Chereads / memory of the past / Chapter 61 - Bab 61

Chapter 61 - Bab 61

Saat Dino kembali kerumah Nicky dan Cisa mereka berada dàlam kamar dan sedang beristirahat dan menikmati waktu bersama.

Malam semakin larut dan Dino kembali ke dalam kamarnya dan dia meebahkan dirinya diatas ranjang yang nyaman tersebut dan diatidak pernah berpikir dia akan mendapat seorang gadis semanis Anggi teman dari majikannya yang tidak pernah menganggap dia sebagai pembantu.

'Aku harap malam ini kamu memimpikan ku Sayang'Sambil tersenyum dia mulai memejamkan mata.

Pagi pun datang bersama sang surya yang mulai menyinari bumi dari ufuk timur memberikan cahayanya pada kegelapan dan meneranginya dengan sinarnya yang hangat.

Seperti biasa Dino bangun tidur dan membersihkan diri kemudia dia akan mempersiapkan mobil untuk Nicky ke kantor.

Setelah semuanya siap Dino menunggu Boss nya untuk memberi perintah.

Dino duduk di teras depan sambil meminum kopi kesukaanya yang di buatkan oleh pelayan yang ada dirumah tersebut.

Raizel keluar dari dalam kamarnya dan menuju ruang kerja Nicky untuk membuat atau memeriksa pekerjaan yang ada di Inggris.

Dia tidak pernah membiarkan bebeapa peusahaan yang dia miliki terlantar karena dia memiliki tanggung jawab pada banyak keluarga disana.

Setelah selesai dia mencoba menghubungi Sasya dengan begitu rasa rindu yang sudah dirasakannya akan menghilang walaupun itu hanya sedikit.

📲 Tuuut....tut....📲

📲 Hallo Assalamualaiku....

terdengar jawaban dari seberang .

📲 Wa'alaikum salam my love...bagaimana tidurmu?

📲 Tidurku nyenyak kemarin malam, kamu tahu sayang ibuku bahagia sekali kamu telah melamarku, aku adalah tulang punggung keluargaku dan mereka berharap aku mendapatkan kebahagiaan.

📲 Tentu saja kamu akan bahagia hidup bersamaku aku akan memboyong kalian ke inggris.

📲 Tapi sayang keluargaku akan kesulitan jika mereka hidup disana apa lagi dengan bahasa yang sulit mereka mengerti.

📲 Kalau begitu mansion ku yang disebelah mansion milik adik ipar akan menjadi milik kamu dan keluargamu akan tinggal disini.

📲 Aku tidak mengharapkan itu loh ya aku mencintaimu apa adanya tanpa ada hata atau yang lainya aku tetap mencintaimu.

📲 Aku tahu itu aku tidak keberatan dengan apa pun yang keluargamu minta asal kau bahagia. Aku tutup dulu nanti kita sambung lagi Assalamualaikum...

📲 Wa'alaikum salam....

Sambungan pun diputus dan mereka melanjutkan kegiatan masing masing.

Nicky dan Cisa keluar kamar mereka bersama sama dan menuju ruang makan untuk sarapan dan mereka berkumpul di meja makan.

Raizel keluar dari ruang kerja menuju ruang makan dan mendapati sepasang manusia yang penuh dengan hawa romanyis duduk di meja makan.

Melihat kakak tercintanya berwajah cerah dan tidak berekspresi muka tembok Cisa hendak menggodanya.

"Emmm... Sayang alangkah baiknya aku nanti menemui Sasya aga dia bisa membuat wajah kakakku yang tampan dan datar itu berubah menjadi tambah begitu tampan karena cintanya kenapa tidak dari dulu aku mengenalkan mereka" Cisa mengecup pipi suaminya tanpa rasa malu.

"Begitulah seorang pria kalau lagi jatuh cinta dia akan terlihat dengan jelas walaupun memiliki wajah datar" Nicky menambahkan sindiran.

Yang disindir malah senyum senyum tak jelas "Mana Dino ...? Imelda pangil Dino untuk sarapan..." Perintah Cisa padanya.

"Baik Nyonya akan saya panggilkan..." Langsung melangkah keluar dan memanggil Dino untuk sarapan.

"Din .... Tuan dan Nyonya memanggilmu untuk sarapan bersama" kemudian berlalu dari hadapan Dino.

Dino beranjak dari duduknya dan masuk kedalam mansion menuju ruang makan dan sudah terlihat kedua majikannya dan juga tuàn Raizel sudah ada di meja makan.

"Selamat pagi semua..." Dino menyapa semua secara umum, dengan wajah yang berseri pula membuat tiga orang itu penasaran dengan sikap Dino tersebut.

"Pagi Din... bagaimana kemarin malam apa kamu kesulitan saat mengantar Anggi?"Cisa mencoba mempehatikan gerak gerik Dino.

"Kamu berbuat sesuatu pada sahabatku ya? apa yang telah kau perbuat padanya?" Cisa mulai mengintrogasinya.

" Maaf Mbak.... aku hanya menciumnya saja tidak melakukan apa pun lagi aku memintanya menjadi pacarku" akhirnya Dino mengaku dia tidak berani berbohong sama Cisa yang sudah menganggapnya saudara.

"Hahahaha... kenapa kamu begutu ketakutan seperti itu emang aku akan membunuhmu!? itu ber arti kamu punya perasaan terhadapnya."Cisa akhirnya tahu mengapa kedua pria yang ada di depannya ini berubah.