Disaat Nicky sudah mulai bangkit dari keterpurukannya terdengar suara bel berbunyi.
"Ting tong, ting tong, ting tong..."seorang pelayan bergegas membukakan pintu dan muncul seorang yang tidak diharapkan.
"Aku ingin bertemu dengan Nicky apa dia ada? "langsung nyelonong padahal belum dipersilahkan masuk.
"Nicky ... Nicky kamu yang sabar ya, Saudari Cisa pasti akan ditemukan. Aku akan membantumu menemukannya, jangan kahwatir aku akan selalu disampingmu".Freya berhambur mendekati Nicky yang terlihat sedih.
Dia bahkan tidak tahu bahwa kelakuanya sedikit aneh di dalam pikiran Nicky, 'Bagai mana dia tahu kalau Cisa hilang dan jangan jangan dibalik penculikan itu adalah Freya. Karena sadewa bilang ada seorang wanita yang memerintahkan para penculik itu.'
Nicky memicingkan matanya menatap Freya "Aku tidak perlu kamu temani di sini sudah ada yang menemaniku, ada Abah dan juga Ummi."
Tapi Freya nggak mau kehilangan kesempatan untuk bisa berdekatan dengan Nicky " Mereka kan bukan siapa sipa kamu kan Nicky, sedangkan aku teman kamu sejak kecil jadi aku lebih berhak menemani kamu".
Nicky memicingkan mata dengan ucapan Freya yang terdengar memusuhi dan tidak sopan pada Abah dan Ummi.
"Elo yang bukan siapa siapa gue dan beliau dalah guru dan juga orang tua buat aku dan Cisa, jadi aku harap kamu segera pergi dari sini aku baik baik saja"Nicky mencoba mengusirnya dengan cara halus.
Freya menggelap mendengar Nicky bicara dengan dingin kepadanya tidak seperti dulu.
"Ok kali ini aku akan pergi tapi aku tidak akan menyerah akan dirimu, aku akan jadikan dirimu menjadi milikku karena istrimu itu tidak akan pernah kembali." matanya menatap dengan penuh kejahatan.
Hari telah berganti dan berlalu begitu cepat Nicky tetap mencari Cisa diseluruh pelosok, namun nihil tidak ada tanda tanda keberadaan Cisa dimanapun.
Polisi juga sudah tidak bisa meneruskan pencarian karena sudah banyak kehilangan waktu yang terbuang percuma.
Tanpa hasil sedikit pun kepala polisi hanya memberikan harapan yang kosong berkata dengan skeptis " Kami belum benemukan apa pun petunjuk dari hilangnya Ny tuan Nicky, terpaksa kami harus menghentikan pencarian istri tuan".
Dengan berat hati dan suara yang berat Nicky menjawab kepala polisi tersebut "Baiklah kalian boleh berhenyi sekarang selebihnya biar saya urus sendiri. Oh ya saya menaruh kecurigaan terhadap seseorang yang menjadi dalang hilangnya Istri saya".
Kepala polisi terkejut dengan perkataan Nicky sehingga meminta siapa tersangka tersebut " Katakan kepada kami dan kami akan selidiki lebih lanjut."
"Saya belum memiliki bukti nyata atas hal tersebut, tapi dari ucapannya aku bisa memperkirakan kalau dia tahu segalanya yang terjadi. padahal penculikan ini masih aku rahasiakan dari publik, bagaimana dia tahu jika istriku diculik" Nicky menjabarkan semua kecurigaannya.
"Jadi katakan kepada kami nama dari irang tersebut?"kepala polisi mempertanyakan.
"Dai bernama Freya..? dia adalah teman dari kecilku yang memiliki perasaan kepadaku, dan dia membenci Cisa." Nicky memberitahukannya tanpa keraguan sedikit pun.
"Baik akan kami tindak lanjuti hal tersebut, kami mohon diri" para polisi meninggalkan Nicky diruang tamu sendiri.
Tak lama ada pesan masuk di ponsel Nicky dari nomer yang tak dikenal.
📩 Datanglah kamu ke London Inggris diam diam jangan sampai ada yang tahu tentang kepergianmu kesana aku akan tunggu di bandara langsung. Belilah dua tiket dengan tujuan berbeda unyuk mengecoh musuh. Hapus pesan ini setelah kamu membacanya.
