Chereads / Señorita : The Evil Symphoy / Chapter 28 - The Evil Symphony

Chapter 28 - The Evil Symphony

===== Sebuah renungan, tentang jodoh yang sudah di takdirkan dan di gariskan. Tak perlu gelisah, apa lagi resah~

Karena jika saatnya tiba, ia akan datang menghampirimu. Tak perlu mencari hati yang lain, karena hatimu sendiri yang akan menuntunmu padanya.

Dan jika saat itu tiba, rengkuh ia dengan sepenuh jiwamu. Jangan lepaskan, atau sakiti. Karena ia yang akan melengkapimu

======

Mobil melaju cepat meninggalkan kediaman Lucas yang sudah jauh di belakang sana. Mobil melewati pinggiran kota yang tenang dan menuju ke pusat kota lagi. Lucas tak mengatakan kalau Rachel harus menjadi companionya malam ini. Ke pesta keluarga Leonidas Angelo yang sudah di rancang jauh jauh hari. Sebenarnya ia tak berniat menghadiri pesta itu, tapi keberadaan Rachel membuat Lucas ingin mendatangi pesta itu. membawa Rachel bersamanya akan membuat Lucas dengan mudah mencari musuh dalam selimutnya selama ini.

Setelah mencari informasi berhari hari, Lucas bisa mencium bau bau penghianatan di perusahaanya. Takan mungkin masyarakat bergerak begitu anarkis sampai memblokir semua akses tamu hotel. Sekarang masalah di Bali semakin keruh, hampir semua hotel tak memiliki tamu.

Karyawan yang jumlahnya ribuan orang, pajak yang harus di bayarkan, dan masih banyak lagi sekarang tertunggak dan terbengkalai. Belum lagi isu buruk mengenai perusahaan Norwest yang melakukan cuci uang. Semua itu adalah berita palsu! Berita sampah! Lucas bukan orang

yang menjijikan, ia benar benar brilian. Bukan hanya musik tapi juga bisnis. Kerja kerasnya karena usahanya, bukan karena main kotor.

Setelah pencarian informasi yang terasa sangat pelik, hanya satu orang yang mampu melakukan propaganda dengan perusahaan sebesar Nortwest corporation. Lucas mencurigai, perusahaan Leonidas Angelo. Karena alasan itulah, Lucas mau mendatangi pesta itu. banyak keluarga

besar yang memiliki bisnis raksaksa seperti halnya perusahaan Lucas. Tapi perusahaan Angelo, merupakan pesaing utama. Mereka mempunyai target bisnis yang sama dengan Norwest Corporation, tapi begitu Norwest Corporation di pegang Lucas. Mereka tak memiliki peluang

untuk mengalahkan persaingan pasar. Lucas selalu menang telak dengan triliunan laba yang ia peroleh setiap taunnya.

Sementara itu Rachel juga ikut larut di dalam renungannya sendiri, ia terbawa suasana kesunyian yang di bawa Lucas bersamanya. Sejak mobil di hidupka, selama itu pula Lucas terdiam menatap jalanan lurus ke depan. Rachel tak tau kemana ia akan pergi, mendengar keluarga

bernama Leonidas Angelo, itu adalah pertama kalinya. Tapi pesta yang di gelar oleh kalangan elit takan pernah biasa biasa saja. Itu sebabnya Lucas meminta Teresa untuk meriasnya.

Lucas beranjak dari lamunannya, ia teringat akan sesuatu yang harus di katakan kepada Rachel. Sesuatu yang sangat penting ketika mengahadiri pesta seperti ini. Pesta ini bukan pesta yang bersih, terselip tujuan tersembunyi jika orang elit mengadakan sebuah pesta. Bisa saja

mencari sekutu, transaksi diam diam, ataupun berbagai hal yang harus di tutupi untuk menutupi kecurigaan publik.

" Jangan pernah meminum minuman yang di berikan padamu di pesta nantinya ... "

Lucas berbicara lurus ke arah Rachel, tak di pungkiri wanita di depannya itu benar benar cantik. Terselip sedikit rasa ketakutan kalau Rachel akan di celakai nantinya. Karena itulah ia mewantai wanti Rachel terlebih dahulu.

