Chereads / Jodoh tidak bisa di Prediksi / Chapter 6 - Cemburu Buta

Chapter 6 - Cemburu Buta

Seorang pemuda yang tampan, yang berpenampilan cool abis. Ia memarkirkan mobil Pagani Zonda Cinque Roadster nya diparkiran SMA dimana tempat

Sepertinya ia berniat menjemput seseorang, entah itu kekasihnya atau pun saudaranya

Tak lama para siswa-siswi keluar berhamburan menuju gerbang dan parkiran, yang membuat keadaan agak ricuh. Selang beberapa menit keadaan jadi tenang kembali

Disini lain... Diruang kelas 12

Jurusan IPS

Teng teng teng..

" Ok Anak-anak berhubung waktunya habis, mari kita tutup dan lanjutkan dipertemuan berikutnya " Kata Mrs. Lusi mengakhiri pembelajaran dengan murid kelas 12 " Silakan kalian beres-beres, sampai jumpa dipertemuan berikutnya " Katanya lagi sebelum beranjak pergi

Para murid yang dikelas itu langsung berdesakan menuju pintu hanya tinggal beberapa orang lagi yang tersisa, termasuk Yshikha ia masih tenang-tenang saja duduk di kursinya tanpa melakukan pergerakan sebelum akhirnya ia meraih Buku-bukunya yang masih tergeletak diatas mejanya.

" Shi.. Gue duluan ya, bye " Ucap Ranzy teman sekelasnya yang kebetulan baru beranjak menuju pintu keluar

" Hmm " Yshi menjawab dengan gumaman, dengan cepat ia memasukkan Buku-bukunya kedalam tas ranselnya. Ia segera bangkit dari duduknya beranjak menuju gerbang pintu keluar

Tap tap tap tap

Ia berjalan menuju pintu Gerbang, sampai ada sebuah tangan menepuk pundaknya dengan pelan tapi cukup membuatnya terkejut dan detik berikutnya ia sudah dalam pelukan seseorang

Puk

Mendapat perlakuan mendadak seperti itu spontan Yshi langsung membrontak

" I Miss You so much " Ucap dengan lembut, yang membuat Yshi mengenalinya

" Haisss Loe ya?! Gue kira culik " Ujar Yshi menghela nafas lega, ia mendongakkan wajahnya menatap siapa orang yang berani memeluknya. Yshi membalas pelukannya setelah memukulnya pelan

" Haha PD banget loe " Jawab Pemuda itu sembari melerai pelukannya

" Loe tau? Gue kangen banget sama loe, bagaimana kabar loe?? " Tanya Yshi beruntun

" Alhamdulillah sehat " Jawab Rayhan singkat, padat dan jelas

" Syukurlah kalau loe sehat-sehat saja " Ujar Yshi lega

Tak jauh dari sana ada sepasang mata yang menatap mereka tajam, tanpa sepengetahuan mereka

" Ehh bay the way penampilan loe tambah ok aja " Ucap Yshi, ia memperhatikan penampilan lawan bicaranya secara seksama

" Ha.. Ha.. Ha Loe juga tambah cantik bikin jantung gue dek-dekan " Candanya sembari memegang dadanya

" Haha Elo dari dulu gak berubah-berubah, gimana kuliah loe? " Tanya Yshi lagi, ia begitu penasaran dengan keadaan cowok ini

" Ya gitu deh gimana lagi " Rayhan menjawab dengan malas, bahkan ia seperti tidak bersemangat. Yshi juga menyadari hal itu makanya ia berinisiatif mengalihkan topik pembicaraan

" Kemana aja loe gak kerumah - rumah?? Lupa jalan kerumah gue?? " Tanya Yshi dengan nada sarkastis yang dibuat-buat

" Ha biasa gue ngurusin Deskripsi " Rayhan menjawab dengan senyum kecut

" Oh.. Gue kira loe udah lupa jalan " Jawab Yshi dengan candaannya yang terdengar garing

" Gadis ini... Gue ini kakak loe kenapa gak pernah panggil kakak?? " Ucap Rayhan dengan nada merajuk yang dibuat-buat, sembari menujuknya

" ...??... " Yshi hanya diam sembari memasang wajah bingung

Rayhan ini adalah kakak sepupunya Yshika dari Ibunya, jelaslah hubungan persaudaraan mereka masih dekat dan wajar jika mereka tampak akrab banget. terlebih usia mereka tidak terlalu jauh hanya terpaut 4 tahun saja. Hal itulah yang membuat mereka akrab banget, bahkan mereka saling terbuka satu sama lain terlebih Yshika.