Setelah Nicky membaca pesan tersebut dia bergegas kebandara untuk berangkat ke London segera setela memesan tiket melaui online.
Nicky mengendarai mobilnya dengan cepat sehingga dia bisa sampai di bandara dan mengambil tiketnya dan mendengar pangilan untuk memasuki pesawat.
sebuah pesan masuk lagi sebelum Nicky mematikan ponselnya.
📩 Kamu ada dimana?
📨 Aku sedang di ✈ dan akan landing aku akan matikan ponsel.
setelah itu dia mematikan ponsel.
Selama pesawat terbang menuju London Nicky benar benar penasaran siapa orang yang memerintahkan dia itu.
Dalam kebingungannya tidak terasa dia tertidur karena beberapa hari ini Nicky tidak bisa tidur memikirkan bagaimana keadaan Cisa.
Tak terasa waktu 17 jam 15 menit jarak yang ditempuh oleh Nicky telah tercapai artinya Nicky sudah sampai.
Di sana Raizel telah menunggunya dan kemudian dia ditarik dan menuju mobil yang sudah menunggunya.
"Jalan.....!"Raizel memerintahkan supir untuk segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit dimana Cisa di rawat.
Didalam mobil terjadi keheningan yang canggung dan itu membuat Nicki bertanya tanya siapa pria ini dengan memiliki aura kehadiran yang sangat dominan bak seorang yang disegani.
Nicky memberanikan dirinya untuk bertanya " katakan siap anda? dan mengapa anda memerintahkan saya untuk datang kesini? sedangkan saya sendiri mempunyai masalah yang harus segera diselesaikan."
" Namaku Raizel ....,sebenarnya aku tidak ingin kamu datang kemari, tapi demi adik kecilku Cisa aku terpaksa menyuruhmu kemari."Raizel membuat Nicky terperangah.
" Tunggu... Cisa adik kamu.... itu tidak mungkin?!" Nicky membelalakkan matanya tidak percaya.
"Kenapa tidak mungkin, dia memang adik ku yang hilang 21 tahun yang lalu, beberapa hari yang lalu aku telah menyelamatkannya dari tangan penculik yang di bayar oleh Freya teman masa kecilmu itu "Raizel memberitahukan itu.
" Jadi benar Freya yang mendalangi itu semua?"Nicky menggeretakn giginya dan mengepalkan tangannya.
"Tapi karena penculik itu memukul kepala Cisa dengan sangat keras, terjadi pendarahan di otaknya makanya akumembaqanya kemari. dan sekarang keadaanya sedang koma"Raizel memberitahukan keadaan Cisa.
Mata Nicky membulat kaget " Apa bagaimana bisa dia adalah wanita yang kuat dia pasti baik baik saja".
Mobil telah sampai di pelataran rumah sakit supir memarkirkan mobil, keduanya keluar menuju lobi rumah sakit.
Mereka bergegas menuju kamar Cisa dirawat, Nicky hanya mengikuti Raizel karena dia yang tau tempat Visa di rawat.
Saat sampai di pintu kamar yang menghubungkan antara kamar Cisa dan juga Nicky serta Raizel.
Raizel membuka pintu itu dan Nicky membelalakkan matanya melihat istri tercintanya terbaring diatas matras rumah sakit ditopang dengan berbagai selang ventilator, hanya terdengar bunyi "bib... bib... bib.....".
Air mata tak bisa di bendung lagi melihat keadaannya, Nicky mendekatinya dan menggenggam tangannya.
" My dear sweet heart.... wake up please..... don't leave me alone..." Nicky menvoba membangunkan Cisa dengan berbicara.
Nicky duduk di kursi yang ada di samping tempat tidur Cisa, dia memegang tangan Cisa dan mencium punggung tangan tersebut.
"Bagaimana keadaan anak kami yang berada dalam kandungannya?"Nicky bertanya pada Raizel yang duduk di sofa panjang yang tersedia disana.
" Bayinya baik baik saja, jika saja aku terlambat menyelamatkannya dia sudah tidak akan tertolong lagi, karena banyak darah yang hilang dari tubuhnya." Raizel menceritakan semuanya.