" Jangan menerima minuman yang sudah kau tinggalkan, ataupun tak melihat dari mana minuman itu di ambil. Kalau kau ceroboh dan megnabaikan perintahku kau bisa celaka nantinya ... "

Lucas selesai dengan kata katanya, semua perintahnya itu sukses membuat Rachel tercengang. Peringatan Lucas seperti peringatan meriam. Benar benar tegas dan tak terbantahkan. Ia sampai ketakutan sendiri untuk mengahdiri pesta itu sekarang. Apasebuah pesta bisa sebahaya

ini?

" Baiklah, aku akan berhati hati nanti ketika berada di pesta ... " Rachel menunduk dan mengiyakan, ia tak bisa bertatapan dengan Lucas lama lama, karena di hujani tatapan seperti itu oleh Lucas. Rachel seperti bisa merasakan nada kekhawatiran di tatapan Lucas. Itu benar benar

membuat Rachel merasa tak nyaman.

" Bagus kalau kamu mau megerti, kalau begitu aku bisa tenang .... "

Setelah kata kata itu, tak ada pebicaraan lain lagi. Sekali lagi Lucas diam dan Rachel juga ikut terdiam. Keheningan itu berlangsung lebih lama dari sebelumnya, sekarang mereka sudah sampai di sebuah kediaman mewah dengan banyak sekali mobil mewah terparkir di halaman.

Halaman yang sangat luas itu penuh sesak di isi mobil mobil mewah. Rachel sendiri heran, semua mobil mewah itu mungkin sepadan dengan mobil Lucas. Rumah di depan Rachel itu sekarang sudah terlihat jelas, dari luar ia bisa mendengar sorak riuh orang orang. Lampu menyala

sampai terlihat sorotnya dari halaman.

Bodyguard berjas hitam sudah tersebar di sana sini, menghalau setiap mobil yang masuk dan menjaga sisi pintu. Semua laki laki itu benar benar jeli melihat gerak gerik setiap orang di sana. Tak ada satu gerakan pun yang lalai dari pandangan mereka. Setelah mobil berhenti, Lucas

langsung turun dari mobil dan menggandeng Rachel keluar. Ia melewati puluhan bodyguard itu dengan santainya, sedangkan Rachel sangat gugup walaupun hanya di tatap oleh mereka.

Lucas berjalan lurus ke arah pintu putih setinggi dua meter itu, pintu yang terbuka lebar memperlihatkan banyak orang berlalu lalang di dalam rumah. perempuan dengan berbagai gaun pesta yang sangat mahal, laki laki dari kalangan pebisnis yang sudah tak asing lagi di mata

Lucas. Semua orang orang di sini pasti sudah bertemu Lucas walaupun hanya sekali. Sebenarnya dengan datang ke pesta seperti ini, Lucas seperti tengah mengirim pesan tersembuyi di dalamnya. Ia mengatakan kalau serangan musuhnya itu tak berarti apa apa untuknya, bisnisnya

berjalan lancar, dan ia masih bisa berpesta.

Lucas merasakan tangan Rachel yang dingin dan sedikit gemetar. Ia kemudian menggenggam erat tangan Rachel sebentar dan berdiri diam di depan pintu, ia belum masuk sama sekali.

" Jangan gugup ataupun takut, kau datang kesini bersamaku. Lucas Norwest, tak ada yang berani menyakitimu. Aku akan menjagamu, tenang saja ... "

Sesudah mengatakan itu, Lucas langsung mengaitkan tangan Rachel ke lengannya dan melenggang masuk ke dalam rumah mewah itu. semua mata langsung menuju ke mereka berdua. Rachel bisa mendengar pertanyaan yang sama dari mulut banyak orang. Siapa wanita yang

diajak Lucas kesini? Siapa wanita jalang yang menggandeng lengan Lucas. Siapa wanita murahan itu, berani beraninya datang kemari menggandeng Lucas. Semua kata kata itu memekakan telinga Rachel. Sampai ia mendengar alunan Biola dari tengah aula. Tanpa sadar kerumunan

orang terbelah ketika suara Biola itu semakin mendekat kearah mereka.

Rachel bisa mendengar alunan merdu dari lagu Mozart yang berjudul March Turkish. Alunan Biola benar benar indah, cepat, ceria dan lugas. Semua orang yang mendengar seperti terhanyut dan tanpa sadar menggerakan tangan atau kaki mereka menghitung ketukan yang sama

dari Biola. Sampai akhirnya suara Biola bisa terdengar jelas dan keras di telinga Rachel dan orang orang yang menyingkir memberikan jalan bagi pemain Biola itu.

