Keesokan harinya
Hari ini Yshi datang kesekolah agak siang,
Tidak seperti biasanya.
Bahkan Shanie si tukang usil pun yang biasanya datang setelah Yshi kini sudah dari tadi membaca buku didepan ruangan kelasnya di teras depan yang biasanya dilakukan oleh Yshika
" Tumben tuh anak udah dateng! Atau gue ya yang kesiangan?? Baca buku lagi kesambet apaan tuh anak?? " Celoteh Yshika kepada Shanie yang saat ini masih fokus membaca buku, entah ia beneran sedang membaca buku atau cuma akal-akalannya saja agar dia enggak ketahuan kalau dia lagi ngelamun. Kenapa begitu?? Ya jelaslah buku yang sedang ia baca terbalik tahu...
At : ada yang cemburu buta tuh gaes! 😅
" Hoy lagi baca apaan loe? " Sapa Yshi setelah dekat dengan Shanie
" Loe tahu ini apa? " Jawab Shanie dengan pertanyaan sembari mengacungkan buku yang sedang dibacanya, ia bahkan tanpa melirik lawan bicaranya
" ???? ".... Beberapa saat Yshi terdiam menanggapi perkataan Shanie barusan, entah ia bingung dengan sikap Shanie yang tidak seperti biasanya.
Sekali pun Shanie memang suka memasang ekspresi sekehendanya kadang muka datar dan acuh, kadang humoris, kadang akh entahlah yang pasti dia itu tipikal orang yang tidak bisa ditebak tapi... tetap saja Yshi merasa sama beda dengan hari ini... Setiap kata-katanya menusuk
Atau... Ia bingung kenapa membaca buku dalam keadaan buku yang terbalik
" Eh Shan buku loe kebalik " Ujar Yshi mengingatkan
Sekilas Shanie melirik bukunya dan benar saja, tapi ia tetap bersikera
" Terserah gue dong mau baca buku kebalik mau baca buku apaan terserah gue " Respon Shanie dengan nada cuek sembelum akhirnya ia pergi entah kemana meninggalkan Yshi yang tengah berdiri tertegun menatap kepergiannya
" Kenapa tuh anak?? Gak jelas banget!! " Gumam Yshi sembari beranjak menuju kelasnya
Teng teng teng
Tak lama akhirnya bel tanda masuk berdentang tanda pelajaran akan segera dimulai
Para murid langsung pada masuk kedalam kelasnya masing-masing termasuk Shanie yang tadi pergi entah kemana kini sudah berada diambang pintu kelasnya
Ia berjalan dengan cuek menuju tempat duduknya yang ada dibagian paling depan dijajaran tempat duduk Cowok. Ia nampak tidak bersemangat banget tidak seperti biasanya.
Hal itu tidak lepas dari pengamatan Yshika.
Setelah bel berbunyi tak lama Mr. Rudi datang, ya pelajaran pertama dikelas 12 IPS adalah mata pelajaran Matematika yang ia pegang.
Mr. Rudi ini guru yang paling overprotective dan killer nya minta ampun
" Pagi Anak-anak!! " Seperti biasanya ia akan menyapa para muridnya terlebih dahulu sebelum ia memulai KBM
" Pagi Mister!! " Jawab para murid kompak
" Sebelum kita mulai KBM, terlebih dahulu saya akan memeriksa tugas yang sudah saya berikan kepada kalian, kumpulkan bukunya di seksi Pendidikan " Ujarnya dengan nada tegas
" Baik Mister!! " Jawab sebagian murid dikelas itu
Mereka segera mengumpulkan buku tugas mereka masing-masing dimeja Yshika yang bertugas sebagai Seksi Pendidikan dikelas itu, kecuali Shanie ia tidak beranjak dari tempat duduknya
Yshika saat ini yang masih sibuk dengan dunianya, belum juga beranjak mengantarkan buku tersebut kemeja Mr. Rudi segera mendapatkan teguran.
" Cynthiarakha!! " Panggil Mr. Rudi dengan lantang, mampu membuat Yshika sadar dari lamunannya
" Ya mister? " Sahut Yshika dengan nada tak bersalah
" Kamu tidak mendengarkan perkataan saya?? Kemana saja kamu?? " Tanyanya dengan nada mengintimidasi
" Dengar Mister! Saya ada disini!! " Jawab Yshi tenang sembari mengangkat tangan kanannya
" Lalu kenapa kamu masih diam?? Semua buku tugas siswa-siswi yang saya minta sudah terkumpul dimeja kamu kecuali Shanie yang belum mengumpulkan bukunya, Shanie dimana bukumu? " Ujarnya dengan nada setengah membentak. Suasana ini langsung berubah menjadi semakin mencekam, tak ada yang berani mengeluarkan suara, bahkan mereka bernafas dengan pelan sangat pelan
Shanie yang akan mengatakan bahwa bukunya ketinggalan segera Yshika angkat bicara
" Ini Mister! Buku Shanie ada pada Saya " Jawab Yshi dengan nada tenang sembari mengacungkan buku bigboss yang bersampul warna coklat keatas
Ia segera menaruh bukunya dengan buku tugas Shanie bersama buku tugas para siswa-siswi lainnya.
