Chereads / memory of the past / Chapter 4 - Bab 4

Chapter 4 - Bab 4

Setelah sampai dirumah Cisa seperti hari-hari sebelumnya, saat malam menjelang dia akan bermimpi tentang hal itu lagi.

Tapi anehnya itu berlanjut dari mimpi sebelumnya ini benar benar aneh deh, baru kali ini mimpi bersambung, lanjutan dari mimpi itu adalah:

Saat kak Yanto menyatakan perasaannya pada Cisa, dia bilang akan menunggu jawaban Cisa dilain waktu.

Namun Cisa berkata lain" Maafkan aku kak,...bukan maksud aku tidak mau menerimamu, karena aku tidak memiliki perasaan yang sama seperti kakak. Jadi bisakah kita hanya sebatas senior dan junior saja, dan aku berdoa agar kakak mendapatkan gadis yang lebih baik dari Cisa".

Dengan tatapan sedih menjawab pernyataan itu.

Setelah hari itu kak Yanto bersikap biasa saja.

Tidak hanya disitu ada juga kakak kelas yang lain menyatakan perasaanya juga pada Cisa dan untuk kedua kalinya Cisa pun menolaknya.

Cisa tidak mengerti dengan semua itu dalam suatu kegiatan diwaktu dan tempat yang sama tapi dihari yang berbeda ada 2 orang cowok menyatakan perasaanya.

Cisa galau dia jadi pendiam membuat teman-temannya bingung dan bertanya- tanya??....

"Sebenarnya apa yang terjadi Cisa, kenapa kamu jadi murung setelah diajak jalan sama kakak kelas kita "Amy bertanya dengan gelisah melihat temannya murung.

" Tidak apa-apa, aku baik baik saja.... aku hanya lelah karena kegiatan ini. Mari kita bersiap -siap untuk pulang!!"Cisa mengajak Amy membereskan semua barang.

Hari sudah malam saat Cisa sampai dirumah dia merebahkan diri di atas ranjangnya, dia merenung sedih sebenarnya dia tidak ingin menyakiti hati siapapun dalam hidupnya, tidak terasa air matanya menetes di pipinya dan mengalir dengan sendirinya.

Cisa menangis tanpa suara hingga dia kelelahan dan ter tidur.

Saat terdengar suara adzan subuh berkumandang, Cisa membuka matanya dan menuju kekamar mandi membersihkan diri dan menunaikan sholat subuh.

Sinar matahari yang cerah menyinari bumi memberikan kehangatannya kepada semua makhluk di bumi, Cisa berangkat menuju sekolah menaiki angkot seperti biasa.

Setelah sampai di sekolah Cisa menuju kelasnya dengan kepala melihat tanah menyimpan kesedihannya.

di kelas Cisa memgucapkan salam "Assalamualaikum....".

"Waalaikumsalam...." jawab teman-teman sekelasnya serempak.

"Hai halimah gimana kabarmu?"Cisa menyapa teman sebangkunya sambil tersenyum.

"Baik, apa kamu sudah mengerjakan tugas matematika?".Halimah berbalik bertanya.

"Sudah aku sudah mengerjakannya dari kemarin-kemarin, kalau tidak aku kerjakan aku tak dapat nilai dong."Cisa menjawab sambil memberikan senyum termanisnya.

Pada jam istirahat Cisa menuju kelas Amy dan Umma untuk mengajak ke 2 temannya itu kekantin seperti biasa.

Mereka menuju kantin dan makan menu kesukaan merka dan mengobrol banyak hal.

"Kemarin dikegiatan pelantikan itu dua cowok menembak gue..."akhirnya Cisa bercerita dan sontak saja ke 2 temannya itu terkejut.

"Siapa yang nembak elo Ci...?"Amy bertanya penasaran.

"Kedua kakak kelas kita ketua OSIS dan kak Alex.."Cisa memberi jawaban yang membuat keduanya bertatapan tidak percaya.

"Terus elo jawab apa?!"tanya Umma penasaran juga.

"Ya...gua tolaklah, kan gue tidak memiliki perasaan yang sama kepada mereka."Jawaban Cisa membuat kedua temannya itu tercengang tidak percaya.

Padahal kedua orang yang telah menyatakan perasaannya kepadanya itu adalah idol di sekolah mereka.

Setelah menceritakan itu mereka kembali kekelas masing masing setelah mendengar bel tanda masuk.

Dikelas hati Cisa sudah lega karena sudah menceritakan kepada 2 sahabatnya.

'Hatiku benar-benar ringan sekarang dan aku jadi bisa berkonsentrasi pada pelajaran, aku harus konsentrasi pada pelajaran karena sebentar lagi akan UTS tinggal 2 bulan lagi.'

Waktu cepat sekali berlalu hingga tidak terasa sekolah sudaha berjalan 4 bulan.

Jam pulang sekolah telah menanti belpun berdentang menggema di seluruh area sekolah."ding..dong..ding..dong".

Tapi Cisa dan sahabatnya tidak langsjng pulang karena harus mengikuti extrakulikuler Pamuka dan PMR.

Mereka menunggu di tempat latihan karena sebentar lagi akan mengikuti lomba dari setiap guhus depan diwajibkan untuk mengikuti dan akan berpartisipasi dalam lomba.

Kak Iksan adalah pembina pramuka juga sekaligus pelatih PMR.

"lomba akan diadakan pada hari minggu yang akan datang, jadi waktu kalian untuk berlatih tidak banyak, aku harap kalian berlatih sungguh -sungguh."kak Iksan berkata.

"Siap kak....!"jawab serentak para anggota.

Mereka serius dalam berlatih hingga jam pulang telah tiba, mereka pun bergegas pulang untuk mengistirahatkan badan yang terasa lelah.

Pada hari H lomba dilaksanakan untuk Pramuka diadakan penjelajahan dan untuk PMR lomba cedas cermar dan juga halang rintang dan pembuatan tandu tercepat.

Dengan penuh semangat regu Cisa yang diketuai oleh Kana mereka mendapat juara dalam penjelajahan karena ketepatan dalam menyelesaikan tugas, dan juga kecepatan waktu.

Juara 1 dari regu putri dan juga juara 1 regu putra didapatkan oleh sekolah Cisa.

Dalam lomba PMR mereka mendapat juara 2 dalam halang rintang, 3 cerdas cermat, dan 1 tandu cepat.

Mereka semua bersorak dan senang" mari kita rayakan kemenangan dengan makan-makan di cafe kartini "kak Iksan memberitahukan kepada seluruh anggota Pramuka dan PMR.

Saat di cafe mereka bersenda gurau dan tertawa bersama berkumpu dengan semu membuat hati Cisa senang, mungkin saat saat itulah yang akan menjadi kenangan termanis dalam masa masa remajany.