Mereka sampai di mansion Nicky dan mereka turun untuk masuk kedalam, mereka di sambut oleh para pelayan yang melayani di mansion ini.
"Selamat datang Tuan dan Nyonya kami telah menyiapkan semuanya atas perintah Nyonya."
"Imelda Tolong antarkan Nona Sitha kekamar tamu biar dia bisa istirahat" perintah Cisa dan segera Sitha mengikutinya.
Raizel tanpa disuruh dia sudah membopong istrinya kedalam kamar dan menguncinya.
Ini adalah malam pertama untuk mereka berdua setelah menikah keduanya telah sah dan apaun yang mereka lakukan maka bukanlah dosa.
Raizel membaringkan Sasya di atas ranjang king size dalam kamar itu dan mulai mencium bibir ranum Sasya dengan lembut.
Tidak berhenti hanya disitu ciuman itu semakin membuat keduanya menginginkan lebih dati sekedar ciuman saja akhirnya Raizel berbinda keleher Sasya dan memberikan beberepa tanda kepemilikan disana.
Menikmayi perlakuan Raizel Sasya pun merasakan sekujur yubuhnya dihinggapi rasa yang tidak bisa dijelaskannya dan akhirnya suara desahan lolos dari mulutnya "emmmhhhh....Rai.....ahhmmm!"
Mendengar desahan Sasya Raizel semakain bergairah dan dia menikmati seluruh tubuh Sasya dan melucuti semua pakaiannya dan juga miliknya.
Saat ini keduanya tanpa sehelai kainpun yang melekat milik Raizel sudah mengeras dan siap untuk memasuki milik sasya namu Rai ingin Sasya mencapai puncak terlebih dulu dan itu sudah setengah jalan dan sasya menyebut nama Raizel "Rai aku susah nggak tahan aaaahhhhh....." akhirnya orgasme pertamanya keluar.
"Sayang aku akan masuk apa kamu siap? ini akan sedikit sakit jika kamu mau berhenti aku akan menghentikannya" Raizel memosisikan diri didepan Sasya.
"Aku sudah siap sayang jangan berhenti aku akan bertahan sampai kamu selesai melalukannya jadikan aku milikmu seutuhnya" Sasya berbicara dengan wajah yang sangat merona.
Di gesek gesekan nya juniornya ke milik Sasya dan itu membuat sasya mendesis kenikmatan dan menikmati setiap gerakan yang dilakukan Raizel.
Setelah menegang akhirnya Raizel siap menusukkan kejantannya di lubang kenikmatan milik Sasya.
ujungnya sudah masuk namun ada sesuatu yang menghalangi dan itu bukan yang membuatnya berhenti, karena melihat istrinya merasakan sakit.
" Apa sakit sekali? kalau begitu aku akan menghentikannya sekarang" Raizel melihar kearah Sasya dan memandang sendu.
"Tidak kamu harus melanjutkanya jangan berhenti sayang... please!!!" Sasya memohon.
Setelah dirasa cukup lama berhenti Raizel menghentakkan sekali hentakan dan miliknya masuk sepenuhnya
" Ahmm.... sakit sayang berhenti sebentar ..." Sasya meminta.
Setelah selaput darah terkoyak dan meneteslah darah keluar dari dalam, setelah melihat Sasya mulai tenang Rai mulai menggerakkan pinggulnya secara perlahan lahan dan keluarlah desahan dari mulut Raizel dan itu membuat Sasya pun semakin bergairah begitupun sebaliknya.
Gerakan mereka semakin berirama dan juga mulai cepat desahan, lenguhan terdengar diseluruh ruangan keringat bercucuran dan juga mereka saling memanggil nama pasangan masing masing saat mencapai puncak dari kenikmatan.
Tubuh keduanya terkulai lemah saat selesai menunaikan malam pertama, Raizel menyelimuti tubuh mereka dan mulai memejamkan mata dan memeluk tubuh sasya, keduanya pun terlelap.
Saat pukul 5 pagi Sasya mulai membuka matanya dan dia merasakan berat dan hangat pada tubuhnya, dilihatnya seorang pria tampan terbaring memeluknya dengan erat dan posesif.
Sasya baru ingat jika sekarang dia bukan seorang gadis lagi melainkan seorang wanita yang sudah bersuami, jadi setatus barunya adalah Istri.
Sasya menyentuh pipi suaminya dengan lembut dan memberikan kecupan dibibirnya sehingga Raizel membuka matanya dan tersenyum manis bak malaikat siapa pun yang melihatnya akan meleleh.
"pagi sayangku.... bagaimana tidurmu? Oh ya hari ini Cisa Dan Nicky beserta keluarga besar akan berangkat kerumah Anggi untuk melamar dan menikahkan mereka seperti kita, aku ingin ikut bolehkan suamiku?"Sasya meminta.
"Tentu saja boleh siapa yang akan melarang istriku yang cantik ini...cup" Raizel mengecup bibir Sasya dan melumatnya dengan penuh gairah karena menggemaskan.
"Emmhh.....awh" Sasya mengaduh kesakitan didaerah sensitifnya saat Raizel mencium bibirnya dwngan rakus.
"Apa masih sakit sayang aku akan memeriksanya...!"
Mendengar itu Raizel menghentikan kegiatannya dan mulai memeriksa daerah intim Sasya yang membuat Sasya malu karena itu.
" Jangan akau malu" Sasya mengatupkan kedua kakinya rapat.
Namun Raizel malah membukanya dengan mengelitik kaki Sasya sehingga kakinya membuka dan memperlihatkan sesuatu yang membuat Raizel menegang dan ingi masuk.
Tiba tiba Raizel melumat bibir istrinya dan mencumbunya dengan penuh gairah dan Sasya pun membalasnya dan mengikutinya.
Tangan Rai meremas payudara Sasya dengan remasan yang membuat Sasya jadi mendesah karena gairah.
Setelah bibir Sasya membengkak karena ulahnya dia turun keleher dan terus turun dan turun sampai saat Sasya merasakan nikmatnya sentuhan sentuhan itu.
Tangan Rai berada di daerah sensitif Sasya dan menggosok benda yang menojol lecil di dalam kewanitaannya yang membuat Sasya menggelinjang kenikmatan dan mendesah "Emmhhh.....aaaahhhhh... sssttt.... Rai.... ini.... emmmhh.....aaahhh.... aku keluar".
"Aku akan memasukimu lahi sayang .....? "Rai mengarahkan miliknya di depan milik Sasya dan mulai mendorong perlahan tapi pasti dan mulai menghentak hentakkan dengan sedikit cepat.
Sasya menyesuaikan gerakan Rai dan mereka mereguk nikmat bersama pagi itu setelah malam mereka.
Erangan, desahan dan keringat kembali membasahi tubuh keduanya dan saat saat keduanya mulai mencapai orgasme gerakan semakin di percepat san akhirnya mereka pun sampai di puncknya "aaahhhhh ..... aku datang sayang" keduanya berteriak.
Nafas mereka tersengal sengal dan merebahkan diri Rai mencium Sasya dan memeluknya "terimakasih Sayang tanpamu aku tidak akan pernah merasakan kebahagiaan seperti ini."
Setelah beberapa menit mereka menuju kamar mandi dan membrrsihkan diri bersama masuk kedalam bathtub bersama dan saling memeluk dàn berendam.