Chereads / Jodoh tidak bisa di Prediksi / Chapter 4 - Keluarga yang Harmonis

Chapter 4 - Keluarga yang Harmonis

Yshi menghampiri Shanie, yang saat ini tengah memarkirkan motornya. Ia cengengesan minta dianterin pulang..

Sekalipun ia cengengesan tapi ia tetap manis bahkan bertambah 3 kali lipat dari biasanya

" Tidak " Ucap Yshi setelah menghampiri Shanie

" Tidak untuk apa?? " Tanya Shanie pura-pura keheranan, ia menghentikan aktivitasnya

" Um... Untuk... Jawaban yang tadi.. Tidak salah seorang cowok anterin seorang gadis pulang.... " Jawab Yshi agak gelagapan, ia menggaruk kepalanya yang tak gatal

" Lalu..? " Tanggap Shanie main-main

" Yang salah itu seorang gadis nganterin seorang Cowok pulang hahha itu kan sangat konyol! " Ujar Yshi menyampaikan isi hatinya yang teringat, dimana beberapa hari yang lalu ia mengantarkan pulang Shanie

" Oh jadi.. Loe nyindir gue gitu? "

Saat ini Shanie benar-benar, menghentikan aktivitasnya. Ia berhadapan dengan Yshi untuk berdebat, sehingga niat pulangnya tertunda

" Gue gak bilang kalau itu Loe

.. Loe sendiri yang ngaku " Elak Yshi tanpa berdosa, sembari cengir. menampilkan sederet gigi rapinya, Bahkan saking lebarnya gigi gingsulnya ikut kelihatan

" Ya sama aja, mana ada nyindir disebut namanya " Komentar Shanie dengan suara rendah, ia memalingkan pandangannya kearah lain.

" Ada.." Kata Yshi antusias sembari mengacungkan jarinya dihadapan Shanie

" Apa?? " Respon Shanie males, bahkan pandangannya masih fokus kearah lain

" Itu tuh kalau kita lagi mau nyindir kerja, kita perlu kasih tahu namakan?? " Ucap Yshi dengan seriuss

" Itu lamar namanya kampret bukan nyindir, masa dari sindir jadi lamar jauh banget tahu " Kata Shanie membenarkan perkataan Yshi yang asal ceplak atau memang ia sedang melucu ya,,

" Bodo amat yang penting ujungnya pada pada 'R' lah " Jawab Yshi masa bodo, yang penting ia bisa menang berdebat dengan cowok Usil ini

" Amat itu udah pintar, tinggal loe tuh yang masih bodoh " Ujar Shanie gemas ia langsung menarik hidung Yshi

" Auww!! " Rintih Yshi sembari memukul tangan Shanie yang menarik hidungnya, sebelum ia melanjutkan debatnya

Puk

" Lah kan gue bilangnya bodo amat bukan Amat yang bodoh Shan,,, kalau itu gue juga tahu kali bahwa Shanie Wisesa dari dulu emang bego pake sangat malah " Canda Yshikha

" Heyy kenapa nama gue dibawa-bawa, kan guenm bilangnya loe bukan gue___ " Ia berhenti sejenak, seperti mengingat sesuatu " Oya? Kenapa nama gue jadi Shanie Wisesa?? Bukannya itu nama mantan loe?? "

" Ya biar sama huruf akhirnya, nama gue Yshikha dan nama loe Shanie Wisesa jadi akhirnya sama-sama A ya itu artinya loe juga sama bego pake bangett " Jawab Yshi ngasal tanpa menanggapi kalimat terakhir dari Shanie

" Lah gak gitu juga kali, masa nama Orang diganti ganti! " Oceh Shanie tak terima " Loe ingat kan nama gue itu.... "

Shanie yang hendak mengatakan nama panjangnya segera dipotong Yshi

" Udah lah Ayook pulang udah sore nih,, ngelawak muluk emang ada duitnya apa?? " Ujar Yshi dengan nada setengah serius

" Ya loe tanyain sendiri sana!!sama pembaca setia "

" Gak akh malu gue "

" Giliran bertanya loe malu eh pas giliran ngelawak loe gak tahu malu, parah banget loe " Canda Shanie, sembari menunjuk Yshi

" Eh masih mending gue daripada loe, bisanya cuma nyuruh-nyuruh! Sedangkan loe sendiri malah diem kayak orang abis kena tabok " Balas Yshi tak mau kalah

" Gimana gue mau ngomong dari tadi loe nyerocos mulu " Sanggah Shanie tak terima

" Bilang aja kalau loe itu bego " Ucap Yshi, tak menerima sanggahan dari Shanie

" Lah?? " Shanie menanggapinya dengan raut bingung sembari mengernyitkan dahinya

" Ya percuma jago berargumen tapi gak bisa nyela, pengacara apaan loe? "

Tak lama Ram datang menghampiri mereka yang tengah adu argumen

" Hai guys!! Lagi ngomongin apa sii kalian?? seru banget kayaknya " Sapa Ram tanpa berdosa, ia menghampiri Shanie dan Yshi yang tengah panas saling berdebat

" Eh loe Ram, gue kira loe udah tinggal nama " Kata Yshi, dengan nada datarnyadatarnya. Ia menoleh kearah Ram sekilas

" Ya ampun Yshi gue minta maaf banget, bukan maksud gue buat loe nunggu lama.tapi....

