Chereads / memory of the past / Chapter 50 - Bab 50

Chapter 50 - Bab 50

Setelah memeriksa keadaan mansion benar benar aman Raizel pun masuk kedalam dan beristirahat.

Malam berlalu dengan cepat dan pagi sudah menampakkan cahaya sang surya yang begitu terang.

Masih beraktifitas seperti biasanya Cisa dan Nicky menunaikan sholat sebagai seorang muslim.

Cahaya pagi menembus jendela kaca yang membentang didepan Cisa dan dia membuka gorden agar cahaya itu masuk dan menerangi ruangan tersebut, Cisa juga membuka jendela agar udara bersih masuk menganti udara yang lama.

Cisa melihat keluar jendela dan tiba tiba saja dari belakang Nicky sudah melingkarkan tangannya memeluknya dan menghirup aroma yubuh Cisa yang menjadi candunya.

"Sayang pagi ini kita sudah mulai bekerja kembali bagaimana menurut kamu sebaiknya?

aku juga tidak terlalu memaksakan kehendak ku pada mu, dan juga itu semua terserah dengan dirimu kamu mau bekerja atau hanya ada dirumah saja."

Nicky memberikan pilihan untuk Cisa sambil menghisap leher jenjang Cisa yang ter ekspose hingga membekas dengan warna merah kiss mark.

"Hemm...tidak aku ingin bekerja saja agar tidak merasa bosan ada dirumah saja karena aku ingin berada di dekat kamu sayang"nafas Cisa mulai memburu karena Nicky yang menghisap lehernya.

"Ok kalau begitu kita harus siap siap untuk bekerja,kita pulang dulu ke mansion dan sarapan setelahnya kita berangkàt bekerja." Nicky berbicara tapi dia tidak melepaskan Cisa dari jeratan kiss marknya.

Setelah melakukan semua kegiatan yang menurutnya adalah pekerjaan special karena membutuhkan moody yang penuh hasrat dan gairah serta cinta yang dalam.

Terdengar ketukan dipintu "tok, tok, tok..." seoramg pelayan mengetuk pintu lamarnya " Tuan dan Nyonya ditunggu Tuan Raizel di meja makan".

"Baiklah kami segera turun" Nicky berteriak tanpa membuka pintu kamar nya, karena kegiatannya terinterupsi dia kehilangan mood nya.

Tapi tidak dengan Cisa yang sudah bergairah karena apa yang dilakukan Nicky padanya sehingga pipinya memerah karena terbakar nafsu yang sudah berada diubun ubunnya.

Nicky hendak meninggalkannya namun dia ditahan oleh Cisa dengan cara mengalungkan lengannya di leher Nicky dan menciumnya dengan penuh gairah.

Karena Nicky tahu bahwa istrinya itu sedang terbakar karena ulahnya maka ia pun harus bertanggung jawab dengan apa yang dilakukannya.

Dia mengangkat Cisa dan membaringkannya di atas ramjang san siap untuk bertempur yang kesekian kalinya.

Lama sudah berlalu kegiatan meeeka sudah selesai dan mereka sudah siap untuk pergi ke ruang makan dimana Raizel telah menunggu mereka untuk sarapan.

"Maaf kakak kami lama untuk turun, kakak pasti jenuh menunggu kami?" Cisa memulai untuk percakapan.

" Ahh... itu sudah biasa buat kakak menunggu kalian berdua yang lagi kasmaran" Raizel berkata dengan santai dan tidak menunjukan kebosanan dalam menunggu kedua orang yang pentingndalam hidupnya.

Akhirnya mereka sarapan bersama dengan hikmad dan kemudian Nicky dan juga Cisa berpamit untuk kembali ke mansionya.

Cisa dan Nicky berjalan melewati gerbang utama mension Raizel dan dia kemudian menuju mansion miliknya sendiri.

Memang letak mansion mereka ternyata besebelahan dan itu baru mereka sadari ternyata berjalan dari mansion Raizel sama mansion miliknya sendiri hampir saja seperti keliling lapangan olagraga.

Walau pun itu tidak membutuhkan waktu yang cukup lama untuk berjalan kaki mereka hanya butuh waktu 15 menit.

Mereka berdua sampai di depan mansion dan pelayan menyambut keduanya dengan membukakan pintu dan membungkukkan badan menyambut meeka.

"Tuan, Nyonya selamat datang kembalj kemansion"kepala pelayan membri hormat.