Yshika segera mengantarkannya kemeja Mr. Rudi yang ada didepan " Ini Mister " Ujar Yshika ramah sembari menaruh semua tumpukan buku tugas itu dimejanya dengan hati-hati, ia berbalik berniat untuk kembali tapi... Mr. Rudi segera memanggilnya
" Cynthiarakha!! " Panggil Mr. Rudi dengan tegas
" Mister tidak harus berteriak saya tidak tuli " Respon Yshi dengan nada rendah sembari menghadap kearahnya
" Kamu mengajari saya?? " Ujar Mr. Rudi dengan raut tambah marah
" Bukan mengajari tapi mengingatkan " Jawab Yshi dengan nada masih sama
" Kenapa buku Shanie ada pada mu? Jangan bilang kalau kamu nyontek!! " Ujar Mr. Rudi dengan tegas yang langsung membuat nyali Yshika agak menciut, tapi... Ia tetap tenang. Dengan sorot mata menuduh
Mr. Rudi sepertinya ia tengah baik hati sehingga ia tidak memperpanjang perkataan Yshika tadi
" Mister akan mempercayai penjelasan saya?? " Tanya Yshi dengan nada tak pernah melebihi suara Mr. Rudi yang mirip dengan suara TOA yang melolong tinggi
" Jika saya bilang tidak?? " Alis tebal Mr. Rudi terangkat keatas dengan sorot menantang
Mungkin dia memang tidak terlalu keras tapi.. Ya memang seperti itu cara mendidik muridnya, supaya mental mereka lebih tinggi
" Maka saya akan menjawab ' bagaimana bisa seorang guru memberikan contoh ceroboh? ' " Jawab Yshi lugas
" Kamu berani menuduh saya ceroboh?? " Ujar Mr Rudi setengah membentak
" Tidak!! Saya hanya menjawab pengibaratan dari Mister dengan ibarat juga " Jawab Yshi rendah
" Kamu menguliahi saya??! Berapa Usia mu?? " Tanya Mr. Rudi masih dengan nada tinggi
" Kapan saya mengatakan itu dan ya.. Usia saya 18 tahun "
" ....... "
Mr. Rudi tak bisa berkata-kata, ia bingung apa harus tertawa atau menangis karena ini baru pertama kalinya ia menjadi mati kutu
" Baiklah karena Mister diam, saya anggap Mister mengizinkan saya untuk menjelaskan perkara tadi... " Ia berhenti sejenak untuk bernafas " Mister masih ingat? Saat saya hanya dispensi karena saya sedang piket di UKS, jadi saya ketinggalan pelajaran karena itu tadi pagi saya meminjam buku Shanie untuk menyusul pelajaran yang ketinggalan " Tutur Yshi dengan tenang
"........ " Mr. Rudi masih terdiam, ia masih kagum dengan keberanian gadis mungil yang ada dihadapannya yang bisa menyangkal tuduhannya dengan penjelasan yang masuk akal
" Hmm baiklah, kamu boleh kembali duduk. Tapi... Lain kali kamu harus segera mengembalikan barang pinjaman sebelum yang punya membutuhkan " Kata Mr. Rudi memberikan nasehat dengan nada tenang, kini pandangannya berubah kepada gadis ini... Yang ternyata EQ nya benar-benar bagus
" Terimakasih mister "
" Hmm "
Perkataan Yshika memang ada benarnya. Ia tidak mengada-ngada, kalau dibagian dimana ia hanya dispensi saja, karena piket di ruang UKS. Tapi.. Kalau dibagian terakhirnya itu hanyalah alasan yang dibuat-buat belaka.
Yshika memang menyusul tapi... Nyalinya dari buku Ratna, sejujurnya yang ia lakukan terhadap buku tugas Shanie yaitu mengerjakan tugasnya yang Shanie belum kerjakan.
Yshika juga tidak tahu kenapa Shanie tak mengerjakannya yang tidak biasanya. Shanie itu sangat rajin yang menjadi teladan bagi siswa-siswi lainnya. Jadi, wajar Mr. Rudi menuduhnya nyontek.
Yshika langsung berjalan menuju kursinya, sebelum ia duduk, sekilas ia melirik Shanie yang tak jauh dari tempat duduknya hanya terpaut oleh satu meja temannya, yang tampak cuek-cuek saja tak bergeming. Dengan raut kecewa Yshika langsung duduk. ..
Disisi lain...
Shanie benar-benar merasa sangat bersalah kepada Yshika yang hampir saja dihukum karena kesalahan pahaman, jika saja gadis itu benar-benar kena hukum ia tidak akan diam. Tapi... Ia masih marah kepadanya jadi...Ia tetap cuek dan sok tak perduli, bahkan sampai waktu pulang pun Shanie tetap cuek tak mengatakan apa-apa kepada Yshika.
" Ada apa dengannya? Kenapa dia bersikap dingin banget?? Apa dia marah padaku?? Marah karena apa?? Kenapa aku ngerasa ada sesuatu hal yang ia tutupi ya " Batin Yshika bertanya-tanya