Chereads / Jodoh tidak bisa di Prediksi / Chapter 5 - Pertengkaran yang Unik

Chapter 5 - Pertengkaran yang Unik

Dua hari kemudian....

Dari jauh terlihat Yshikha yang tengah bengong sembari memeluk tiang yang mengangga ruangan kelas mereka, yang dihampiri oleh temannya yang suka datang tiba-tiba. Siapa lagi kalau bukan Shanie

Yshikha yang masih memeluk tiang, belum nyadari kedatangan Shanie

" Hoyah... "

Shanie sengaja mengejutkan Yshi yang tengah melamun

Brukkk

" aduh... " Rintih Yshi

Saking terkejutnya Yshi sampai terjatuh ke lantai " Ehh Loe.. Datang-datang main hoyah hoyah aja... Gue kaget tau!! Untung gue gak kolaps " Omel Yshikha kepada Shanie yang tengah berdiri menatapnya dengan senyuman pagi tanpa dosanya. Yshi mengelus dadanya dengan lembut untuk mengurangi rasa terkejutnya

Yshikha segera berdiri sembari menepuk-nepuk roknya

" Ha sorry.. Siapa suruh coba pagi-pagi gini udah main ngelamun aja " Respon Shanie tak mau disalahkan, ia celingak celinguk melarang kesana kemari

Namun Yshi tidak memperhatikan Shanie sehingga ia tidak balas menjahilinya, ia masih sibuk dengan dirinya

" Siapa bilang gue ngelamun?? " Bantah Yshi, dengan nada Seserius mungkin ia kerahkan

" Lah, alasan! Gak ngelamun katanya masa tiang dipeluk-peluk " Komentar Shanie

" Ya.. Emang apa salahnya gue peluk dia? " Tanya Yshi rendah, sembari melirik tiang yang tadi ia peluk

" Haha ya jelaslah salah! Masa loe pilih tiang ketimbang gue?? " Ujar Shanie keceplosan terbukti ia langsung menutup mulutnya dengan tangannya

Yshi yang mendengar kata-kata Shanie dengan jelas, langsung memasang wajah tak faham

" Eh maksud gue kenapa loe malah meluk tiang sementara Anggara loe anggurin " Ralat Shanie dengan senyuman kikuk

Yshi juga menyadari hal itu, tapi.. Ia menanggapi ucapan keduanya dari pada perkataan awal. Ia tak mau suasana menjadi canggung

" Hah kampret Loe!! " Umpat Yshi setengah hati untuk mengurangi kecanggungan Shanie terhadapnya

" Eh Bay the way siapa sih orang yang dirindukan oleh seorang Cyintia Yshikha Putri Lee Joon Qyoo " Goda Shanie dengan nada khasnya, suasana kembali normal

" Kepo amat sii loe "

" Ya udah kalau loe gak jawab itu artinya orang yang sedang loe rindukan itu pasti Anggara Wisesa kan? " Kata Shanie

" Dih enak aja, gu.. Gue... Sebenarnya lagi... "

" Gak usah berbelit-belit cukup bilang nama orangnya " Sela Shanie gak sabar

" Nunggu ya?? " Ucap Yshi mengerjai Shanie yang sepertinya penasaran, mulai deh...

" Enggak " Jawab Shanie singkat, sembari memasang wajah tak perduli. Ia mengalihkan pandangannya kearah lapangan basket yang saat ini masih sepi

" Oya?? Lantas kenapa menyela hah?? " Tanya Yshi sembari menghalangi pandangan Shanie, saat ini mereka saling berhadapan dengan fikiran masing-masing

" Terserah Gue dong mulut mulut gue " Jawab Shanie tak mau ketahuan penasaran

" Ok, kamu tak mau tau juga tak apa yang jelas dia itu seseorang yang... "

" Cewek? Apa Cowok?? " Sela Shanie yang kedua kalinya, sat ini memandang mata Yshi.

