Nicky membereskan mejanya setelah menyelesaikan pekerjaanya dan bergegas kembali ke mansion.
Dalam perjalanan ke parkiran mobil dia bertemu dengan Anggi dan Sasya mereka akhirnya bercakap sebentar.
" Hallo pak Nicky bagaimana kabar bapak dan juga Mbak Cisa mana kok nggak kelihatan?" tanya Anggi mengawali percakapannya.
"Oh hai, Alhamdulillah kami baik baik saja, Cisa sedang cuti selama dia hamil karena dokter menyarankanya, kalian juga kelihatan baik baik saja? lama tak jumpa!?"Nicky balik bertanya.
"Ya Alhamdulillah kami juga sehat sehingga kami masih bisa berkontribusi dalam perusahaan" Sasya menimpali ucapan Nicky.
"Kami harap Mbak Cisa segera masuk bekerja karena kami sangat kangeen sekali, tolong sampaikan salam kami pada Mbak Cisa ya Pak?!" Anggi mengakhiri percakapan mereka dan bergegas pulang.
"Apa kalian perlu tumpangan? jika kalian mau akan ku antar sampai rumah,lagian kalau Cisa ada disini pasti aku disuruh ngantar kalian, dia sangat sayang pada kalian."Nicky mencoba memberikan tumpangan untuk kedua sahabat Cisa.
"Tidak perlu pak nanti apa kata orang lain, nggak enak kalau ada Mbak Cisa kami tidak akan keberatan tapi Mbak Cisa nggak disini. Maaf ya Pak!!"Sasya menolak dengan halus.
"Baiklah kalau begitu saya duluan, Assalamualaikum..." Nicky melajukan mobilnya menuju jalan raya dan menghilang di keramaian jalan.
"Wa'alaikumsalam Pak "jawab mereka bersamaan.
Dua hari kemudian Nicky ke London dan kembali lagi ke indonesia, begitu terus sampai dua minggu.
Keadaan Cisa belum ada kemajuan yang berati, Nicky hatinya sakit melihat Cisa hanya terbaring tak bereaksi apa pun, hanya waktu yang terbuang sia sia tanpa kenangan yang bisa dibuat bersama dengannya.
"My dear bangunlah aku menunggumu disini, oh iya kamu dapat salam dari dua sahabatmu Anggi dan Sasya, mereka kangen sama kamu jadi bangunlah dan kita pulang ke mansion kita. Abah dan Ummi menunggumu, kamu harus bangun pertunangan Sitha tingal 2 minggu lagi " Nicky mengajak ngobro
Cisa yang terbaring koma.
Ada pergerakan lemah di ujung jemari Cisa membuat Nicky bangkit, dan melihat kearah Cisa dengan menunggu dia melihat kelopak mata Cisa mulai terbuka secara perlahan.
Melihat mata Cisa terbuka lebar Nicky malah tiba tiba memeluknya sambil meneteskan air matanya karena bahagia istrinya telah bangun dari tidur panjangnya.
Cisa yang baru terbangun tertegun dan kaget merasa dia tidak mengenal orang yang tiba tiba memeluknya dia hanya memberikan ekspresi datar.
Tapi anehnya dia merasakan kehangatan dalam pelukan itu dan jantungnya berdebar kencang.
"Maaf siapa anda? saya ada di mana? dan siapa saya?"dengan suara yang lemah Cisa bahkan tidak bisa mengingat siapa dirinya.
suara itu terdengar di telinga Nicky dan dia melepaskan pelukannya, dan kemudian menatap mata Cisa dengan intens, namun dia tidak melihat adanya gurauan disana berarti benar Cisa mengalami Amnesia.
Nicky kemudian berteriak memanggil dokter dan juga Raizel "Dokter... dokter ...Raizel ...tolong lihat keadaan Cisa "
Raizel dan dokter bergegas ke kamar Cisa "Ada apa Nicky kenapa ribut sekali "Raizel bertanya dengan tenang, namun melihat pergerakan diatas ranjang membuat dia berlari mendekat, dan memeluk Cisa seperti yang dilakukan oleh Nicky tadi.
Melihat itu Nicky berusaha melepaskan pelukan Raizel dari Cisa karena cemburu, walaupun dia mengaku sebagai kakak kandung Cisa.
"Apa sih Nicky aku kan memeluk adikku, kamu jangan aneh gitu apa kamu cemburu?"Raizel menyipitkan matanya menatap Nicky.
"Enggak lah aku hanya mau agar dokter segera memeriksa Cisa karena dia tidak bisa mengingat siapa pun" Nicky memberi alasan walaupun itu juga benar.
"Apa itu benar kamu tidak mengenali pria ini siapa? dan kamu juga nggak ingat sama nama kamu?" Raizel bertanya pada Cisa dan menunjuk Nicky.
Mendengar pertanyaan itu Cisa hanya menjawabnya dengan anggukan kepalanya saja.
Mengetahui itu dokter melakukan pemeriksaan dan memutuskan memang Cisa mengalami amnesia dan butuh waktu untuk bisa pulih.
"Jangan terlalu memaksakan diri agar tidak terjadi hal yang buruk, yang terpenting dia tidak boleh stres agar tidak mempengaruhi bayi yang ada dalam kandungannya" Dokter menyarankan dan kemudian pergi meninggalkan kediaman Raizel.