Yang satu indah menawan yang satunya elegan mempesona. Hingga saat yang ditunggu tiba, mereka pun mengucap sumpah pernikahan dan bertukar cincin yang diakhiri dengan ciuman pernikahan.
Sekarang, keduanya sudah resmi menjadi suami istri favorit abad ini.
**
"Kau terlihat cantik dengan ini." ucap Alex di sela-sela kosong mereka berdua.
Ia sebenarnya agak terkejut melihat Lisa yang tampil seperti ini. Memang gaun dan segala aksesoris yang digunakannya sudah dilihat bahkan dibeli bersama-sama,
namun ketika semua barang-barang itu menjadi satu padu dengan dandanan seperti ini, membuatnya tidak bisa menduga bahwa Lisa akan sangat amat cantik seperti sekarang.
"Aku memang terlahir cantik haha tapi harus kuakui kau juga tampan sekali hari ini." balas Lisa sambil tertawa kecil disebelahnya.
Alex hanya terdiam melihat Lisa. Bukan karna ucapan sang wanita, tapi karna senyum manis yang terlihat lepas terpancar diwajahnya.
"Kau semakin cantik kalau tersenyum seperti itu." Alex sedikit kaget dan mengutuki diri sendiri karna kelepasan bicara seperti itu.
'Oh shit, kenapa juga harus bilang begitu. Pasti dia akan geer dan mengejek ku.' batinnya kesal.
Lisa pun terdiam sesaat lalu menatap Alex dan dengan entengnya menjawab "Kau sudah jatuh hati padaku yah? Haha." dan setelah itu, ia tertawa lebih keras.
"Aku hanya memujimu. Jangan terlalu banyak berfikir apalagi geer." ucapnya kesal. "Haha dipuji suami sendiri kenapa tidak boleh geer?" balasnya menggoda.
"Jangan hanya berani menggodaku disini saja istriku.. Coba lah goda aku di kamar nanti jika berani." balasnya menantang.
Langsung saja dalam sekejap muka Lisa berubah merah padam mendengar itu. 'Bagaimana si bodoh ini bisa bicara se enteng itu? Dasar playboy cap kabel.' batinnya malu.
Melihat tidak ada tanda-tanda Lisa akan menjawab, Alex menundukan sedikit kepalanya dan berbisik, "Apakah istriku ini sedang memikirkan rencana harus bagaimana menggoda suami mu ini hmm?"
Bulu kuduk Lisa seakan berdiri semua dalam hitungan detik, ucapan Alex memang tenang namun rasanya seperti menggelitik telinganya.
"Diam kau, jangan bicara lagi." balas Lisa malu bercampur kesal.
"Haha mudah sekali menggodamu, begitu saja sudah merinding. Aku heran bagaimana caranya kau bisa mendapatkan predikat playgirl itu?"
"Kau tanya lah pada mereka yang memberiku julukan itu. Aku bukanlah tipe pemain sepertimu, mengerti?"
Belum sempat Alex menjawab, sang asisten Erik dan beberapa rekan pria datang menghampiri.
"Sayangku Lisa, selamat sayang. Semoga pernikahan mu segera dikarunai anak yang lucu. Dan selalu bahagia sampai maut memisahkan." ucap Erik tulus.
"Lisa sebenarnya aku cukup terkejut kau sudah menikah. Selamat ya."
"Selamat sayang."
"Congrats dan always happy my baby."
"Happy wedding darling."
"Cepet dapet baby ya cantik."
"Sang playgirl yang sudah sold out, congrats sayang."
Alex hanya mengernyitkan alisnya saja mendengar deretan panggilan so sweet yang terujar gamblang didepannya.
'Apa ini mantannya semua? Atau gebetannya? Ah gila kenapa bisa akur begitu?' Alex semakin bingung, sebenar nya Lisa itu tipe racun sekaligus penawarnya, atau bagaimana?
Setelah teman pria sang istri pergi berpaling, Alex tak tahan untuk bertanya "Jen, apa mereka gebetanmu semua?" , "Iya, kenapa?"
"Kenapa bisa se-akur itu?" , "Ya karna aku mengatakan belum menyukai siapa-siapa. Mereka selalu tau aku jujur, jadi mereka menganggap itu sebagai persaingan terbuka."
"Jadi itu sebabnya beberapa dari mereka melirik dingin padaku?"
"Haha kau bisa dikatakan curi start. Itu lah alasannya mereka begitu. Jangan dihiraukan, mereka akan move on dengan sendirinya."
Tiba-tiba 'cup' sebuah ciuman mendarat manis di pipi Alex. Sontak saja ini membuat kedua nya melotot kaget pada sosok wanita yang tersenyum menggoda.
"Apa-apaan kau ini?!" omel Alex sambil melotot. "Sayang.. Walau kau sudah menikah, kau jangan melupakan aku begitu cepat dong." ucapnya sambil tersenyum.