" Kalau gue bilang cowok loe pasti cemburu, kalau gue bilang cewek loe pasti langsung nanya, masih muda? Cantik? Punya nomor teleponnya?? Minta dong "

" Dih GR banget loe, bilang gue cemburu sama loe, Loe kali yang cemburu sama gue karena... "

" Basi Shanie basi " Potong Yshi, ia tak mau mendengar ocehan temannya ini yang suka mengatakan bahwa dirinya cemburu padanya karena suka ditempelin cewek-cewek cantik, selain Yshikha. ia masuk ke daftar pengecualian karena sebaliknya Shanie yang suka deketin Yshi duluan

" Jawab dulu dong!! " Tagih Shanie

" Cewek Shanie Cewek "

" Cantik gak?

" Ya jelaslah cantik.. Seperti gue "

" Cantik sii cantik sayangnya loe cerewet "

" Oh Ya?? Cerewet tapi ngangenin bukan? "

" Dikit "

" Haha ketahuan loe, pantesan akhir-akhir ini gue sering cegukan, ternyata penyebabnya Loe tuh "

" Idih Ngarep banget loe, pengen gue rinduin palingan loe yang suka merindukan gue " Ujar Shanie percaya diri, ia membenarkan jaket yang dikenakannya. Padahal tidak ada yang salah dengan jaket yang sedang dikenakannya, rapi-rapi aja

" Ada buktinya gak? "

" Akh sudahlah!! " Ujar Shanie sembari mengibaskan tangannya didepan wajahnya " Gue minta dong nomor teleponnya! " Kata Shanie mengalihkan topik, sebenarnya ia tak benar-benar serius meminta nomor teleponnya orang yang sedang Yshi rindukan, lagi pula untuk apa?? Ia tak membutuhkannya

Hal itu ia lakukan tak lain hanya untuk sekedar bahan topik pembicaraannya saja

" Mau ngapain loe? Mau modusin saudari gue?? " Tanya Yshi dengan nada agak tinggi

" Emang aku tampang tukang modus gitu?? " Tanya Shanie sembari menujuk Wajahnya dengan jarinya sendiri

" Ow kalem bro kalem " Ujar Yshi menenangkan, sembari mengangkat kedua tangannya tanda menyerah

" Gue gak punya nomornya ok "

" Modus loe "

" Sialan kampret loe, jelas-jelas gue gak punya "

" Oh pantesan loe peluk-peluk tiang, padahal aja monyet sekalian " Canda Shanie

" Ishh sialan loe, loe aja sana yang peluk monyet agar muka loe tambah manis " Ucap Yshi balik candain Shanie

" Ngaco loe! "

" Ya emang ngaco "

" Pantesan, ga jelas banget "

" Enak aja! Loe tu yang ngaco "

" Akh Elo kenapa sih gak mau ngalah?? "

" Disini yang cowoknya siapa? "

" Disekolah ini? Ya jelas banyaklah "

" Antara gue dan Loe?! " kata Yshi setengah berteriak

" Ya guelah siapa lagi? "

" Kalau loe ngerasa cowok kenapa bukan loe aja yang ngalah?? "

" Enak aja " kata Shanie tak mau kalah

" Ya udah biar gue yang cabut " Ujar Yshi agak ketus, ia segera beranjak dari hadapan Shanie

Shanie...??? Ia merenung sebentar, sembari menatap punggung Yshi yang sudah beberapa langkah menjauhi dirinya

" Yshi tunggu!! " Panggil Shanie sembari mengangkat tangan kanannya diatas Kepala, menandakan dirinya yang memanggil hadis itu

" Apa lagi sii " Respon Yshi, jengkel. Ia berhenti sembari menoleh kebelakang menghadap kearah Shanie berdiri, yang saat ini sudah berjalan menuju kearahnya

" Biar gue yang cabut " Jawab Shanie datar, setelah langkahnya sejajar dengan langkah Yshi. Ia langsung mendahului Yshikha yang saat ini masih tertegun mencerna kata-katanya

" Hah?? " Tanya Shanie heran sembari menatap punggung Shanie yang sudah berlalu dari hadapannya

" SHANIE!! " Teriak Yshi dengan kesal, setelah otaknya mencerna kata-kata dari Shanie

Ya begitulah mereka, awalnya bercanda lama-kelamaan jadi berdebat dan akhir-akhitnya bertengkar. Benar-benar kekanak-kanakan, tapi... Hal itu membuat hubungan pertemanan mereka semakin erat dan pertengkaran itu tidak akan bertahan lama.... Cukup sehari, hari ini saja besok juga baikan lagi...