Chereads / memory of the past / Chapter 54 - Bab 54

Chapter 54 - Bab 54

Setelah mendoakan mama mereka semuanya kembali balik ke rumah keluarga sederhana mereka.

Berjalan menyusuri jalanan yang tidak terlalu ramai Abah dan Ummi berpamitan pada mereka semua "Kami balik kerumah kami duluan ya? kami harap Nak Nicky jaga Cisa baik baik jangan sampai hal buruk terjadi lagi padanya".

"Baik Abah, Ummi jangan kahwatir saya sudah mengirim beberapa orang pengawal untuk menjaga kemanapun Cisa pergi." Nicky berjanji kepada Abah dan Ummi.

Abah berpesan pada Nicky "Jangan berpikiran yang nggak nggak, dan yakinlah bahwa Allah masih akan memberikan ujian pada umatnya untuk meningkatkan derajatnya lebih tinggi."

Setelah mendapat petuah dari Abah dan Ummi mereka semua kembali kekediamam Ayah dan Mama untuk beristirahat.

Ayah dan Mama masuk ke kamar mereka, dan Cisa serta Nicky duduk di kursi depan dan melepaskan lelah mereka.

Daniel bersama Sitha duduk di ruang tamu sambil bercakap cakap tentang apa pun dan bersenda gurau.

Tak lama waktu sudah berlalu matahari sudah akan kembali keperaduanya, Daniel terpaksa harus pamit kembali kerumahnya.

" Sayang aku harus pamit hari sudah sore besok aku harus kembali bekerja dan kamu juga harus kembali ke sekolah, jadi istirahatlah sebenarnya aku berat sekali berpisah denganmu tapi....harus bagaimana lagi pernikahan kita baru dua bulan lagi."

"Tidak apa apa sayang ... dua bulan tidaklah lama itu hanya sekejap saja jadi kita harus bersabar" Sitha berkata dengan lembut menjelaskannya pada calon suaminya itu untuk bersabar.

"Kalau begitu aku pamit dulu bisa kamu bilangkan pada Ayah dam Mama agar aku bisa pamit" Daniel meminta pamit.

"Baiklah tunggu disini aku akan panggil kedua orang tuaku"Sitha beranjak dari duduknya dan masuk kedalam untuk memanggil kedua orangtuanya.

Tak berapa lama kemudaian Sitha keluar bersama Ayah dan Mamanya menuju ke tempat dimana Daniel berada.

"Hlo ... Nak Daniel pulang sekarang Nggak nunggu sekalian makan malam bersama kami?" Mama mencoba untuk menawarkan kesempatan untuk makan malam bareng bersama keluarga.

"Maaf ... Ma... emm lainkali saja saya akan makan malam berasama dengan Ayah dan Mama beserta keluarga, karena besok sudah mulai pada kegiatan masing masing saya tidak ingin membuat dek Sitha menjadi kehilangan fokus untuk belajar, makanya saya dengan berat hati pamit untuk pulang". Dengan sedikit rasa kecewa dia pamit dan mencium punggung tangan kedua orang tua Sitha.

"Baiklah kalau itu yang Nak Daniel inginkan kami tidak bisa menahanmu, hati hati dijalan dan sampaikan salam kami buat kedua orang tuamu" Ayah berpesan.

Daniel juga pamit sama Nicky dan Cisa "Calon kakak ipar saya pamit dulu karena masih ada banyak pekerjaan kantor yang tertunda, jadi saya harus menyelesaikannya segera agar pak CEO tidak marah" dengan sedikit bercanda pada keduanya.

"Hahahaha ... kamu bisa saja Dan apa sering kamu kena marah ya sama my hubby.." Cisa menimpali perkataan Daniel dwngan tertawa lepas, membuat yang lain melihat keceriaan itu kembali di wajah cantiknya.

Terpesona dengan tawa yangkeluar dari bibir Cisa membuat Nicky menjadi kejilangan kontrolnya dan langsung mengecup bibir itu dan tak mau menghiraukan yang disekitarnya.

Mereka yang melihat hanya bembelalakan matanya serta dengan mulut terbuka karena melihat adegan mesra itu, bahkan Raizel yang baru saja kembali dari makam saat mendengar suara tawa Cisa dia terpesona dan dengan hatinya yang menghangat.

Dia hampir saja jatuh cinta pada saudari kandung sendiri adai saja kalau Cisa bukan saudari kandungnya mungkin dia akan jatuh cinta.

Ciuman itu cukup membuat semua orang yang melihat kaget, tapi bagi yang mendapatkannya secara tiba tiba membuatnya berdebar seperti pada saat ciuman pertamanya.

Nicky melepaskan ciumannya dan membersihkan sisa salivanya yang masih menempel di bibir Cisa dengan menggunakan ibu jarinya.

Pipi Cisa bersemu merah dan dia menjadi malu karena disekelilingnya banyak orang yang menyaksikannya.

Cisa berlari masuk kedalam rumah karena malu dan brrteriak "Hati hati di jalan Dan aku masuk dulu".

"Iya Mbak makasih... Assalamualaikum..." Daniel memasuki mobilnya dan menjalankannya meninggalkan kediaman Sitha dan menghilang dari pandangan mereka yang ada di halaman rumah.

"Wa'alaikum salam...." jawab serentak penghuni rumah tersebut.

Nicky masuk kedalam rumah dan menyusul istrinya kedalam kamarnya, dia membuka pintu kamar setelah itu dia menutup dan mengunci agar tidak ada orang yang sembarangan masuk.

Waktu berlalu dengan cepat sekarang sudah waktunya makan malam semua orang berkumpul di meja makan, hidangan sudah tersaji dan dapat dinikmati bersama.

Makan malam telah selesai Nicky dan cisa serta Raizel berpamitan pada kedua orang tuanya "Ayah, Mama kami pamit pulang kapan kapan kami kesini lagi".

"Kalian hati hati ya di jalan, jaga kesehatan dan jaga calon cucu Mama" sambil memeluk Cisa.

"Baik kamiakan selalu mendengarkan nasehat Mama" sambil mencium punggung tangan kedua orang tuanya.

"Assalamualaikum..." keduanya mengucap salam dan memasuki mobil dan segera menyalakan mesin kemudian melajukan mobil setelah Raizel masuk dan meninggalkan rumah orang tua Cisa.

"Wa'alaikum salam..." jawab kedua orang tuanya.