Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Kesalahan Termanis

๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉLittleGirl_25
262
Completed
--
NOT RATINGS
3.8m
Views
Synopsis
Menceritakan Lizzy Cetta yang masuk ke dalam pernikahan saudaranya kembarnya yang tengah terbaring di rumah sakit karena terluka akibat percobaan bunuh diri. Saudaranya, Lisa Cetta merasa bahwa dialah yang membuat rumah tangganya hancur sementara Lizzy tak berpikir demian. Lizzy berpikir bahwa yang bersalah atas semua ini adalah Saga Pranaja, suami saudara kembarnya sendiri karena hal itu dia terdorong untuk membalas dendam pada pria sombong bernama Saga Pranaja. Namun siapa sangka pria yang masih berstatus suami kakaknya itu tampak tertarik pada Lizzy, apakah Lizzy masih dengan tujuannya menghancurkan Saga Pranaja ataukah terjebak cinta dengan saudara iparnya? Silakan baca!! **** Volume kedua : Sst ini rahasia Dikarenakan keegosian mereka, Dani dan Ai menyimpan perasaan mereka masing-masing dan terjebak dalam kesalahpahaman. Karena itulah mereka bercerai dengan pengertian masing-masing. Semua berubah ketika Ai hamil dikarenakan sebuah kesalahan. Bisakah mereka menurunkan ego dan bersatu karena sang bayi. Sinopsis volume ketiga : Menjalani kehidupan bahtera rumah tangga selama empat tahun namun tak dikaruniai seorang anak tak serta merta meruntuhkan komitmen yang Edward dan Helena buat. Namun kedatangan orang baru di dalam hidup mereka menimbulkan keraguan dalam komitmen pernikahan keduanya. Sinopsis Volume keempat : Dikarenakan beberapa kejadian yang membuat Ivana Jaya Putra tak bisa bersosialisasi dengan baik di Jepang. Edward dan Vella memutuskan untuk mengirim Ivana ke kediaman Pranaja keluarga Ibu sambungnya. Di sana dia dipertemukan oleh Vendri sang kekasih Ibu yang masih melajang di usianya yang telah 30 tahun lebih. Sinopsis Volume kelima : Maria dan Zen adalah korban dari kekejaman keluarga Paulo. Mereka berdua akhirnya sepakat bekerja sama dan berpura-pura untuk menjadi pasangan suami istri. Dengan meminjam wajah dari Lizzy Cetta sosok wanita yang dihormati oleh Zen, Maria hidup dan bertingkah seperti wanita angkuh itu. Apakah balas dendam mereka tercapai? Ada juga kisah mereka yang menjalankan kehidupan pernikahan palsu mereka dengan penuh kejadian manis. Silakan baca ^^ LittleGirl_25
VIEW MORE

Chapter 1 - Saga : Dia Berubah

Aduh! Kenapa jadi begini sih?! Ini semua karena aku keceplosan soal Lisa yang meninggalkan rumah. Untung aku tak mengatakan kalau dia meninggalkan rumah karena aku tapi karena kabar tersebut, Bunda menangis sejadi-jadinya ketika tahu bahwa menantunya pergi dari rumah.

Aku pun sengaja berdalih bahwa aku tak tahu menahu dengan kepergiannya seolah-olah aku tak ada di sana padahal aku yang membentaknya dan menyuruhnya angkat kaki dari rumahku. Tak apa-apa berbohong demi kebaikan.

"Bunda, ayolah jangan menangisi Lisa. Dia hanya pergi sebentar ke rumah orangtuanya dan pasti akan pulang." Aku merutuk bodoh pada diriku sendiri dalam hatiku.

Yang aku inginkan adalah agar dia pergi sejauh mungkin dari hidupku dan tak kembali jadi untuk apa aku mengatakan hal seperti itu pada Bunda?! Bunda sama sekali tak tenang malah kekhawatirannya semakin menjadi-jadi.

