Chereads / Ms. vs Mr. / Chapter 24 - Bukankah statement itu biasa untukmu?

Chapter 24 - Bukankah statement itu biasa untukmu?

"Shut up! Take away your hands. I wanna take a bath now!" sebenar nya ia merasa merinding ketika tangan Alex mengelus punggungnya itu secara perlahan.

**

Ia merasa seperti aliran listrik menyambar tubuhnya dengan cepat. Wajah Lisa bahkan sudah memerah padam merasakan itu. Tapi untungnya, Alex tidak melihat wajahnya.

Bukannya dilepas, Alex malah memeluk pinggang ramping Lisa dan berbisik tepat ditelinga nya.

"Bukankah kau menikmati sentuhanku ini?" lalu meniup telinga Lisa yang langsung membuat telinga itu memerah dalam sedetik kemudian.

Alex sempat terkejut bahwa ternyata telinga merupakan salah satu daerah sensitif Lisa. Ia tersenyum lalu meniupnya lagi dan lagi.

Lisa sudah merinding dan badannya bahkan bergetar sesaat. Seakan kekuatan kembali secara tiba-tiba, Lisa tersadar dan langsung memaki Alex.

"Sialan, siapa yang menyuruhmu meniup telinga ku hah?!"

Alex pun melepas pelukannya sambil tertawa, "Haha jadi itu salah satu daerah sensitifmu yah? Sudah sana mandi, atau mau kita lanjutkan ke tahap selanjutnya?"

Memicingkan matanya tajam, lalu segera berjalan ke kamar mandi. Karna lupa membawa pakaian, Lisa pun terpaksa keluar hanya menggunakan jubah mandinya.

Sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk, ia berjalan ke arah sofa tempat Alex duduk sambil membawa hairdryer ditangannya.

"Keringkan rambut ku dong." ucapnya santai.

Alex yang sedang memainkan ponselnya mendadak menengok dengan alis mengkerut dan menjawab, "Kau menyuruhku mengeringkan rambutmu?"

"Kau fikir siapa lagi orang disini selain kau? Inii bantu aku keringkan rambutku." , "Tidak mau. Kau punya tangan, keringkan sendiri."

Beranjak bangun ke arah kasur dan hendak masuk dalam selimut, "Kau mau ngapain?" tanya Alex bingung.

"Ya tidur lah, menurutmu aku mau apa lagi?" , "Rambutmu itu masih basah bodoh."

"Aku lelah sekali, kau tidak mau membantuku. Jadi aku tidur saja. Ini akan kering dengan sendirinya."

"Cepat kemari!" omel Alex tiba-tiba. "Cepat! Apa karna rambut basahmu itu, kau jadi tuli sekarang?" ucapnya lagi saat dilihat Lisa hanya diam ditempat.

Tersadar dan maju mengikuti ucapan Alex, ia pun langsung duduk di sofa dengan Alex yang membantunya mengeringkan rambut.

Setelah selesai, kedua nya pun langsung naik ke kasur. Mereka benar-benar lelah sampai dalam waktu singkat saja sudah terlelap sangat nyenyak.

~

Ke esokan paginya, mereka berdua baru terbangun saat matahari sudah mulai meninggi diatas langit.

Keduanya terbangun dalam keadaan dimana Lisa memeluk pinggang Alex sedangkan tangan Alex memeluk lengan dan punggung Lisa.

Keduanya membuka mata secara kompak dan terdiam sesaat seperti sedang mengumpulkan nyawa yang melayang.

Memutar tubuhnya untuk mengambil handphone, "Jam berapa ini? Seperti nya kita terlambat sarapan."

Alex pun bangun dan segera menuju kamar mandi lebih dulu. Setelah selesai, baru lah selanjutnya Lisa yang mandi.

~

Keduanya baru turun untuk sarapan pada pukul 10.00 pagi. Villa seakan kosong dan mereka tau kalau yang lain pasti sedang jalan-jalan.

Selesai sarapan keduanya pun kembali ke kamar untuk bersantai. Rasa cape karna acara kemarin masih tersisa dan membuat keduanya malas beraktivitas.

Lisa bersandar di kasur sambil membuka pesan menumpuk dan panggilan tidak terjawab yang begitu banyak.

Bahkan media sudah ramai memperbincangkan perihal pernikahan keduanya yang mendadak dan tertutup itu.

Berbagai artikel mulai mempertanyakan alasan dari pernikahan buru-buru ini.

Ada beberapa artikel yang dengan gamblangnya mengatakan kalimat ambigu yang membingungkan masyarakat.

Ada pula yang mengatakan bahwa alasan keduanya menikah adalah karna Lisa hamil lebih dulu. "Hamil lebih dulu? Cih, media memang hobby sekali membuat statment sembarangan."

"Haha bukankah statment seperti itu biasa untukmu?" , "Selain perihal predikat playgirl yang mereka berikan, aku tidak pernah terlibat kabar buruk apapun itu."