Sedangkan syarat kedua, jelas pasti akan di terimanya. Ia pun tidak suka menyusahkan orang lain selama ini, tentu ia sanggup memenuhinya.
**
Tapi berbeda dengan Alex, ia sungguh tidak terima dengan semua syarat yang di ajuk kan Lisa padanya.
"Aku tidak terima semua syarat ini. Ganti." sambil menyerahkan nya kembali, ia memandang Lisa lekat-lekat lalu berkata lagi, "Apa arti menikah untukmu?"
"Tidak ada. Aku sudah bilang diawal bahwa aku tidak ingin menikah. Aku ingin menikmati hidupku sendiri. Aku tidak memaksamu untuk setuju dengan syarat ku. Kita bisa bekerjasama untuk membatalkan saja pernikahan ini." usulnya senang.
'Ternyata benar-benar seorang playgirl seperti yang di infokan.'
"Baiklah aku hanya ingin 4 syarat saja. Hapus 1." , "Hah? Tidak bisa, itu sudah tidak bisa dihilangkan."
"Kalau begitu aku menolaknya, terserah padamu.. Jika kau ingin membatalkan pernikahan ini, lakukan sendiri."
"Kau menyebalkan sekali. Jadi syarat apa yang mau kau hapus?" lengkungan senyum penuh arti terukir indah, "Syarat kedua."
'Sialan, kenapa harus syarat kedua!' maki nya dalam hati. Menghembuskan nafas gusar, "Oke baiklah baik, jika kau melanggarnya itu berarti kontrak kita akan batal secara otomatis dan pada saat itu juga pihak manapun berhak memutuskan secara sepihak."
"What the hell, ini bukan kontrak 1 tahun jadi nya jika peraturan nya seperti itu." omelnya kesal.
"Heh, kamu kan sudah pegang kertasnya. Ya baca dulu yang benar baru komentar." balasnya dengan nada yang sedikit meninggi.
Langsung dibacanya kertas dibaliknya itu dengan jelas dan ingin rasanya merobek kertas didepannya ini sekarang juga.
'Pihak pasangan bisa membatalkan kontrak kapan saja jika pihak yang lain merasa kontraknya sudah dilanggar.'
'Kedua belah pihak memiliki 3x kesempatan untuk dimaafkan jika melanggar kontrak. Jika lebih dari 3x , maka keputusan akhir bisa ditentukan sepihak.'
"Apa-apaan ini? Kau ingin membatasi ruang lingkup ku?" , "Loh? Aku hanya mengantisipasi segala kemungkinan buruk yang akan terjadi setelah kita menikah."
"Maksudmu apa?"
"Dengar. Kau dan aku tidak berbeda jauh Alex. Kau seorang playboy dan aku seorang playgirl. Dengan adanya pernikahan ini saja sudah membuat hidup bahagia ku hancur berantakan.
Aku tidak ingin ketika menikah, kau malah semakin membuatku berantakan. Jika kesalahanmu di fatal dimasa depan nanti, aku akan memaafkanmu.
Namun jika menurutku fatal, aku tidak bisa jamin kita akan bertahan 1 tahun. Kau pun bisa melakukan hal yang sama terhadapku." ucapnya panjang lebar.
"Baiklah baik, aku setuju saja." , "Oke, ikutlah dengan ku ke kamar. Aku akan membuat salinan kontrak ini untukmu." beranjak bangun dari ayunan dan menuju rumah, lalu naik ke atas di ikuti Alex dibelakangnya.
Kedua orang tua Lisa sempat bingung melihat mereka berdua cepat akur. Tidak menyangka Alex dapat membuat Lisa jatuh hati secepat itu, kedua nya pun tertawa bahagia.
Lisa dengan cepat menyalakan laptopnya dan mengetik syarat miliknya dan Alex, beserta dengan ketentuan dan peraturan yang lainnya.
Setelah selesai, lalu di print nya ketikan itu 2 lembar dan segera menempelkan materai di sudut bawah dengan tertera nama kedua nya.
"Cepat juga." dibacanya ulang lembar kertas yang diberikan Lisa padanya lalu membubuhkan tanda tangan nya diatas materai.
"Beres... Ini untukmu, ini untukku. Kau bisa meng-copy sebanyak yang kau perlukan tapi ingat, jika pernikahan kontrak kita ini tersebar luas. Secara otomatis kontraknya selesai."
"Ya ya aku mengerti. Besok aku akan menjemputmu untuk bertemu kedua orang tua ku. Gunakan pakaian yang sopan." melirik Lisa yang menggunakan dress pendek dan terlihat sexy,
Sedari tadi sebenarnya ia hanya bisa meneguk saliva nya memandang tubuh Lisa dari belakang. Bentuk tubuhnya sudah pasti indah dan proposional karna dia adalah seorang model.
Jadi pakaian seperti apapun, tentulah pas dan cantik ditubuhnya.