Chereads / memory of the past / Chapter 60 - Bab 60

Chapter 60 - Bab 60

Di tempat Anggi dan Dino berada saat ini mereka sedang makan malam bersama di cafe yang cukup ramai.

Keduanya memesan makanan kegemaran mereka masing masing dan setelah itu mengobrol dan mengakrapkan diri.

" Mas Dino sudah lama bekerja bersama Mr Nicky? " Anggi mulai kepo mengintrogasi Dino.

"Mmm... aku sudah 3 tahun bekerja jadi ajudan sekaligus sopir pribadi Mr. Nicky dan selama itu aku sudah banyak mendapatkan bonus dari setiap tugas yang aku selesaikan." Dino menjawab dengan panjang lebar.

"Mas Dino punya pacar nggak?" Anggi bertanya malu malu, masalahnya sejak pertemuan pertama dia denganga Dino dia merasa tertarik.

"Aku tak punya waktu untuk mencari pacar dan ya jadinya aku masih jomblo kamu sendiri gimana apa kamu sudah punya pacar?" Dino menjawab dengan santai pertanyaan itu dan bertanya balik.

"Aku ... aku maaih singgle dan jomblo seperti mas Dino" Anggi menjawab dengan malu malu.

Tak lama pesanan mereka datang dan mereka makan dengan lahap dan selesai cepat, kemudian melanjutkan perjalanan.

"Bagai mana kalau kamu menjadi pacarku Nggi? apa kamu mau?" Dino memberanikan diri untuk bertanya.

'Apa? apa aku nggak salah dengar jika mas Dino memintaku menjadi pacarnya?' " Apa Mas Dini nggak bercandakan?" dwngan jantung yang sudah berdetak tidak terkontrol.

Melihat ekspresi Anggi yang imut menurutnya Dino menepikan mobilnya dan berhenti, dia sangat gemas dengan pipi Anggi yang memerah karena malu dan juga grogi.

"Aku tidak pernah bercanda dengan apa yang aku ucapkan jadi bagai mana jawabanmu?" memandang intens Anggi dengan tatapan elangnya.

Anggi begitu lama menjawa mata mereka bertemu dan saling mengunci satu sama lain.

Karena Anggi tidak menjawab maka Dino memutuskan bahwa kediamannya Anggi berarti iya.

"Jika kamu diam berarti kamu setuju dengan menjadi pacar aku" tanpa banyak bicara Dino meraih dagu Anggi dan mencium bibir Anggi yang menggiurkan bagi Dino.

Anggi membelalakkan matanya karena ini baru pertamakalinya dia berciuman dan itu membuat dunianya berhenti seketika.

Dono melepaskan ciumannya dan melihat wajah Anggi yang memerah seperti tomat dan Dino menciumnya kembali dengan sedikit melumat bibir Anggi dan ciuman ini Anggi memejamkan matanya mengikuti insting dengan membalas ciuman Dino.

Mereka saling melepaskan saat mereka tidak bisa bernafas, Dono mengusap bibir basah Anggi dengan ibu jarinya, pandangan mereka penuh dengan keterpesonaan.

Dino kembali melajukan mobilnya dan dalam perjalanan itu mereka hanya ditemani keheningan saja.

Karena Anggi itu tipe gadis yang tidak suka hanya diam saja maka dia memecah keheningan tersebut.

"Mas Dino... apa saja yang mas Dino sukai"Angi mencoba untu tahu tentang Dino.

"Hmmm....! Yang aku sukai adalah ....!" Dino tidak melanjutkan katanya dan otomatis Anggi jadi berharap dengan jawaban itu.

"Adalah apa mas? jangan mengantung jawaban seperti itu aku kan jadi penasaran!" dengan nada manjaAnggi merajuk membuat Dino semakin gemas dibuatnya.

"emmm... dulu banyak yang ku suka, tapi mulai hari ini yang paling aku suka adalah mencium bibir kamu yang manis" Dino tersenyum menggoda Anggi, yang membuat pipi Anggi jadi semakin merah merona.

Mendengar kalimat yang diucapkan oleh Dino jantung Anggi semakin berdetak kencang dan tidak teratur.

'Itu adalah gombalan termanis yang pernah aku dengar, tidak ada pria yang mengatakan hal tersebut sebagai sesuatu yang disuka.'

Dikepalanya terbayang saat Dino menciumnyaa dam melumat bibir merahnya

Takterasa waktu berlalu dan mobil berhenti didepan rumah sederhana milik keluarga Anggi.

"Maaf ya aku nggak bisa ikut masuk dulu karena aku harus mengerjakan sesuatu yanb lain, mungkin lain kali aku akan mampir untuk bertemu kedua orang tuamu" Dino menambahkan dan langsung saja dia memanvap gas dan pergi meninggalkan rumaah Anggi.