Wajarlah Yshika dekat Banget dengannya terlebih ia tidak memiliki seorang kakak jadi... Rayhan dianggap nya sebagai kakak kandung

" Gimana udah dapet pangeran tampan?? Sampai lupa sama gue?? " Ujar Rayhan memecahkan keheningan dengan candaannya

" Haha pangeran apaan?? Jones?? " Yshi menjawab dengan pertanyaan, ia menjawab dengan raaut muka kusut

" Anggara?? " Tanya Rayhan sembari mengangkat sebelah alisnya

" Apaan sii loe dia itu mantan! Gue garis bawahi ' mantan ' " Jawab Yshi dengan cepat

" Oh " Rayhan mengangguk

" Eh ngomong ngomong loe tahu dari mana kalau gue pernah menjalin hubungan sama dia? "

" Halah jangan sok pikun deh loe nanti pikun beneran tahu rasa loe " Ujar Rayhan tak percaya dengan pertanyaan Yshi

" Rayhan gue serius " Ucap Yshika serius sembari mengacungkan dia jari tengah dan telunjuknya yang membentuk huruf V

" Loe gak inget? Kalau loe yang curhat sama gue?? " Ucap Rayhan sembari menggelengkan kepalanya pelan

" Oya?? Kapan?? " Yshi bertanya dengan nada ragu, alisnya sedikit bergerak

" Ya ampun.. Belum jadi nenek nenek tapi pikunan minta ampun deh " Decak Rayhan kesal dengan kepikunan adik sepupunya ini

" Halah.. Kayak yang gak pernah lupa aja " Jawab Yshi sembari mengibaskan telapak tangannya didepan wajahnya

" Tapi kan gue gak separah Loe,, kalau diibaratkan seperti kanker mah kamu itu sudah kronis banget tingkat stadium Empat " Ujar Rayhan dengan candaannya

" Banyak bacot loe, mending kita ke restoran gue lapar banget nih " Ujar Yshika kesal

" Buat apa?? " Tanya Rayhan acuh

" Makanlah apa lagi atau sekalian aja numpang toilet juga bisa " Jawab Yshi diselingi candaan, yang sukses mendapat Ganjaran dari Rayhan

" Huah ngawur loe " Ujar Rayhan jengkel, ia meraup wajah Yshi dengan tangannya

" Yehhh gue serius " Ujar Yshi, sembari menarik tangan Rayhan menuju mobil Rayhan, sekalipun mobilnya sudah ganti dengan yang baru tapi... Yshi tahu kalau mobil yang diparkir tak jauh dari sana adalah mobil Rayhan terlebih disana sudah tidak ada kendaraan lain lagi sih

" Tunggu! jangan bilang kalau gue yang bayar " Ucap Rayhan sembari menghentikan langkahnya

" Ya kan...gue cewek masa cewek yang bayar sih " Jawab Yshi memasang tampang sok memelas dan sukses membuat Hati Rayhan luluh ya meskipun cuma terpaksa

" Ok ayoo, mumpung gue lagi baik sama loe " Kali ini gantian Rayhan yang menarik tangan Yshi menuju mobilnya

Mereka langsung memasuki mobil sport Pagani Zonda Cinque Roadster milik Rayhan yang berwarna putih

____________

Shanie yang baru saja sampai didepan gerbang bersama temannya, langsung mengira mereka itu sepasang kekasih yang tampak sempurna tapi... pemandangan itu membuat batinnya sesak

" Bukannya itu Yshi ya?? " Tanya Shanie sembari menatap tajam kearah Yshi yang saat ini berpelukan mesra dengan seorang pria tampan dan cool banget, kepada Rheza yang masih fokus dengan smartphone nya, spontan mengikuti arah pandang Shanie

" Iya bener... Terus kalau cowok itu siapa?? " Jawabnya, sembari turun dari motor Shanie

" Mana gue tahuu " Ujar Shanie dengan nada acuh mungkin

" Kalau diliat-liat mereka akrab banget ya? Ya... Bisa dibilang mesra " Komentar Rheza tanpa memperhatikan raut temannya yang mulai berubah

" Oya? Sok tau loe "

" Hey bukannya gue sok tau tapi liat, mereka mesra banget tauuu " Ujar Rheza mendukung Argumennya

" Teruss?? "

" Emhh kalau menurut gue nie ya, dia itu pacarnya deh " Tebak Rheza dengan tampang sok tahu

" Terus urusan gue apa?? " Tanya Shanie dengan nada dingin

" Apa-apa?? Ya kita langsung tanyainlah "

" Sana aja loe! Gue mah mau pulang "

" Pulang?? Bukannya ada barang loe ya yang ketinggalan dikelas?? " Tanya Rheza mengingatkan bahwa tujuan mereka kembali lagi karena ada barangnya yang ketinggalan

" Oh gak jadi! Besok aja, gue tiba-tiba gue lapar "

" Lapar?? Bukannya sebelum kesini kita habis makan ya?? " Tanya Rheza heran

" Oya?? " Tanya Shanie bodoh

" Ya, jangan bilang kalau jealous?? " Tebak Rheza sembari mengamatinya

" Jealous apaan? sok tau deh loe " Tukas Shanie jengkel

" Ya tahulah tu muka loe kusut banget setelah liat mereka pelukan " Ujar Rheza sembari menujuk wajah Shanie yang nampak tidak senang

" Terserah "

Brum brum..

Shanie langsung cabut meninggalkan Rheza yang masih berdiri ditempatnya

Kenapa? Ada apa dengan hati ini??

Hati ku terasa sakit saat melihatnya bermesraan dengan orang lain

Apakah aku terlalu terobsesi dengannya?

Gak jelas banget!!

Jika iya dia itu pacarnya

Satu yang harus aku lakukan, yaitu...

Menjauhinya dan menjalin hubungan dengan orang lain, supaya aku bisa melupakannya