Chereads / memory of the past / Chapter 58 - Bab 58

Chapter 58 - Bab 58

Cisa tersenyum bahagia melihat kakak kandungnya mulai membuka hati untuk seorang gadis apa lagi gadis itu adalah sahabatnya.

" Jika begini besok sabtu kalian berdua harus bersiap untuk ikut kami ya tidak ada penolakan titik."Cisa memberikan perintah kepada kedua temanya.

"Emang mau pergi kemana mbak kita? apa kami harus ikut kamikan tidak mau mengganggu kebersamaan keluarga mbak Cisa "Anggi menjawab ajakanCisa.

"Kita akan pergi berlibur jadi aku nggak mau ada penolakan. karena sebenarnya yang mengusulkan adalah kakakku tersayang yang tampan" sambil mengusap pipi Raizel.

"Jadi aku harap kalian berdua bersiap hanya dirikalian saja, hari sabtu kan kerja setengah hari saja jadi pulang kerja kita langsung berangkat ke vila ok?"Cisa menjelaskan semua runtutannya.

Pandangan Raizel pada Sasya tak pernah beralih di hatinya dia ingin sekali memeluknya dan tak akan melepaskannya lagi, kenapa di saat ini dia punya pemikiran tersebut perasaannya untuk saat ini sulit baginya untuk mengartikannya apa ini baru pertama kalinya buatnya.

"Baiklah mbak kami akan menerima ajakan mbak karena kami juga butuh refresing"Anggi menjawabnya dengan menyeyujuinya.

"Jika Anggi mau maka tidak ada yang bisa menolak ajakan Mbak Cisa"dengan tersenyum Sasya menyetujuinya.

Melihat senyum itu Raizel tidak bisa menahan diri lagi dia beranjak dari duduknya dan mendekati Sasya dan menariknya kedalam pelukannya serta menciumnya tanpa aba aba.

Merasakan bibir Raizel yang menyentuh bibirnya Sasya menjadi lemas tidak bis mengatur nafasnya.

"Ap..apa yang kamu lakukan ?" Sasya tak mampu berkata kata dia hanya mengerjap ngrrjapkan matanya.

Melihat respon Sasya yang terkejut itu Raizel mengulanginya tapi dengan ciuman yang pelan dan lembut.

Jantung Sasya serasa mau copot dibuatnya ini adalah pertamakalinya seorang pria menciumnya.

Orang yang ada di sekitar mereka hanya tertegun melihatnya sambil menganga karena ini baru pertama kali bagi mereka melihat Raizel begitu bergairah dengan seorang wanita.

Karena Raizel itu tidak pernah menjalin hubungan dengan wanita manapun dalam hidupnya dan ini menjadi kejutan yang luar biasa bagi Cisa dan Nicky.

"Waow.... kalian harus meminta restuku jika mau menjalin hubungan yang serius dan juga meminta restu Ayah Dan Mama" Cisa meng hentikan ciuman mereka dan membuar keduanya sadar kembali bahwa mereka berdua tidak sendiri.

"Aku ingin menikahinya apakah aku mendapatkan restu dan ijinmu adik kecilku?" Raizel menghampiri Cisa sambil berjongkok menyamakan tingginya dan memegang kedua pipi Cisa.

"Tentu saja aku akan merestuimu kalau kamu tidak mempermainkan sahabatku, dia akan jadi kakak iparku aku jadi bahagia kamu tidak akan kesepian lagi dan juga kamu bisa meneruskan keturunan dari keluarga kita Daddy & Mommy akan bahagia disana melihat kedua putra dan putrinya hidup bahagia" dengan meneteskan air matanya Cisa benar benar bahagia.

"kemarilah Sasya, harusnya aku panggil mbak ya mulai sekarang"Cisa melambaikan tangannya pada sasya untuk mendekat.

"Iya mbak..." sambil berjalan mendekat dia masih belum bisa mengendalikan detak jantungnya.

Kemudian Cisa memeluknya dengan erat" jadilah saudaraku dengan cara engkau menikah dengan kakakku satu satunya".

"Aku pamit dulu ya mbak ini sudah malam orang tuaku pasti menghawatikan aku"Sasya meminta ijin untuk pamit pulang.

"Aku akan mengantar mu sampai dirumah sekalian aku ingin menemui kedua orang tuamu" Raizel dengan jentel menawarkan diri untuk mengantar.

" Tapi kita mengantar Anggi dulu ya?" Pinta Sasya.

" Ok tak masalah buatku" Raizel mengangguk setuju dengan permintaan Sasya.

Tapi Cisa menyela "Tidak usah biar Dino yang mengantar Anggi sampai rumah".

" Dino... kamu siapkan mobil untuk mengantar Anggi temanku kerumahnya, Ingat ya sampai rumahnya"perintah Cisa dengan tegas.

Dino bukan hanya seorang supir melainkan dia adalah ajudan Nicky yang sangat andal segala sesuatu yang dikerjakannya adalah tugas yang benar benar sulitbdan tidak sembarang orang yang bisa.

"Baik Nyonya saya akan siapkan mobilnya segera". Dino membungkuk hormat dan bergegas keluar.

"Hubby kenapa si Dino itu selalu memanggilku Nyonya, bilang sama Dino suru dia panggil aku mbak saja?" Cisa menyuruh Nicky dengan cemberut membuat pemoliknya gemas melihatnya dan kemudian mengecup bibir itu.

"Ok sayang" Nicky mengecupnya berkali kali sehingga Cisa jadi tersenyum kembali.

" Kendaraan sudah siap, Siapa yang harus saya antar? " Dino bertanya dan melihar kedua gadis tersebut.

Anggi brrdiri dari tempat duduknya dan menghampirinya "Aku yang akan kamu antar nanti". sambil tersenyum.

Dino menatap Anggi yang tersenyum, matanya yang tajam itu menatapnya seakan tak percaya ada seorang gadis yang tersenyum padanya " Ok " jawaban singkat itu di berikanya.

" Mbak kami pamit dulu ya besok ketemu lagi di kantor" pamit keduanya sambi cipika cipiki.

"Hati hati ya, jika kedua pria itu berbuat macam macam sama kalian laporkan kepadaku aku akan memberikan hukuman pada keduanya." Cisa mewanti wanti.

ke empat orang tersebut memasuki kendaraan masing masing dan melaju meninggalkan mension Nicky.

kedua kendaraan tersebut menuju ketempat yang berbeda dalam perjalanan Sasya bersama Raizel mampir di sebuah restoran untuk makan malam.

Begitu pun Anggi dan Dino juga menghentikan kendaraan disebuah restoran sederhana dan makan sesuai dengan selera masing masing.