"Apa-apaan kau ini?!" omel Alex sambil melotot. "Sayang.. Walau kau sudah menikah, kau jangan melupakan aku begitu cepat dong." ucapnya sambil tersenyum.
**
"Adeline cukup! Pergi dari sini!" ucap Alex dengan nada marah tertahan.
Menarik jas Alex dan berbisik tepat ditelinganya sebelah kanan,
"Alex, aku tidak akan melepaskanmu hanya karna kau sudah menikah. Kau tidak bisa membuang ku setelah 3 tahun aku menemanimu diatas ranjang." Lalu tanpa dugaan, ia menggigit telinga Alex pelan.
Lisa melihat semua ini, bahkan mendengarnya juga. Karna Lisa tepat berdiri sisi kanan Alex. Ekspresinya tidak berubah meski melihat itu secara langsung.
Ia hanya berfikir kalau wanita ini pasti akan sangat merepotkan dirinya dimasa depan.
Mengingat apa yang dikatakan Erik waktu itu, bahwa musuh wanita adalah wanita lainnya, Lisa mulai mengerti maksudnya sekarang.
Alex langsung menarik lengannya secara kasar, "Kau jangan kelewat batas denganku Adel. Aku bisa saja meleparmu ke jalanan jika aku ingin." ucapnya dingin dengan sorot mata yang tajam.
Sontak saja Lisa terkejut melihat itu. Baru ini dia melihat Alex berkata dingin dan menyeramkan seperti sekarang.
Adel pun langsung gemetar tertunduk sambil mengepalkan tangannya kuat. Menengok sekilas ke arah Lisa dan pergi dengan sorot mata kesal. Bukan ke arah Alex tapi ke arah Lisa.
~
Setelah Adel pergi, "Kau yang cari pertengkaran dengannya, tapi dia malah melotot ke arahku. Kelak selesaikan masalahmu dengan benar.
Jangan membuatku mendapatkan masalah atas kesalahan yang tidak ku perbuat." lalu melangkah pergi meninggalkan Alex yang belum sempat menjawab.
Alex mencoba mengejarnya namun Lisa sudah keburu duduk dibarisan para teman pria nya dengan nyaman, dan akhirnya ia pun memutuskan untuk tidak mengganggu mereka.
"Nak, kenapa kau biarkan Lisa duduk disana? Dia kan istrimu. Bagaimana sih?" ucap sang Ibu yang datang menghampirinya.
"Tidak apa Bu, mereka kan teman Lisa. Alex sudah bertemu tadi dengan mereka kok." , "Ah kalau Lisa direbut sama salah satu dari mereka bagaimana coba?"
"Haha Ibu nih ada-ada aja. Alex baru aja menikah masa Lisa udah mau ninggalin Alex aja. Jangan mikir aneh-aneh Bu." balasnya santai sambil mengambil wine diatas meja.
"Kamu ini gak tau apa kalau Lisa punya banyak fans diluar sana?" , "Yaampun Bu, Alex juga punya banyak fans diluar sana tapi Lisa biasa aja."
Menarik wine ditangan Alex dengan sengaja, "Awas ya kamu kalau sampai mengecewakan Lisa dan dia kabur." lalu meletakannya di meja, "Yasudah terserah kamu aja, Ibu kesana dulu."
'Bu, jangan terlalu cinta sama Lisa. Dia akan ninggalin Ibu setelah 1 tahun.' gumamnya pelan.
"Kakaakkkk..." , "Apaa?" , "Dih? Kenapa kamu kak? Kenapa terlihat tidak senang begini? Kau itu baru mendapatkan kakak ipar famous loh."
"Kakak hanya lelah Melly."
"Staminamu jelek sekali sih kak? Makanya kalau Melly ajak olahraga tuh ikut.. Masa gini aja udah lelah. Eh tapi tunggu, kakak lelah atau malas melihat kakak ipar dengan teman prianya disana?" ucapnya menggoda.
"Apa lagi ini? Kau mau jadi Ibu ke dua sekarang hah?" , "Haha kan aku hanya bertanya. Hmm kakak ipar cantik sekali ya kak. Aku iri sekali melihat kakak ipar."
"Apa yang kau iri kan? Kau juga sama cantik nya dengan kakak iparmu itu."
"Haha tidaklah, jelas cantikan kakak ipar. Lihat saja, meski sudah menikah auranya tetap memikat. Kak, kau harus menjaga kakak ipar betul-betul." ucapnya sambil memandang Lisa yang sedang tertawa.
"Apa dalam sehari kalian berdua sudah pindah haluan ke Lisa? Kenapa dari tadi yang kudengar adalah menjaga Lisa agar tidak pergi? Apa aku tidak perlu dijaga juga?"
"Haha kakak, Aku yakin kau akan menjaga dirimu sendiri demi kakak Lisa." , "Ah terserah padamu saja lah, kakak bosan."