Nicky kembali menempuh perjalanan panjang ke Indonesia kembali, dia menikmati perjalannya kali ini dengan santai.
Tidak seperti sebelumnya di dalam perjalanannya dia dikuasai kekahwatiran tapi sekarang dia merasa tenang, karena Cisa sudah bangun dari komanya.
Perjalannya dari London ke Indonesia yang ditempuh belasan jam jadi terasa singkat buat Nicky karena sudah terbiasa harus bolak balik kesana.
Waktu terus berlalu dengan cepat Nicky sudah sampai di mansionnya dan segera mempersiapkan beberapa dokumen yang harus di bawahnya kembali ke London untuk ditunjukan kepasa Cisa sebagai mana mereka telah menikah dan sah menjadi suami istri.
Tapi Nicky tidak langsung balik karena dia harus mengurus beberapa hal tentang pekerjaanya yang tertunda beberapa waktu dan sudah dia serahkan pada sekretarisnya Daniel selama dia tidak ada di tempat.
Lagian kalau langsung balik ke London dia bakalan capek dijalan, jika dia sampai sakit dia akan menjadi kekahwatiran buat Cisa, dia tidak ingin Cisa yang baru sembuh harus merawat orang sakit.
Usia kandungan Cisa lima minggu mau jalan 6 minggu, dia yang harusnya menjaga istrinya yang sedang hamil bukan sebaliknya.
Disisi lain Freya masih saja mencoba mendekati Nicky walau pun dia tidak bisa bertemu dengannya, dia sudah datang ke kantor dan ia pun datang juga kerumahnya beberapa kali dia tetap tidak bisa menemuinya.
"Kemana sebenarnya Nicky, aku sangat merindukannya, kenapa sulit sekali menemuinya jangan membuat aku marah Nicky jika kamu tidak mau lagi kehilangan sosok yang berharga" dengan seringai jahatnya Freya berbicara pada dirinya sendiri.
"Ok aku akan membrikan pesan untuknya agar menemuiku saat ini juga dengan sedikit ancaman mungkin akanberhasil" dia susah membuat rencana yang licik untuk menjebak Nicky.
✉📤 Nicky ...were are you now? I want to meet you rigt now, if you not coming I will kill my shelf.
Pesan itu dia kirimkan segera dan langsung diterima oleh Nicky dan hanya dibaca saja dia tidak menghiraukan ancaman Freya.
Dan Nicky tidak memberikan balasan dari pesan yang diterimanya dan dia mematikan hp nya, karena dia sudah membeli hp yang baru dan nomer yang baru pula, untuk memgirim pesan dan juga menelpon Cisa dan orang orang yang penting seperti rekan kerjanya.
Esok hari Nicky ✈ kembali keLondon dan semua yang di perlukannya telah disiapkan dan dibawah.
Selama penerbangan dia duduk dengan tenang dan dia menunggu dan ia berharap segera sampai, dia sudah merindukan Cisa teramat sangat, dia tersenyum bahagia membayangkan dia akan segera dat memeluknya dengan erat.
Cisa adalah candu baginya tidak memeluk dan mencumbunya akan membuat Nicky mati lemas.
Cisa adalah oksigenya jika Cisa tidak ada maka dia tidak bisa bernafas dan mati karena tidak ada oksigen.
Dengan tersenyum Nicky berkata' Sayang aku merindukanmu sangat teramat sangat rindu'.
Untuk menghilangkan rasa bosan akhirnya dia mencoba mendengarkan lagu dari Idonesia yang dinyanyikan Alda aku tak biasa. tapi hanya pengalan syair yang amat dia sukai adalah bagian;
Aku tak biasa bila tiada kau disisiku
Aku tak biasa bila ku tak mendengar suaramu
Aku tak biasa bila ku tak memelukmu
Aku tak biasa bila ku tidur tanpa belaianmu
Aku tak biasa..... aku tak biasa.
Penggalan lirik itu yang paling disukai Nicky karena itu yang dia rasakan pada sang tercinta Cisa.
Setelah 17 jam 15 menit Akhirnya dia sampai dan turun dari pesawat dan keluar bandara dan bergegas menuju mansion untuk menemui cintanya.
Mobil yang dijalankan oleh Nicky sampai di halaman mansion dan dia bergegas menuju pintu.
Karena rindu yang semakin mendalam sehingga dia tidak sabar sampai menunggu pintu dibukakan oleh pelayan setelah mengucapkan salam dan langsung membuka lebar pintu itu.
"Assalamualaikum....My love....aku merindukanmu"Nicky berteriak kencang tak peduli sekitarnya.
Mendengar suara itu Cisa langsung bergegas keluar kamar sambil berlari dan menyusuri lorong dan tanpa alas kaki.
Raizel yang melihatnya juga ikut berlari mengikutinya kahwatir terjadi sesuatu mungkin jatuh secara Cisa berlari begitu cepat.
"Cisa stop please.... nanti kamu jatuh, jangan berlari lagi.... Cisa" teriak Raizel.
Sesampai di ujung lorong dia berhenti menetralkan deru nafasnya yang memburu dan tersengal.
Dia melihat sosok yang begitu familier buat dia walaupun di ingatannya tidak ada, dia tak peduli jika memang harus melakukan dosa dia berlari dan memeluk sosok tersebut, karena dia juga merindukannya tak tau dia merasakan oosong selama duahari ini.
Keduanya berpelukan begitu erat dan tubuh mereka yang menyatu dan keduanya pun meneteskan air matanya.
"Sayang jika seperti ini my junior is wake up now, so you must .... you now that"Nicky membisikkan dengan menggantung kata katanya dengan nakal.
Tiba tiba Nicky mencium ceruk leher Cisa sehingga Cisa menggelinjang karena geli, Nicky membuat tanda merah di lehernya beberapa terlihat jelas dan itumembuatnya bahagia.