Langkah Rachel tercekat saat menatap laki laki yang tengah dengan anggunnya memainkan Biola, wajahnya tersenyum puas denga permainan yang tengah ia suguhkan kepada tamu undanga. Pria tinggi dengan setelan hitam legam dan berada tepat di tengah tengah spotlight. Ia

tersinari cahaya lampu kristal, seolah memberikan ilusi cahaya itu berasal dari surga yang turun menyinarinya bersamaan dengan permainan merdu Biolanya.

Satu hal yang menjadi titik fokus Rachel, pria itu. laki laki yang tengah bermain di depannya itu, ia memainkan Biola dengan tangan kiri. Kenyataan ini membuat dada Rachel tercekam. Membuat ia membatu dan bertanya dengan diri sendiri. Apa dia yang aku cari? Tak ada lagi

pemain Biola yang memakai tangan kiri di dunia ini, Rachel tau. Karena kebanyakan dari Violis yang kidal juga akan bermain menggunakan tangan kanan. Laki laki di depannya itu adalah orang pertama yang Rachel saksika sendiri, bermain Biola dengan luwes dengan tangan kiri.

Rachel semakin menimang dan menimbang. Umur laki laki itu tak berbeda jauh dengan laki laki yang iasebut cinta pertamanya, apakah ini memang benar dia? Sosok yang ia cari selama ini? Sosok yang semakin hari semakin kabur di ingatan Rachel. Ingatan gadis tujuh tahun yang

tak jelas. Tapi tiba tiba laki laki itu mendekati Rachel dengan permainan Biolanya yang masih terus berlangasung.

Astaga! Apa itu benar dia? Apa dia mengenaliku sekarang? Benarkan dia anak laki laki itu. kalau benar ....

" Selamat malam Tuan Lucas .... "

Laki laki itu berhenti di depan mereka berdua, menyapa Lucas tanpa menatap sedikitpun ke arah Rachel. Saat itu pula rasa sakit menerjang hati dan pikiran Rachel. Ia tak mengenali Rachel, ia kesini karena keberadaan Lucas di sampingnya. Laki laki itu baru menyapa Rachel dengan

senyuman ramah, tapi hati Rachel sudah terlanjur kecut, masam.

" Malam juga Jarvis, kenalkan. Dia Rachel.. "

Laki laki bernama Jarvis itu tersenyum dengan perkenalan singkatnya dengan Rachel. Wanita yang di bawa ke sebuah pesta hanya berarti dua hal. Dia sekeretaris, atau kekasih. Bisa juga istri kalau. Tapi melihat Lucas yang selalu bersama Shawn, juga wanita wanita lain yang Lucas

tiduri. Tak pernah satu di antara mereka yang menemani Lucas ke sebuah pesta. Ini wanita pertama Lucas.

" Nona Rachel, kenalkan namaku Jarvis Leonidas. Aku tuan rumah pesta malam ini ... "

Jarvis mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Rachel, ia menyambut uluran tangan Jarvis dengan antusia. Bagaimanapun, walupun cinta pertamanya tidak menganalinya. Itu hal yang wajar. Karena itu sudah berlangsung dua belas tahun yang lalu. Sekarang Rachel

hanya harus memastikan.

" Rachel Natalin ... "

Jarrvis tersenyum saat mendapat sambutan hangat dari Rachel, perempuan yang di bawa Lucas malam ini benar benar berbeda dari tipe yang di rumorkan. Mereka selalu mengatakan Lucas adalah orang yang mencari kekasih sekali pakai, cantik, dewasa, dan juga vulgar. Tapi

gambaran Rachel menepis semua omong kosong yang di dengar Jarvis. Rachel seperti wanita baik baik, wanita dengan senyum malaikat dan suara selembut harpa.

" Malam ini aku sangat senang dengan kedatanganmu Tuan Lucas, karena aku kedatangan tamu yang sangat penting. Bagaimana kalau anda memainkan lagu yang bagus malam ini ... "

Jarvis mengulurkan Biolanya, meminta Lucas untuk bermain. Tapi Lucas nampak menahan tangannya untuk menerima Biola yang Jarvis ulurkan padanya. Ia tak mau bermain seorang diri.

" Aku ingin bermain, dengan senang hati Tuan Jarvis. Tapi aku membutuhkan dua Biola sekaligus... " Lucas mengatakan permohonannya dengan sopan namun tegas. Sesaat Jarvis nampak bingung dengan perintah Lucas, sampai ia menyadari kalau Lucas takan bermain seorang

diri.

