'Dia? Bukannya dia pria yang banyak skandal dengan wanita? Yang benar saja!! Apa Lisa ini sudah gila ingin menikah dengannya?! Bahkan pria baik-baik saja ditolaknya, dan sekarang dia lebih memilih menikah dengan playboy ini!?' ucap Jhony dalam hati.
**
Mencoba tenang melihat Alex yang sudah menghampiri mereka, "Sudah memilih nya?"
"Sudahh.. Ini. Bagaimana? Bagus tidak?" sambil menunjukkan cincin incarannya pada Alex dengan senang.
"Bagus. Ambil saja yang itu kalau mau." , "Tidak bisa." ucap Jhony cepat.
Menengok ke arah Jhony, "Tidak bisa? Apa sudah ada yang memilikinya?" , "Aku tidak ingin menjual nya pada kalian."
"Jhonyyyyy, ahh kau kenapa jahat sekali padaku. Aku menginginkan ini. Tolonglah, kenapa kau berubah jadi kejam begini?" rengek Lisa kesal.
"Aku bisa membayarnya 2 kali lipat untuk ini." balasnya santai.
Sontak saja mata Lisa melebar kaget, bukan karna uang yang ditawarkan 2 kali lipat itu tapi karna pria disebelahnya ini tidak tau kalau Jhony tidak suka disogok seperti itu.
Bisnis perhiasan yang ia jalani adalah pure hobby semata nya saja. Sejak kecil kedua orangtua nya sudah menjadi pembisnis berlian terkenal didunia.
Jadi karna itu ia ingin mengikuti jejaknya. Bahkan Jhony pun terkenal tegas tanpa pandang bulu pada pelanggan. Jika suka ia akan melepasnya, jika tidak ia akan menolaknya.
Jhony sudah melotot tanda tidak suka dengan ucapan Alex barusan, hendak menjawab namun Lisa lebih dulu berbicara.
"Ahh haha bukan begitu maksudnya Darling, tolong jangan dimasukkan ke hati. Ayolah, kau harus memberikan ku hadiah pernikahan juga kan?
Jual lah ini padaku dan aku akan sangat bersyukur atas hadiah mu ini." sambil memasang wajah termanis andalannya saat sedang membujuk menginginkan sesuatu.
"Untuk kali ini, aku tidak akan mempan dengan ekspresimu itu. Pilih saja yang lain untuk kado pernikahan, akan ku setujui asal bukan yang ini." balasnya dingin.
'Darling? Wanita ini sebenarnya gila atau bagaimana? Terang-terangan memanggil pria lain Darling padahal didepannya ada calon suaminya? Apa dia tidak melihat orang lain memperhatikan mereka daritadi?' batin Alex tidak percaya.
"Aku hanya mau ini.. Ahhh aku mau ini Darlinggggg.." ucap Lisa kencang.
"Stt, pelankan suaramu itu bodoh.. Kau bikin malu aku saja kalau begini. Banyak pelangganku disini." ucap Jhony kesal.
"Aku tidak peduliii.... Kau jahattt!!! Aku cuma,..." kata-katanya belum selesai namun mulutnya sudah dibungkam oleh tangan besar Alex.
"Kau tau kata berisik tidak? Jangan seperti anak kecil, kau tidak lihat mereka memperhatikanmu daritadi." bisiknya pelan namun masih bisa terdengar oleh Jhony.
Mencoba melepaskan, namun tatapan Alex seakan mengatakan kalau aku lepas jangan berisik lagi. Dan Lisa hanya mengangguk pasrah baru setelah itu terlepas sudah.
Melihat ini Jhony sedikit terkejut, baru ini ia melihat Lisa tidak mengomel dan hanya menurut jika disuruh diam.
Biasanya jika Erik melakukan itu, ia akan segera berteriak nyaring saat mulutnya terbuka lagi.
"Baiklah baik. Aku akan melepasnya untukmu." ucap Jhony setelah menimbang-nimbang sesuatu.
"Ah? Darling? Benarkah??" Sontak saja Lisa langsung memajukan badannya dan meraih pundak Jhony dan memeluknya.
Jhony sudah biasa diperlakukan seperti itu oleh Lisa, bahkan nama Jhony pun sempat muncul dalam daftar teman kencan Lisa waktu lalu yang disoroti oleh paparazi.
Namun berbeda dengan Alex, ia tersentak melihat reaksi Lisa. 'Ehm ehm' Lisa pun langsung sadar dan melepaskan pelukannya.
Mengeluarkan kartu untuk membayar, Jhony pun langsung memanggil asistennya untuk mengurus pembayaran.
Saat Alex sedang mengikuti sang asisten, Jhony pun berujar, "Kau serius memilihnya untuk jadi suamimu? Kau pasti tau seluk beluknya bukan?"
"Aku tau, tenang saja. Dia tidak akan macam-macam denganku. Dia tergila-gila padaku. Kau tau kan aku mampu membuat siapa saja tergila-gila?" bisiknya sambil terkikik kecil.