Ugh Lisa!? Walau kau tak hadir, kenapa kau selalu menyusahkanku! Kalau begini terus kapan aku bisa menjemput kekasihku? Semua orang di keluargaku tampak cemas dan mencoba untuk menghubungi Lisa.

Dalam hatiku, aku berharap semoga dia tak mengangkat telepon dari keluargaku. Aku terus berdebar melihat setiap keluarga berusaha menelpon keluarga Lisa. Derapan langkah kaki terdengar di telingaku, sontak aku menoleh ke arah pintu melihat siapa tamu yang datang.

Bayangan seorang wanita berjalan mendekati kami. Biasan cahaya matahari membuat wajahnya tak bisa kulihat, wanita itu terus berjalan mendekati kami sampai akhirnya dia berhenti di depan meja kaca yang menjadi jarak.

Aku memincingkan mataku melihat wanita itu dan sepersekian detik kemudian mataku membulat. Ternyata wanita itu adalah Lisa. Entah aku harus bahagia atau kesal melihatnya tapi reaksi dari orang-orang di sekitarku membuatku hanya bisa membuatku tersenyum kecut.

Apalagi Bundaku, dia segera berdiri dan memeluk Lisa. "Nak, kau dari mana saja? Kami khawatir padamu!" katanya lembut. Dia melerai pelukan bundaku sambil tersenyum tipis dia mengatakan semua baik-baik saja hanya ada masalah di rumahnya.

Aku menaikkan sudut bibirku, ternyata Lisa juga bisa berbohong aku pikir dia itu adalah gadis yang polos. "Baiklah tak apa-apa nak, Ibu mengerti. Kau mau tidak tinggal di sini dulu, Bunda masih mau mengobrol denganmu." Lisa hanya merespon dengan mengangguk.

Semua anggota keluarga tampak tenang sekarang dan mulai menjalankan aktivitas masing-masing dengan pergi dari ruang tamu. Bunda lalu meminta agar Lisa membantunya di dapur namun sebelum itu terjadi aku segera mencegahnya.

"Aku ingin bicara dengannya Bunda," kataku dengan nada datar. Bunda menurut dan meninggalkan kami berdua. Aku mencengkram pergelangan tangannya ketika matanya menatap punggung Bundaku yang berjalan menjauh.

"Kenapa kau datang lagi? Bukankah aku sudah bilang aku muak melihat wajahmu?!" Aku terkejut sekaligus terpaku, bagaimana tidak? saat dia memandangku, matanya yang hitam kelam menatap tajam langsung pada mataku.

Aura yang berada disekitarnya terasa sekali, apa ini? Kenapa aku merasa dia berbeda sekali. Senyum miring yang dia sunggingkan menambah kuat firasatku ini. "Kenapa? Kau masih bertanya juga? Hahaha.." perasaanku makin tak enak melihat perubahannya, sangat berubah.

Dulu, dia tak pernah menatapku langsung dan terus menunduk ketika aku mencibir maupun mengejeknya tapi sekarang dia berani menatapku dan tertawa jahat. Aku tak mengerti sama sekali! Apa dia sudah dicuci otaknya selama dia tinggal di rumahnya?

"Tuan Saga sebelum ada keputusan cerai dari persidangan, aku masih tetap sah menjadi istrimu. Jadi, aku harap kau mengerti dan mau bekerja sama." balasnya dengan nada tenang.

"Oh jadi kau mau aku memperlakukanmu seperti dulu lagi, baiklah jika itu maumu!" seringaiku. Akan kubuat dia menyesal datang ke kehidupanku untuk kedua kalinya.

Bukannya ketakutan seperti biasa, dia malah melebarkan senyuman miring tersebut padaku. "Baiklah, siapa takut!" Lisa melepas cengkramanku dan pergi dari ruang tamu.

Aku terus menatap punggung Lisa sambil menyeringai. Menarik..