Chereads / Ms. vs Mr. / Chapter 11 - Tau situasi

Chapter 11 - Tau situasi

Lisa pun menjawab sambil berjalan menuruni tangga "Gak usah Mam, Lisa udah siap kok."

**

Lisa menggunakan dress selutut berwarna pink soft tanpa lengan dengan kalung berlian berinisial J membuatnya terlihat pas dan elegan.

Rambutnya hanya dibiarkan tergerai namun dijepit sebelah menampilkan anting senada dengan kalungnya. Lalu tas tangan hitam serta sepatu heels yang tidak terlalu tinggi berwarna hitam.

Alex tanpa sadar tersenyum senang melihat penampilan Lisa.

Memang pantas dikatakan model yang cantik dari lahir, bahkan berpakaian simple dan makeup ringan saja tetap membuatnya anggun.

Lisa hanya menyunggingkan sebelah bibirnya membentuk senyum yang selalu sama setiap melihat respon kagum dimata semua pria padanya.

'Heh tidak berbeda dengan yang lain. Memang cuma 'Dia' yang satu-satunya yang berbeda.' batin Lisa yang tiba-tiba sesak.

Langsung membuyarkan lamunannya agar tidak mempengaruhi moodnya, ia pun angkat bicara "Ayo kita bisa pergi sekarang?" , "Ah iya ayo." balas Alex cepat.

••

Mobil merah Audi RS5 pun melaju dengan kecepatan sedang dengan alunan musik jazz yang menemani didalamnya.

"Jika Ibu ku terlalu cerewet nanti, harap dimaklumi saja. Dia terlihat bersemangat saat ku katakan kau akan ikut makan malam bersama." ucap Alex memecah keheningan.

"Hmm got it." ucapnya singkat sambil membalas pesan asisten, teman serta beberapa pria yang dirasa menarik baginya.

Saat Lisa sedang menggaruk kepalanya yang gatal, tanpa sadar pesan whatsapp pria bernama Erik muncul dilayar dan kata 'Darling' terbaca olehnya.

Sontak saja Alex mengernyitkan keningnya lalu memandang Lisa yang tidak sadar itu, dengan kesal ia berujar "Satu lagi, jangan bermain handphone didepan Ibu ku. Apalagi membalas pesan dari orang yang tidak penting."

Menengok perlahan ke arah Alex dengan penuh tanya, "Aku tau situasi dan dapat diandalkan. Tenang saja."

~

Mereka pun sampai setelah 20 menit berkendara. Langsung disambut hangat didepan pintu, "Akhirnya kalian sudah datang." ucap Reina gembira.

Bersalaman sekaligus cipika cipiki, "Halo Tante, apakabar? Aku Lisa hehe."

Menarik lembut Lisa untuk masuk, "Halo sayang, ah kamu cantik sekali persis Ibu mu. Ayo masuk sayang." , "Hehe Tante bisa aja. Om mana Tante?"

"Ah iya, Om baru pulang dan lagi bersih-bersih. Sebentar lagi juga turun, kita ngobrol-ngobrol dulu saja." , "Iya Tante hehe."

"Lisa sayang, jadi kapan kalian akan menikah?" , "Bu, Lisa dan Alex baru berkenalan kenapa sudah bertanya soal itu sih?" sela Alex cepat.

"Kamu itu sudah bukan umur 20 tahun lagi Alex. Ibu dan Ayah ingin kamu memiliki pendamping seperti Lisa." sambil tersenyum manis menghadap Lisa, "Tapi Bu, kita kan,.."

"Tidak apa Alex, seorang Ibu wajar mengkhawatirkan anaknya. Tante, beri waktu sebentar lagi untuk kita berdua ya." ucap Lisa dengan lembut.

Hati Reina pun meleleh melihat sikap lembut sang calon menantu nya ini. Di pegang erat tangan Lisa, "Tentu sayang, jika Alex menyakitimu katakan langsung pada Tante."

"Haha Tante baik sekali, terima kasih." , "Sudahi dulu ngobrolnya, kita makan malam dulu. Kasihan kan sudah malam pasti lapar." ucap seseorang dibelakang.

"Om.." langsung berdiri dan mencium tangannya sopan "Didikan George memang hebat. Putri nya kini tampil sopan dan penuh etika." puji Rio senang. "Terima kasih Om."

Mereka ber-empat pun berjalan menuju meja makan dan mulai makan malam bersama sambil berbincang-bincang ringan.

Selesai makan malam, ke empatnya pun berkumpul di taman untuk menikmati family time bersama diudara terbuka.

"Bagaimana kabar Ayah dan Ibu mu nak? Kalian sangat sibuk sekeluarga, kapan-kapan main lah kemari bersama." ucap Rio.

"Ayah Ibu baik kok Om. Yah begitulah hehe Ayah masih sibuk dengan kasus-kasus hukumnya sedangkan Ibu sibuk dengan pasien-pasien nya. Lisa akan mengajak kedua nya main ke sini jika ada waktu luang, Om."