Chereads / memory of the past / Chapter 5 - Bab 5

Chapter 5 - Bab 5

Pov Ifan

Saat pintu diketuk Ifan mempersilahkan "Masuk..." dan orang yang di balik pintu mulai masuk dan bertanya"Bapak memanggil saya?".

Mendengar suara itu Ifan melihat kearah pintu dan tertegun melihatnya 'Oh my god,... bidadari mana yang kau turunkan ini, hingga membuat jantungku berdetak 2 kali lipat dari biasanya'tanpa berkedip.

Mendengar suara deheman dari orang didepanya "ehmmm"Ifan jadi tersadar dan mempersilahkan duduk Cisa "Silahkan duduk"tangannya menunjukkan tempat didepannya dan Cisa pun duduk.

"Berapa lama kamu sudah bekerja disini..?,mmm.. akan dilaksanakan training untuk karyawan baru selama satu bulan. Untuk stiching kamu kan belum bisa?!"Ifan berkata sambil meneliti diri Cisa dari atas ke bawah.

'gadis ini cantik dan seksi lelaki manapun yang melihat pasti akan tertarik kepadanya, bahkan aku ingin memilikinya untuk diri sendiri.'.

"Benar pak saya belum lama bekerja disini sekitar 4 bulan, dan saya juga belum bisa stiching jadi mulai kapan saya harus training"Cisa menjawab pertannyaan Ifan.

"Ok mulai besok kamu ikut training selama satu bulan ditempat pak Troy, kamu sudah tahukan tempatnya di hall 2"Ifan menambahkan.

"Baik pak, akan saya laksanakan sesuai perintah bapak, apa saya masuk seperti biasa?".Cisa bertanya kepada Ifan.

"Tidak kamu masuk jam 07.00-17.00 seperti anak anak oseri"Ifan memberi jawabannya.

"Baiklah jika sudah tidak ada keprluan lain lagi saya akan kembali bekerja". Cisa memohon diri, dengan beranjak dari kursinya Cisa melangkahkan kakinya menuju pintu, belum sampai melangkah Ifan memegang tangannya untuk menghentikan langkahnya.

"Iya pak ?? apa masih ada yang lain yanh bapak perlukan dari saya?"Cisa menolehkan kepalanya ke arah Ifan dengan binggung.

'Sungguh bodoh dirimu Ifan kenapa kamu menghentikan dia pergi ? apa coba yang akan kau katakan padanya?.'masih dengan memegang tangan Cisa Ifan bergumam "Mmm.....sebaiknya kamu tinggalkan nomor hp kamu agar mudah dihubungi."

Dengan sopan Cisa menjawab "Mmm....maaf pak, saya tidak memiliki hp jadi saya tidak bisa meninggalkan nomer saya !" tesenyum manis dengan polosnya sehingga membuat Ifan deg degan melihat senyum manisnya.

Sambil melepas tangan Cisa "Baiklah kalau begitu kamu boleh kembali ketempatmu."

Dan Cisa pun keluar dari ruangan Ifan, Setelah pintu ditutup Ifan pun kembali duduk dikursinya, tiba tiba saja dia jadi tidak bisa konsentrasi pada pekerjaannya karena mengingat senyum manisnya Cisa.

Tidak lama pintunya diketuk kembali "Tok, tok, tok...."seseorang mengetuk dari luar.

"Masuk" dia memberikan perintah dan munculah dari balik pintu seorang gadis cantik dan berjalan mendekatinya sambil memberikan senyumannya kepadanya.

"Ada perlu apa ?"Ifan memberi pertanyaan kepada gadis itu yang tidak lain adalah tunangannya 5anpa memberikan perhatian yang berarti.

"Apa harus ada alasan untukku menemui tunanganku sendiri." Iren berkata dengan cemberut melihat tanggapan Ifan yang terdengar tidak senang dengan kehadirannya.

"Bukan ....bukan begitu, ini ditempat kerja tidak enak dilihat oleh pekerja yang lain." jawab Ifan.

"Tapi sayangku kamu tidak seperti ini biasanya, kamu tidak bersikap seperti sebelumnya. Biasanya kamu senang jika aku mengunjungimu tapi sekarang kamu bersikap dingin seolah olah kamu tidak menginginkan kehadiranku." Irem menjabarkan semua yang dirasakannya.

" Terserah kamu mau berpikir apa aku sedang banyak pekerjaan dan tidak bisa kalau kamu ganggu terus." Ifan tidak ambil pusing dengan prasangka Iren.

"Aku hanya ingin melihatmu sebentar tapi kenapa kamu jadi marah padahal tadi aku lihat ada gadis yang keluar dari ruanganmu, apa dia pacar barumu?"jawab Iren tidak terima.

Dengan emosi Ifan membentak Iren"Apa maksudmu...?apa kau berpikir aku selingkuh dia adalah pegawai baru disini jadi jangan berpikiran aneh. Jika kamu tidak suka sebaoknya kita pikirkan kembali pertunangan kita." sambil meremas tangan.

"Ifan apa maksudu berkata begitu? aku mencintaimu itu sebabnya aku cemburu, aku tidak suka kau bersama gadis lain." jawab Iren emosi pula.

Setelah itu dia pergi keluar dari kantor menahan air mata karena rasa sakit dihatinya karena Ifan.

Ifan merasa bingung dengan perasaanya sendiri, dia duduk di kursinya dengan menutupkan kedua telapak tangannya diwajahnya dan mendesah panjang "haaaah....".

'Aku tidak tau apa yang kupikirkan Cisa adalah gadis yang baru kutemui mengapa dia sudah memenuhi hati dan pikiranku, aku sudah punya tunangan dan tidak lama lagi aku akan menikah dengan tunanganku Iren.

Munkin besok aku sudah bisa berfikir normal lagi mungkin saat dirumah aku bisa melupakannya.'

"Sebaiknya aku bersiap siap untuk pulang" Ifan bergegas pulang dari kantor menuju rumah.

Setiba dirumah Ifan membersihkan diri dari keringat dan berganti baju yang baru dansantai.

Saat mendekati makan malam ia mrenungkan segala kejadian yang terjadi siang tadi, mengapa dia jadi marah sama Iren dia kan tunangannya, seperti nya dia mengalami kegundahan hati yang tiba tiba karena seorang gadis yang bernama Cisa.

Setelah menyiapkan makan malam dan makan malam dia membaringkan tubuh untuk mengusir lelah.

.