Mendengar di depan sudah ramai Cisa dan Nicky keluar dari kamarnya dan menuju keruang tamu.
Diruang tamu kedua keluarga sudah saling berkenalan satu sama lain dan mulai akrab dan sudah mulai menentukan tanggal yang pas.
Melihat ada yang datang dari dalam rumah sepasang muda mudi yang saling bergandengan tangan menjadi pertanyaan bagi Martha "Mereka siapa ya?".
"Oh itu anak pertama saya dan suaminya, Cisa dan Nicky. Nak ini keluarga Nak Daniel" Ayah memperkenalkannya.
"Hallo tante dan om semoga nyaman disini" Cisa menyapa Martha dan suaminya.
Mereka semua terperangah melihat pasangan yang sempurna bagai raja dan ratu, karena itu Martha bertanya "Mereka iyu siapa Dan?".
Yang ditanya santai menjawab "Yang pria adalah CEO di perusahaan tempT aku bekerja. Dan dia adalah istrinya dan juga kakak dari Sitha."
"Wah kenapa kamu tidak suka sama dia lebih dulu dia begitu cantik, memang sih Sitha juga cantik" Martha berbisik pada Daniel, sehingga Daniel sedikit terkejut.
"Mam pleace Dia adalah idola di perusahaan banya pria yang terpesona padanya, awalnya punaku juga termasuk dari beberapa pria itu saat pertama kali bertemu, tapi dia sudah dimiliki oleh pak CEO" Daniel menjelaskan.
Dengan sedikit enggan Martha pun menghentikan pertanyaannya 'ya paling nggak kami masih bisa akrab sebagai mertua dari adiknya'.
Pembicaran pertunangan dibincangkan hingga waktu makan siang tiba dan, untuk sementara istirahat dulu untuk menikmati hidangan.
Semua orang di arahkan menuju ruang makan, untuk mengambil hidangan yang mereka sukai untuk dinikmati.
Acara makan tersebut cukup hening dan hanya suara denting sendok dan garpu yang menjadi suara yang memecah keheningan.
Di saat mereka sibuk untuk memakan makanan mereka, Nicky berkata "my love sehabis acara ini aku harus kembali kekantor, masih ada beberapa pekerjaan yang harus aku selesaikan."dengan suara tenang dan sedikit berat hati kalau harus meninggalkan istrinya.
"Is ok... no problem, kamu harus menjadi contoh yang baik bagi karyawan di perusahaan" Cisa memikirkan perusahaan tanpa seorang pemimpin.
Martha mengedarkan pandangannya pada pasangan tersebut dan melihat ketika Nicky memberikan kecupan singkat dibibir Cisa.
'Mereka begitu serasi dan juga saling mencintai, aku cukup beruntung mendapatkan calon menantu Sitha, aku harus bersyukur. Lagian Daniel dan Sitha juga serasi tidak kalah dengan mereka.' Martha nermonolog sendiri.
Makan siang telah selesai dan diskusi dilanjutkan untuk rencana pernikahan dan pertunangan.
Tanggal telah ditentukan dari kedua belah keluarga sudah sepakat untuk melakukan pertunangan pada tanggal 23 maret bulan depan, dan tanggal pernikahan dilaksanakan dua bulan swtelahnya tepat bulan Mei tanggal pertengahan bulan.
Setelah kesepakatan tersebut keluarga daniel berpamitan pada keluarga besanya, dan sedikit berbasa basi pada Cisa "Kapan kapan Nak Cisa bisa datang kerumah kami sama dengan Sitha".
Cisa sedikit heran dengan tawaranya namun tidak membuat kecewa keluarga Daniel dengan menganggukan kepalanya dan tersenyum dan berucap"Insya allah saya tidak bisa menjanjikan, tapi kalau Sitha mungkin masih bisa datang bersama Daniel".
Setelah basa basi tersebut mereka semua memasuki kendaraan masing masing dan bergegas meninggalkan halaman rumah dan menyisakan mereka sang pemilik rumah.
"Besok kita harus kembali kemansion kita, disini Mama sama Ayah akan kerepotan dengan kita yang selalu ingin berdua untuk menghabiskan waktu."Nicky memeluk Cisa dengan sayang serta memberikan ketenangan.
"Ok my love lagian besok kan aku sudah harus bekerja kembali, aku sangat merindukan teman temanku"Cisa menganggukan kepalanya dalam pelukan Nicky.
Tak lama Nicky kembali ke kantor sesuai yang dia katakan tadi dan pulang pada pukul 🕕 tepat dirumah.
Setelah membersihkan diri dan sudah segar dia merebahkan diri di atas ranjang yang suda ada Cisa disana terbaring kelelahan.
Nicky memberikan kecupan diwajah Cisa disetiap tempat membuat Cisa menggeliat karena kegelian.
Karena Cisa terbangun dia hendak turun namun ditarik kembali kedalam pelukan oleh Nicky, dan mencium bibirnya dengan lembut.
Tepat pukul 🕢 mereka berdua terbangun dan keluar dari kamar menuju ruang keluarga dan duduk disofa serta menyalakan TV.
Taklam anggota keluarga yang lainnya juga ikut duduk duduk disana dan mulai bercakap cakap.
Hari itu dihabiskan dengan kebrsamaan sekeluarga berseda gurau dan bercakap cakap hingga larut dankemudian beristirahat.