Chereads / memory of the past / Chapter 46 - Bab 46

Chapter 46 - Bab 46

Tengah hari itu mereka menunggangi kuda Raizel sendiri dan juga Nicky bersama Cisa menunggangi satu lagi kuda yang di bawa pengawal tadi.

Mereka bersama menuju mansion samnil berbincang diatas kudanya masing masing.

"Kakak... Suamiku... aku ingin kembali keempat dimana aku mulai tumbuh dan berkembang, aku ingin mengembalikan semua ingatanku, aku tidak ingin hidup seorang diri seperti saat ini aku tidak memiliki siapa pun.

Tanpa ingatanku aku merasa hampa, biarpun itu adalah kenangan yang buruk atau menyakitkan, tapi itu adalah yang membentukku hingga aku sekarang ada.

Maukah kalian membantuku untuk mengembalikan my memory of the past" Cisa berharap permintaanya dikabulkan oleh kedua pria yang berharga buatnya.

Raizel dan Nicky berpandangan satu sama lain, mereka tidak ingin ada yang membahayakan keadaan Cisa saat ini musuhnya masih berkeliaran dan bebas dari tangan hukum.

Walaupun begitu menatap mata yang penuh dengan harapan dan semangat untuk mencari tahu semua yang diperlikannya, mereka menjadi lemah dan akhirnya menyetujuinya, dan mereka akan mempersiapkan semuanya dan berangkat dua hari lagi.

Cisa tersenyum bahagia dan merasa hatinya berdebar kencang seakan akan hendak menghadapi suatu hal yang baru buatnya dan sebuah misteri.

"Terima kasih kakakku yang ganteng.... dan juga suamiku yang cakep dan keren....he he he"sambil tertawa bahagia, yang otomatis membuat kedua pria itu pun bahagia.

"Iya sayang ku yang paling Canyik sedunia...!" Nicky berucap dan mengelus puncak kepalanya dengan sayang.

Mereka sampai di depan mansion dan menuruni kuda, para pengawal mereka memasukkan kuda kembali ke istalnya.

Nicky membopong Cisa ala bridal style dan menurunkan di sofa yang ada di ruang keluarga, mereka kembali mengobrol seputaran pekerjaan, mereka juga menghabiskan sisa waktu menuju makan siang dengan meminum teh.

Tidak terasa mendengarkan obrolan kedua orang tampan itu dia menjadi mengantuk dan terlelap sambil bersandar pada dada bidang suami tercintanya.

Mendengar suara dengkuran yang pelan Nicky menghentikan obrolannya dan mengendong Cisa menuju kamar mereka.

Di baringkannya pelan istrinya diatas ranjang dan menarik selimut sampai dadanya dan memberikan kecupan di kening Cisa sambil menyentuh pipinya.

Nicky menutup pintu sepelan mungkin dan dia kembali keruang keluarga dan kembali berbicara dengan serius kepada Raizel dengan kembalinya Cisa ke Indonesia dia sedikit kahwatir dengan keselamatanya.

" Sebenarnya aku masih ragu untuk membawa Cisa kembali ke Indonesia , tapi keluarga besarnya menunggunya, dan juga pertunangan adiknya Sitha tidak lama lagi.

Kasihan mereka sudah menundanya hanya untuk menunggu kembalinya Cisa"Nicky mengutarakan semua pada Raizel.

"Jangan kahwatir aku akan selalu menjaga nya walau dari jauh aku akan memerintahkan beberapa pengawal untuk selalu menjaganya dari jarak yang mudah untuk dijangkau" Raizel memberikan ketenangan pada Nicky.

"Tidak akan pernah lagi hal itu terjadi kedua kalinya, siapapun yang mengincar Cisa akan mendapatkan ganjaran atas perbuatanya" Raizel menambahkan.

"Aku belum melaporkan kepada pihak kepolisian jika Cisa sudah ditemukan itu akan sedikit membrimu krrumitan karena ada beberapa mayat yang ditemukan di tempat kejadian perkara.

Kakak opar bisa menjadi tersangka pembunuhan nantinya " Nicky jadi sedikit risau.

"Jangan kahwatir itu adalah urusanku, yang penting Cisa dalam keadaan selamat, Aku akan mengurus sisanya, semua ada dalam kendaliku."Raizel tersenyum dengan sangar penuh misterius.

"Baik kak aku akan menjaganya dan membuatnya selalu bahagia dan tersenyu seperti dulu dan akan membantunya untuk mengingat kembali memorinya yang telah hilang" Nicky menjanjikannya.

"Sekarang waktu untuk makan siang coba kamu lihat apa Cisa sudah bangun dari tidurnya!?" Raizel mengingatkannya.

Nicky pun beranjak dari duduknya dan menuju kamarnya untuk melihat wanitanya yang sedang tertidur pulas dengan cantiknya.

Dia membuka kenop pintu dan mendorongnya pelan dan menghampiri putri cantik yang terbaring dengan nyaman.

Dibelainya puncak kepala Cisa dengan lembut dan dengan suara yang lembut berusaha membangunkannya"My dear sweet heart wake up...hmm.."

Tidak berhasil dengan ucapan Nicky berekspresi nakal "Hmm... sayang kamu tidak mau bangun ya? jangan salahkan aku jika aku melakukan ini...?".

Nicky mendekatkan wajahnya dan mulai melumat bibir Cisa dan mulai mencumbunya dengan rakus sehingga yang menjadi korbanya bergerak gerak untu melepaskan diri darinya.

Hal itu pun membuat Cisa mendesah membuat Nicky semakin menjadi tidak terkendali dan akhirnya itu pun terjadi, Nicky melucuti semuanya hingga tidak ada sehelaipun yang menempel, dan pergulatan itu terjadi desahan erangan bersatu padu dan itu membuat Nicky lupa kalau pintu kamarnya masih terbuka walaupun hanya sedikit.

Itu membuat suara hot mereka terdengar keluar dan membuat Raizel jadi merah padam karena marah , malu bercampur menjadi satu.

Mau tidak mau Raizel jadi menutup pintu kamarnya dengan rapat untung bukan pelayan yang melihat dan mendengarnya jika tidak mereka akan pingsan karena itu.