" Ambilkan satu Biola lagi untukku ... " Jarvis mengatakan perintahnya itu kepada salah satu Bodyguardanya yang langsung dengan sigap pergi dari pandangan mata.

" Jadi bagaimana dengan bisnismu akhir akhir ini Tuan Lucas, aku dengar sedang tidak baik di Bali akhir akhir ini ... "

Jarvis memancing obrolan yang benar benar menarik untuk Lucas, inilah alasannya datang ke pesta ini. Memastikan siapa musuh tersembunyi yang menyerangnya secara diam diam.

" Tak terlalu baik, juga tak teralu buruk. Semua aman aman saja, yang membuatku resah hanya karena aku belum mematahkan kaki dan tangan si pembuat onar. Aku ingin sekali menangkapnya dan menyiksanya ..."

Jarvis yang mendengar kata kata propaganda dari mulut Lucas itu langsung mengerti, ia di curigai. Dan ini tidak baik, berselisih dengan Lucas tak akan membawa keuntunga. Bisnisnya tak sekuat dulu di negara ini, pasar dalam negeri di kuasasi Lucas sepenuhnya. Di monopoli

secara penuh dan besar besaran. Sedangkan Leonidas menguasai pasar luar negeri di Inggris.

" Sayang sekali, sepertinya orang itu juga belum tertangkap olehmu. Beberapa bulan yang lalu, hotelku juga mengalami hal yang sama. Mendapat protes besar besaran dari masyarakat. Tapi kami membungkamnya dengan uang, jadi tak ada berita yang menyebar. Tapi sepertinya

anda masih dengan prinsip jujur seperti biasa, saya menjunjung tinggi keputusan anda .. "

Lucas salah perkiraan. Mendengar Jarvis yang mengatakan demikian, ia jadi berubah pikiran. Leonidar Corporation juga di serang, dengan cara yang sama. Berarti bukan dia orangnya, tapi siapa?

" Tuan, ini Biola yang anda minta ... "

Bodyguard yang diperintah Jarvis sudah kembali dengan Biola baru di tangannya. Lagi lagi Biola klasik. Orang kaya benar benar punya alasan khusus menghambur hamburkan uang. Tapi tatapan Rachel beralih kembali ke arah Jarvis, semakin lama ia melihat Jarvis. Semakin besar rasa keingin tahuannya untuk bertanya.

Jarvis menerima Biola dari tangan Bodyguardnya dan menimang nimang sesaat. Ia kemudian menyerahkan Biola itu kepada Lucas dengan senyum sumringah. Alasannya mengundang Lucas adalah untuk beraliansi. Bukan untuk konspirasi kotor. Jadi, menjaga mood Lucas adalah hal yang utama.

" Silahkan mainkan apa yang anda suka, aku pasti akan selalu menghargai tinggi tinggi permainan anda yang selalu memukai. Aku bahkan tak sabar dengan konser di Athena nantinya "

Lucas menerima Biola itu dengan puas, sepertinya Javis tau benar selera Biolanya, menilik kalau Jarvis juga bisa bermain Biola dengan lihai barusan. Lucas menerima menerima Biola itu dengan senyum sumringah. Ia sudah merancang permainan seperti apa yang akan ia mainkan malam ini. Permaian yang benar benar bagus dan memikat.

" Terimakasih Jarvis ... "

Lucas dengan secepat kilat menyerahkan kembali Biola itu ke tangan Rachel. Rachel tak menyangka Lucas memberikan Biola itu kepadanya, ia mengira kalau Lucas akan bermain duo dengan Jarvis.

" Bermainlah denganku ... "

Lucas tanpa basa basi dan tanpa menunggu waktu lagi, ia tak menghiraukan kekagetan Rachel. Ia langsung menarik Rachel ke tengah aula dan itu membuat semua sorot mata tertuju kepada mereka. Tak lain mata wanita di pojok ruangan itu, Angela tengah mengawasi Lucas dan wanita barunya. Satu lagi duri yang harus ia singkirkan untuk menjadi Nyonya Nortwest.

" Mainkan Love story... "

Lucas berbisik di telinga Rachel dengan tiba tiba, bisikan halus dan sensual. Membuat Rachel sedikit gugup mendapatkan perlakuan amat lembut dari Lucas.

" Baiklah ..."