Chereads / memory of the past / Chapter 56 - Bab 56

Chapter 56 - Bab 56

Pagi itu Cisa sudah mulai bekerja kembali di perusahaan ya dia sebagai asisten pribadi Nicky tentu saja, dia memasuki kantor dengan pakaian yang semi formal untuk orang kantoran.

Nicky menggamit lengan Cisa memasuki kantornya dan semua itu tak luput dari pandanga Ifan dan juga Iren yang merupakan orang staf kantor tersebut.

Cisa hanya menunjukkan senyum saja karena dia masih merasa asing dengan keadaan disekitarnya saat ini.

Ifan memandangnya dengan pandangan yang menyelidik dan juga curiga, kemudian dia menghubungi Freya untuk memberitahukan bahwa orang yang dicarinya ada di kantor saat ini.

📩 Nona Freya Tuan Nicky ada dikantor bersama dengan istrinya yang cantik luar biasa, hingga membuat aku semakin menginginkannya. Setelah sekian lama tidak muncul dia semakin cantik.

📩 Benarkah? kalau begitu aku akan segrra kesana aku benar benar merindukannya.

Setelah itu Freya bergegas mengendarai mobilnya menuju perusahaan Nicky ' aku benar benar merindukanmu Nicky, Ku harap kamu juga akan merindukanku' mata itu penuh dengan rencana yang sudah dia rencanakan sejak lama.

Tak lama Freya memarkirkan mobilnya dan keluar dari dalamnya, kemudian dia menuju kedalam gedung kantor Nicky.

'Nicky engkau akan menjadi milikku, aku akan membuat orang orang yang ada disekitarmu menerima akibatnya karena engkau telah mengabaikanku begitu lama' Seringai itu terlihat dengan penuh kekejaman.

Dengan langkah yang sangat elegan dengan pakaian yang glamor dan make up yang tebal dan lipstik yang merona merah darah dia datang dan masuk tanpa pemberitahuan dan tanpa mengetuk pintu langsung masuk dan mendapati Nicky sedang duduk memangku Cisa.

Apa yang dia temukan membuatnya menjadi geram marah dan wajahnya menjadi merah terbakar amarahnya.

" Nicky apa maksudmu mengabaikanku kita kan sudah dari kecil tumbuh bersama apa aku tidak memiliki tempat di hatimu? sedangkan dia hanyalah wanita yang tidak berharga jika dibandingkan diriku, harusnya dia sudah mati beberapa waktu lalu bagaimana dia bisa hidup lagi?".

Kemarahan Freya meluap seperti badai, dia tidak peduli dengan sekelilingnya dia itu terlalu dimanja oleh orang tuanya sehingga tidak dapat membedakan apa yang telah diperbuatnya.

"Apa emang yang aku lakukan aku bersama istriku dan kami halal apa bila melakukan hal hal yang dilakukan oleh pasangan suami istri, dan kamu tidak memiliki hak melarangku kamu bukanlah siapa siapa buatku, dan kau tidak memiliki arti apapun buatku".

Nicky mengutarakan apa yang ada dihatinya karena selama ini dia sudah kecewa dengan apa yang telah dilakukan Freya.

"Nicky apa selama ini kebersamaan kita tidak berarti apa apa? sewaktu kita masih kanak kanak pun tidak berarti untukmu?".

Freya jadi naik darah dan sudah batas kesabarannya sudah menghilang dan amarahnya meluap.

" Sesungguhnya masa masa itu yang memiliki arti buatku tapi apa yang telah kau lakukan terhadap orang yang teramat berarti buatku itu merubah semuanya menjadi tak berarti apa apa, itu hanyalah kenangan yang sudah berlalu dan terlupakan".

Nicky mengeratkan pelukannya pada Cisa, Cisa hanya terdiam dia tidak bisa mengenali siapa pun memorynya kosong dan dia tak berdaya untuk mengingatnya butuh kerja keras yang mengakibatkan rasa sakit yang teramat sangat.

Mendengar ucapan Nicky Freya mulai menyerang dengan mengeluarkan pistol dan mengarahkan kearah Cisa dan Nicky.

"Jika memang itu yang menjadi keputusanmu aku akan melenyapkan dia danjuga dirimu" pelatuk siap ditarik.

"Dor...." tembakan pertama terdengar dan membuat seisi kantor terkejut dengan suara itu.

Namun tembakan yang pertama dapat dihindari oleh Nicky dan Cisa.

Karena tembakan yang pertama tidak mengenai siapa pun Freya menembakkan lagi secara membabi buta.

"Dor... dor... dor..." pada tembakan terakhirnya itu Nicky terkena lengannya dan pada saat Freya hendak menembak lagi Daniel berhasil melumpuhkannya.

Polisi datang bersamaan dengan kedatangan Raizel dan melihat Nicky terluka dia segera membawanya ke rumah sakit terdekat agar segera mendapatkan pertolongan.

Cisa menangis melihat suaminya terluka dan berdarah dia brrusaha untuk tegar namun itu tidak bisa dia bendung lagi air matanya pun mengalir menganak sungai.

"Sayang kamu baik baik saja bukan? jangan pernah kamu tinggalkan aku dan anak kita jadi bertahanlah ok?" sambil menangis sesenggukan.

"Sayang aku baik baik saja ini hanya luka di lengan pasti akan cepat sembuh jadi jangan menangis lagi ingat bayi kita ok" sambil memasuki ruang operasi di mana peluru itu harus dikeluarkan.

Setelah beberapa saat menunggu Cisa berada di dalam pelukan kakak tercintanya untuk mendapatkan ketenangan disana.

Setelah operasi itu pun Nicky diperbolehkan pulang karena lukanya tidak terlalu parah.

Mereka pun kembali ke mansion dan Raizel terpaksa dia menginap di mansion Nicky karena dia tidak ingin hal buruk terjadi pada keduanya.

" Kalian beristirahatlah dulu aku akan berada di sini jika kalian hendak menginginkan sesuatu kalian bisa panggil aku" Raizel memeluk Cisa dan mengusap punggungnya.

Polisi telah membawa Freya dan memenjarakannya didalam sel dan itu membuat kejiwaannya menjadi terganggu.

keluarganya yang berada di Denmark dipanggil untuk memberikan kejelasan bagaimana psikologi dari diri Freya dan hukum akan diberlakukan.

Freya mengamuk di dalam sel dia semakin menjadi gila karena obsesinya yang tidak busa dia dapatkan, dia berteriak menangis dan tertawa layaknya orang gila.