"Apa maksudnya? Aku akan membayar berapapun harganya. Apa kau meragukanku sekarang?"
**
"Haha darling, ini bukan soal uang. Aku tau kau jelas akan membayarnya. Tak perlu diragukan lagi soal itu. Tapi ini cincin tersulit dan ku dapatkan.
Aku mau harga yang dibayar bukan hanya materi tapi juga tenaga dan waktuku untuk mendapatkannya.
Jadi bawa saja calonmu kesini dan akan ku nilai apakah kalian layak atau tidak memilikinya."
"Ini hanya sebuah cincin. Kenapa kau malah sentimental seperti itu sih? Menyebalkan sekali."
"Sudah turuti saja mauku. Kau ini banyak mengelak yah. Atau kau mau aku menolaknya sekarang?" balasnya menantang.
Sambil melepaskan cincin itu, "Ahhh baiklah baikk.. Akan ku telpon dia sekarang."
Saat ia mengeluarkan handphonenya, terdapat banyak panggilan tak terjawab. Tanpa Lisa sadari, Jhony melihat itu dan tersenyum.
Ada 12 kali panggilan tak terjawab dari nama 'Alex' di layar handphone nya.
'Ternyata benar akan menikah rupanya. Aku tidak sabar melihat siapa pria beruntung itu.' batinnya dalam hati.
"Halo Alex?" , "Kau ini kemana saja sih? Aku menelponmu dari tadi." omelnya kesal.
Sedikit menjauhkan telponnya, "Tak usah berteriak, kau fikir aku ini tuli? Aku sedang di tempat perhiasan melihat cincin pernikahan.
Handphone ku di silent tadi jadi aku tidak dengar. Kemari lah sekarang, akan ku kirimkan lokasi nya di whatsapp nanti."
"Oke baiklah. Tunggu disana."
Telpon pun dimatikan dan Lisa segera mengirimkan lokasi terkini nya pada Alex dan dibalas Oke olehnya.
~
"Jadi suami mu akan kesini?" , "Hmm yaa. Aku sudah mengirimkan lokasi sekarang padanya. Paling-paling 15 menit lagi dia sampai."
"Oke, jadi kau bisa jelaskan padaku sekarang kan kenapa tiba-tiba ingin menikah? Aku cukup terkejut mendengarnya.
Kau selalu gonta ganti pasangan, dan sekarang tiba-tiba kau akan menikah. Lalu bagimana nasib Adit dan kekasihmu yang sedang di luar sana?"
Mengerutkan alisnya heran, "Kalau kau menyebutkan kekasihku yang diluar mungkin masih bisa masuk akal tapi kenapa kau menyebutkan Adit juga?"
"Aditlah satu-satunya pria yang paling lama dekat denganmu dibandingkan model-model lain. Dia yang paling tahan denganmu."
"Hahah, Adit dan aku hanya berteman. Dia juga tidak tertarik padaku. Kau tau? Dia sudah menyukai wanita lain makanya aku tidak pernah diliriknya."
Menggaruk keningnya yang tiba-tiba gatal mendengar ucapan Lisa, "Kau tau? Aku selalu heran kenapa wanita sepertimu bisa dikatakan playgirl.
Bagaimana bisa seorang playgirl tidak tau seseorang menyukaimu atau tidak? Apa kau benar-benar hanya tau caranya memainkan hati orang?" ucapnya tidak percaya.
"Haha untuk apa kau pusingkan sih? Aku saja tidak memikirkannya. Adit saja tidak pernah mengatakan apa-apa padaku."
"Ah sudahlah jangan bahas Adit. Balik ke topik, jadi bagaimana kau bisa memutuskan untuk berubah menjadi wanita yang hanya setia pada 1 pria seumur hidup?"
Lisa hanya menampilkan lengkungan senyum diwajahnya. 'Seumur hidup? Kau bercanda? Aku hanya akan melakukannya selama 1 tahun.' batinnya geli.
'Ceklek' pintu pun terbuka dan masuklah seorang pria tampan yang mengenakan celana bahan biru dongker dan kemeja putih dengan lengan di gulung sedikit.
"Sayang, kau sudah datang? Kemari lah." ucap Lisa riang ketika melihat Alex sudah muncul.
Sontak saja semua pasang mata memandang Alex dengan terkejut. Bukankah ini CEO tampan yang terkenal itu? Bahkan ketenarannya hampir sebanding dengan artis.
'Dia? Bukannya dia pria yang banyak skandal dengan wanita? Yang benar saja!! Apa Lisa ini sudah gila ingin menikah dengannya?! Bahkan pria baik-baik saja ditolaknya, dan sekarang dia lebih memilih menikah dengan playboy ini!?' ucap Jhony dalam hati.