hp di tangannya
" lo mau nyerah? " kata Risa mendelik ke Lintang, cowok itu mendengus " lagian apa istimewanya cewek itu? manja "
Lintang mencibir " gak punya kaca ya di rumah? "
" he.... lo ngatain gue manja? "
" gue gak bilang, idih.. gue kan nanya lo punya kaca tidak "
Ibra tertawa melihat mereka " Astagaa.... kalian berantem begini awas saja saling suka "
" Amit amit " seru Lintang dan Risa bersamaan " mending gue jomblo seumur hidup dari pada sama ni biang rusuh " tunjuk Risa
" lo pikir gue sudi, meski lo cewek terakhir gue juga gak sudi "
" gue orang yang bakal nertawain lo duluan kalau kalian sampai jadian " kata Ibra
Lintang memutar bola mata jengah " mending gue ngeliat Dina "
*****
Dina memasang wajah cemberut karena kena omelan Arsyad sedangkan Amy menahan tawanya, dia bersyukur ada yang membantunya mengurus si keras kepala itu.
" sudah mendingan? " tanya Arsyad setelah beberapa menit Dina meminum obatnya, gadis itu mengangguk " kamu istirahat di sini saja dulu, tidak usah ikut belajar "
" tapi A'... " rengek Dina, Arsyad mendelik
" aku akan pinjamkan catatan " ucap Amy " kamu istirahat saja, mbak tolong jagain teman saya ya " ucapnya pada penjaga UKS.
Lintang masuk ke ruangan UKS dengan Risa dan Ibra, Lintang sempat menyunggingkan senyum prince charmingnya ke penjaga UKS yang mendapat cibiran dari Risa.
" dih sirik " timpal Lintang mendorong pelan kepala Risa
" cari ribut lo sama gue? "
" sudah, ini UKS " tegur Arsyad, Risa cemberut tapi tak lama memasang senyum manisnya ke arah Arsyad saat mendekat pemuda itu bergeser membuat Risa kembali mendengus dia melirik Dina tajam karena melihatnya di tolak Arsyad.
" Din " panggil Lintang
" hm? "
" kalau minggu nanti lo udah sehat, lo mau gak ikut gue? " tanya Lintang, Ibra langsung pura pura tersedak
" akh.. " pekik Ibra karena kena sikut Lintang
" kemana? " tanya Dina
" di dekat komplek gue ada festival budaya, lo mau gak pergi bareng gue " tanya Lintang ekor matanya melirik Arsyad yang tampak tidak peduli. pemuda itu malah sibuk dengan entah apa yang di tangannya.
" eungg.. " Dina melihat ke Amy tapi Amy malah mengedikkan bahunya " bareng mereka? "
" hanya lo sama gue "
" Cih... " Ibra dan Risa berdecih bersamaan.
" itu... gue gak di izinin keluar tanpa Aa' " cicit Dina
Lintang diam, dia menghela nafas " gue bakal ngomong ke nyokap lo "
Dina diam dia melihat Arsyad yang sudah menatap ke arah mereka dengan kening terangkat satu, Dina menghela nafas
" sorry gue gak bisa, nyokap sama bokap gue udah wanti wanti... gak boleh pergi kemana mana kecuali bareng Arsyad atau Amy "
" rame rame aja sih " timpal Ibra " kita gak bakal gangguin " Ibra menepuk bahu Arsyad " iya kan? "
" hm " gumam Arsyad sebagai jawaban
" baiklah " ucap Lintang akhirnya.
******
Dina duduk sambil bersander di punggung Arsyad yang sibuk dengan laptopnnya sedangkan dia sibuk membalas chat Amy.
" A' "
" hm? "
" kapan kita pulang? " tanya Dina dia berbalik dan menumpukan dagunya ke Arsyad, Pria itu masih fokus saja
" sampai tamu Omah pulang " jawab Arsyad, dia mendorong kepala Dina pelan supaya tidak terlalu dekat dan mengganggu konsentrasinya.
" sampai kapan? " Dina berbalik dia mengambil bantal dan memeluknya " tinggal di hotel mahal tau... "
" tenang saja, hotel ini masih properti milik Narenra " jawab Arsyad, Dina mencibir tangannya meraih selembar kertas milik Arsyad dan membaca isinya
" kasihan Bunda A', Bunda belum terlalu sehat loh A' " ucap Dina
Arsyad mengalihkan pandangannya dan menatap Dina
" kamu serius tidak apa? omahku cerewet loh " beritau Arsyad " beliau tidak punya filter soalnya "
" ya gak apa apa "
Arsyad mengalihkan kembali pandangannya ke laptop dia tidak mau menatap Dina lama lama karena dia tidak munafik, dia laki laki tentu saja dia memiliki ketertarikan pada perempuan terlebih mereka sudah halal, tapi dia masih harus memegang janjinya.
" besok kita pulang " putus Arsyad
" suamiku yang terbaik " seru Dina, Arsyad hanya tersenyum kecil
*******
tbc