Chereads / memory of the past / Chapter 36 - Bab 36

Chapter 36 - Bab 36

Raizel sampai dirumah sakit terdekat untuk segera mendapatkan pertolongan untuk Cisa.

Dokter yang menangani Cisa telah merawatnya dengan sebaiknya, dokter keluar dari ruang perawatan dan memberikan penjelasan bahwa pasien babyak kehilangan darah jika saja terlambat dibawa kemari kemungkinan nyawanya tidak akan tertolong.

Raizel meminta pada dokter untu melakukan perawatan yang terbaik, namu saat ini tidak ada ahli yang dapat melakukan operasi itu.

Benar Cisa membutuhkan beberapa pengobatan yang cukup rumit, karena pukulan dikepalanya sangat keras sehingga ada penggumpalan darah di otaknya dan itu memerlukan operasi segera.

"Dokter apa bisa saya bawa Cisa keluar negeri sekarang juga untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai dengannya"Raizel tidak mempunyai banyak waktu untuk menunggu.

" Itu akan lebih baik saya akan memberikan surat jalan untuk pengobatan dengan tujuan Inggris, serta surat rekomendasi untuk dokter spesialis disana"dokter denis memberikan informasinya.

Tak butuh lama karena Raizel menggunakan pesawat pribadi, dan Dia pun menginstrusikan pada pengawalnya untuk mempersiapkan pesawat untuk berangkat ke Inggris.

Pasien di naikan ke ambulan agar segera bisa di bawa kebandara, Raizel memerintah kan asistenya yang bernama domonic untuk membawa mobilnya kebandara sedangkan dia akan menjaga Cisa.

Ditempat lain polisi sudah mengepung lokasi itu, dan tidak menemukan korbanya hanya menemuka beberapa mayat tergeletak.

Kepala polisi jadi semakin heran siapa yang membawa Korban, dia segerah memerintahkan ajudannya untuk mencari tahu disetiap rumah sakit tentang korban.

"Maaf pak kepala, disetiap rumah sakit nihil tidak ditemukan korban yang dibawa kesana."ajudannya melaporkannya.

Nicky semakin gusar dia tidak mendapatkan info apa apa, dia pun kembali kerumah dengan tangan hampa dan rasa sesak yang sangat menyakitkan di dadanya.

Air mata yang tertahan sedari awal mengalir tanpa henti "My dear sweet heart were are you, kembalilah padaku sayang, I miss you" dengan terisak dia memeluk foto Cisa.

Setelah menempuh jarak antara SBY ke London selama 17 jam 15 menit Raizel segera membawa Cisa kerumah sakit terbesar di sana dan segera mendapatkan penanganan yang terbaik.

Dokter keluar dari ruang operasi, Raizel segera mendekatinya" Bagaimana keadaan adik saya dok? apa dia baik baik saja."

"Operasi sudah berhasil dilaksanakan namun untuk hasilnya kita harus menunggu dia melewati mas kritisnya." dokter menjelaskan.

"Kapan adik saya akan sadar dok? aku ingin berikan fasilitas yang terbaik untuk adikku" Raizel memerintahkan kepada para perawat untuk menempatka Cisa di ruangan yang terbaik.

Waktu terus berlalu dengan kegelisahan yang dapat dirasakannya Raizel benar benar tak dapat menahan dirinya untuk tidak bersedih, karena adik semata wayangnya yang baru dia temukan harus tebaring tak berdaya.

Dia selalu ada disisinya menunggu dan berharap atas kesembuhan, dia mengajaknya berbicara saat dalam keadaan koma Cisa.

"Cisa kecilku bangunlah, ini aku kakakmu Raizel, bagunlah sayang aku akan memberikan apa pun yang kamu minta, jadi bangunlah"dengan air mata yang menetes dan mengelus pipi halus Cisa.

"Aku akan bercerita saat kamu terlahir kedunia ini kamu adalah segalanya bagi kami semua yang ada di mansion. Dari Ayah willem dan juga Mamma Caroline, para maid dan juga aku sendiri bahagia atas kelahiran putri kecil pembawa kebahagian bagi kami semua.

Namun semua itu harus hilang dari keluarga kita, musuh menyerang dan membantai semua orang yang ada di mansoon.

Ayah meminta Mamma mwmbawamu jauh dari negeri ini agar kamu selamat dan Ayah membawa aku pergi dan semua telah hilang. kebahagian itu telah hilang bersama kepergianmu dan juga Mamma."

Air matanya mulài menetes dengan perasaan yang meluap Raizel dengan memejamkan matanya mengingat detail semua 21 tahun saat itu.

Disetiap harinya Raizel akan menceritakan masa lalunya dan itu terus di lakukannya tanpa henti, sampai pada saat ada sebuah gerakan walau itu hanya sedikit pada jari Cisa.

Raizel memanggil dokter untuk memeriksanya"Bagaiman dok kondisi Cisa apa ada kemajuan dari sebelumnya?".

Dokter dengan tenang menjawabnya " Semuanya baik baik saja sepertinya hari ini dia akan segera sadar dari komanya. kita tunggu dan lihat saja".

"Baiklah dock...semoga adik kecilku segera sadar dari komanya dengan cepat." Raizel menemukan harapannya dan hatinya mulai menghangat.

Disisi lain Nicky benar benar terpuruk dalam kesedihan, saat Abah dan Ummi kembali dia menangis dan meraung meminta jalan keluar untuk menemukan istrinya.

"Abah ... Ummi ... Cisa menghilang bagaimana hidup aku tanpa Cisaku Abah, Ummi bantu Nicky untuk menemukannya..." dengan suara yang lemah karena lelah batinnya.

"Kita berdo'a saja Nak agar Allah enantiasa menjaganya dalam keadaan sehat wal afiat. dan kamu harus tabah dan kuat agar kamu tidak mudah dikalahkan oleh keputusasaan." Abah memberikan keyakinan pada Nicky agar tetap kuat dan tidak lemah.

"Iya ngger, yakinlah bawa Cisa baik baik saja dan akan segera ditemukan." Ummi memberikan ketenangan dan harapan.

.