"Haha sialan. Kau itu jangan sembarangan. Walaupun predikat playgirl ada ditanganku, tapi namaku selalu bersih dari kata cinta satu malam. Gini-gini aku itu playgirl berkelas." ucapnya bangga.
**
Memutar bola matanya malas, "Bangga sekali kamu jadi playgirl hemm? Tak sadar karna predikatmu itu, sering kali kau dicap wanita tidak berprasaan? Ahh benar, kau memang tidak berprasaan kan?" cibir Erik geli.
"Haha cintaku itu terlalu mahal untuk didapatkan sayang, mereka harus berjuang berkali-kali lipat untuk bisa mendapatkan nya."
"Ah sudahlah, tidak pernah bisa menang kalau membahas ini. Jadi bagaimana? Apa semua persiapan pernikahanmu sudah beres?"
"Sudah. Dia bisa diandalkan. Jadi aku tidak perlu repot-repot."
Mengubah posisi duduknya lebih tegap, Lisa sedikit bingung melihat Erik tiba-tiba begitu. Ingin bertanya namun Erik lebih dulu berkata.
"Lisa, kau akan menikah dengan seorang playboy. Ingat, musuh wanita bukanlah pria tapi sesama wanita lainnya.
Kau tidak akan pernah tau apakah simpanannya itu memiliki perasaan padanya atau tidak. Jadi harus hati-hati mulai sekarang." ucapnya serius.
Lisa terkejut melihat Erik mengatakan itu, ia memang tidak pernah salah memiliki Erik sebagai asisten kepercayaannya.
Erik selalu peduli padanya. Walaupun mereka sering bertengkar, namun itu karna Erik begitu mencintai dirinya.
Tersenyum lembut lalu memegang tangan Erik menyakinkan, "Aku mengerti. Tenang saja, aku masih memilikimu bukan? Kau bisa membantuku menyingkirkan mereka yang cari gara-gara denganku."
"Kau ini.. Kalau kau masih sendiri, tentu aku bisa leluasa membantumu. Tapi nanti statusmu akan berubah jadi istri orang, bagaimana bisa aku tiba-tiba muncul lalu menarikmu ke pelukanku seperti dulu lagi? Yang ada bisa-bisa aku dibully banyak orang."
"Apa menikah sebegitu terkekangnya kah?"
Lisa tiba-tiba merasa khawatir dengan kehidupannya kelak setelah menikah. Selama sendiri, ia bisa bebas melakukan apa saja tanpa peduli sorotan mata siapapun.
Namun setelah menikah? Apakah ia harus menjadi wanita alim layaknya anak polos SMP?
Cih, memikirkannya saja sudah membuatnya merinding. Tapi setelah mengingat calonnya adalah sang playboy, ia sedikit tenang karna pasti sifatnya tidak berbeda jauh dengannya.
~
Hingga waktu pernikahan mereka pun tiba pada hari ini. Dekorasi yang di dominasi warna putih pink dan merah itu tampak sangat indah dan mempesona.
Pernikahan megah yang dilakukan di Vaux-le-Vicomte, Prancis ini merupakan hunian eksklusif berupa istana bergaya Prancis abad ke-17.
Vaux-le-Vicomte merupakan lokasi yang cocok, karena istana ini sebelumnya dimiliki oleh kalangan terhormat Prancis seperti Raja Louis XIV.
Tentu gaya yang ditonjolkan dalam pernikahan ini adalah pernikahan ala kerajaan yang bertabur bunga layaknya negri dongeng yang indah.
Pesta pernikahan yang dihadiri oleh banyak tamu berkelas dan berpengaruh pun masih terperangah melihat calon pengantin yang sudah berdiri berdampingan itu.
Memang banyak model cantik dan pengusaha tampan disana. Namun tidak dapat dipungkiri aura sang pengantin wanita maupun pria tidak dapat dikalahkan oleh siapapun.
Sang mempelai wanita yang menggunakan gaun pengantin berbahan silk berwarna putih berbentuk ball off shoulder dengan bordiran cantik dibagian bawah gaun.
Lalu dipadukan dengan aksesoris kalung dan anting berlian serta mahkota cantik membuat Lisa tampil layaknya putri raja yang memukau dan mempesona mata.
Sedangkan sang mempelai pria mengenakan tuksedo asal Italia berbentuk slim fit berwarna putih gading dengan bordir berlian elegan di sisi kiri dan kanan jas, membuatnya tampil elegan layaknya pangeran negri dongeng.
Banyak mata yang memandang iri pada sepasang kekasih yang akan menjadi suami istri ini. Keserasian seperti membuat keduanya saling melengkapi.
Yang satu indah menawan yang satunya elegan mempesona. Hingga saat yang ditunggu tiba, mereka pun mengucap sumpah pernikahan dan bertukar cincin yang diakhiri dengan ciuman pernikahan.
Sekarang, keduanya sudah resmi menjadi suami istri favorit abad ini.