Chereads / memory of the past / Chapter 44 - Bab 44

Chapter 44 - Bab 44

"Ehemmm...ehemm ..."Raizel berdeham membuat adegan romantis itu terhenti dan membuat keduanya jadi malu.

"jika making love jangan disini lakukan di kamar sana, oh ya aku ada perlu sebentar jadi kalian lanjutkan saja di dalam"Raizel berpamitan dan berlalu keluar setelah mengecup kening Cisa.

Melihat itu sebenarnya Nicky cemburu dengan Raizel, dia hanya ingin Cisa menjadi miliknya seorang.

"Kakak hati hati dijalan jangan terlalu lelah dan segera pulang"Cisa memberikan perhatian terhadap kakak yang sudah lama tidak bertemu itu walau sedikit rasa canggung.

Ya Cisa sudah melihat hasil tes DNA nya dan semuanya 100% cocok kalau mereka bersaudara kandung.

Tiba tiba Nicky membopong Cisa ala bridal stayle dan membawanya kedalam kamar dan membaringkannya di atas ranjang king size itu dengan pelan.

Kedua tangan Cisa masih melingkar di leher Nicky, perlahan Nicky mencium bibir Cisa dengan lembut, dia menikmati setiap sentuhan bibirnya dan perlahan mulai melepaskan tautan tersebut untuk mengambil nafas karena mereka kehabisan nafas.

"Aku membawa semua bukti yang menunjukan bahwa kamu adalah milikku seutuhnya" dengan tatapan yang menggoda, dan menunjukan surat nikah dan beberapa album foto.

Cisa melihatnya dengan teliti dan mengangguk anggukan kepalanya hingga semua album itu selesai dilihatnya.

Sesungguhnya dia sedikit gugup hanya berduaan di dalam kamar ini, dan itu terlihat oleh Nicky sehingga ia ingin menggodanya, dengan seringainya dia mulai menggoda Cisa.

Nicky menyingkirkan semua benda yang tadi di lihat oleh Cisa diletakkan di meja nakas dekat tempat tidur, dan setelah itu dia mengunci pintu dan kembali mendekati Cisa.

Yang di dekati merasa waswas dan sedikit gemetar sebab ini baginya untuk pertama kali dalam ingatan dia ini adalah hal yang baru.

Nicky perlahan menaiki ranjang dan mendekatkan dirinya pada tubuh Cisa, sedangkan Cisa menutupi dirinya dengan selimut dan berusaha menjauh.

"Kamu baru saja sampai apa kamu tidak capek? atau apakah kamu tidak lapar?"Cisa berusaha mengalihkan perhatian Nicky.

" Aku lpar dan capek, tapi sekarang aku bisa memakanmu sekarang juga, dan itu cukup buatku untuk menghilangkan lapar dan capek" dengan cepat Nicky mengunci pergerakan Cisa dan mulai melumat bibir manis Cisa dan berlama lama disana hingga mereka tak terkendali saling menghilangkan rasa rindu yang sudah akut.

Desahan yang keluar dari mulut Cisa mengirim sinyal pada Nicky bahwa dia ada pada kendalinya dan telah siap untuk segera menunaikan kewajibannya sebagai istri.

Setelah kegiatan intim itu selesai dan mereka berdua terbaring lelap dan saling memeluk di dalam selimut.

Cisa tertidur berbantal lengan Nicky yang kekar, kehangatan menyelimuti tubuh keduanya hingga ke esokan pagi mereka terbangun dengan kejutan yang menarik hatinya untuk mengingat kejadian semalam.

Semua ingatan malam kemarin berputar bagai film yang di putar kembali dan itu membuat kedua pipinya merah seperti tomat.

Cisa melihat tubuhnya yang masih telangang dan juga bercak merah merah karena ulah suaminya itu di sekujur tubuhnya.

Cisa menolehkan kepalanya kesamping melihat wajah tampan nan rupawan suaminya yang nasih terpejam, dia memberikan kecupan di pipi Nicky.

Karena merasa ada yang mengecupnya dia membuka matanya dan menatap wajah cantik istrinya yang juga baru bangun dari tidurnya.

"sweet heart Assalamualaikum....."seperti biasa Nicky mengucapkan salam

saat bangun tidur itu adalah salam pembuka untuk mengawali pagi hari yang cerah.

Mmendengar itu Cisa menjawab "Wa'alaikum salam...." dan tiba tiba rasa sakit yang menyerang dan itu di ikuti kilasan gambar yang tidak jelas seperti klise.

Melihat itu Nicky menegakkan tubuhnya dan memeluk Cisa, dan Nicky mengelus punggung Cisa memberi ketenanan.

"Are you ok my dear... apa masih sakit? katakan padaku apa kamu perlu sesuatu?" memberi ketenangan dan kenyamanan pada Cisa.

"Aku baik baik saja...hanya sedikit rasa sakit mungkin disebabkan ada ingatan yang hampir keluar dari ingatanku" Cisa menjawab

Karena sentuhan yang dilakukannya, Nicky dia merasa bahwa juniornya udah menegang kembali .

Untuk meredakan juniornya harus dimasukkan ke dalam sarangnya, tanpa berfikir lama dia mulai mencumbu Cisa dan melanjutkan sampai selesai.

Setelah itu keduanya mandi dan sholat subuh dan bergegas keluar kamar dan sarapan bersama Raizel.