" Ujar Ram dengan nada sok bersalah namun segera Yshi sela

" Udahlah gue mumet sama loe,, dari dulu loe gak pernah berubah terus aja sana urusin pacar loe,, sekalian aja loe makan " Sela Yshi, tak mau lagi mendengar alasan Sepupunya ini yang suka taledor

Tanpa berpamitan Yshi langsung lalu cabut dari hadapan mereka...

Moodnya benar-benar buruk, ia tidak mau lagi mendengarkan alasan yang selalu diulang-ulang, sungguh membosankan dan menjengkelkan

Yshi berjalan keluar dari area parkiran sekolahnya, menuju jalan raya untuk mencari taksi, dan kebetulan taksi lewat. Ia segera menghentikan taksi konvensional

Kini diparkiran hanya tinggal Shanie dan Ram yang tengah tertegun dengan sikap Yshi yang tiba-tiba berubah emosian

" Kenapa dia shan?? Dia marah sama gue?? " Tanya Ram polos pada Shanie

" Udah tau nanya,, bego amat sih loe,, jelas-jelas sepupu loe nungguin dari tadi.. Eh loe malah enak-enakan jalan sama cewek, dimana sih letak Toleransi loe dia itu saudara loe tau " Ujar Shanie ikut kesal Shanie juga pergi ninggalin Ram

" Pada kenapa tu orang?? PMS?? "

____________________________

Dikediaman Qyoo

" Loh shi kamu pulang naik taksi?? Ram kemana?? Dan habis darimana kamu? ini sudah sangat sore loh " Tegur sang bunda yang dari tadi mengkhawatirkan putri semata wayangnya, yang belum juga pulang

" Jelas-jelas aku habis nunggu Ram " Jawab Yshi dengan raut wajah suram, ia benar-benar kesal dengan kelakuan sepupunya itu

Ia ingin jika sepupunya itu tidak bisa... Ya tinggal bilang aja gak bisa gak usah nyuruh nunggu gitu... Sampai Sore lagi... Masih mending ada Si tukang Usil juga kalau tidak?? Bisa mati kutu dia gak ada teman ngobrol

" Terus Ram nya mana? " Tanya ibu-Nya dengan khawatir, ia mengedarkan pandangannya kearah gerbang pintu masuk

" Tau akh bun, Yshi tinggalin dia di parkiran " Jawab Yshi masih menekuk wajahnya

" Ya gak usah ngambek gitu kali,, Shi.. Ini udah sore tau, harusnya kan dia yang ngambek sama kamu" Nasehat bundanya dengan sedikit becanda

" Bukan ngambek Bun tapi aku kesal sama dia " Ralat Yshi pada ucapan bundanya " Ngambek kenapa? "

" Ya jangan gitu lah Shi ini sudah sore " Dengan sabar bundanya menasehati " Sudah jauh-jauh dia datang untuk menjemput mu eh kamu malah pulang " Jelas bundanya dengan tenang, supaya tidak menjadi salah faham

" Apanya yang salah bun? Kesal itu manusiawi, dan... Bodo amatlah bun " Ujar Yshi tak mau ambil pusing

" Katanya kalau marah-marah disore hari bakalan cepet tua,, " Goda bundanya, sembari mengukir senyum hangat menghiasi wajah cantiknya

" Alah itu Hoax bun, ngapain harus percaya sama yang kaya gituan " Jawab Yshi, sembari cengir kuda menampilkan sederet gigi rapi yang berwarna putih

Ia paling gak kuat kalau berlama-lama marah didepan Bunda nya yang suka menggoda dan.. Ia sangat penyayang bangett

Ya meskipun ia agak keras kepala juga..

" Hmm ya sudah...ayo kita masuk, Cepetan kamu mandi dan ganti baju lalu kita makan.. Kamu belum makan siang kan?? " Ucap Bundanya dengan lembut, sembari merangkul putrinya membawa masuk kedalam rumah megahnya yaang layak sebuah istana putih, ya karena selain rumahnya besar catnya berwarna putih

" Hmm " Yshi hanya mengangguk tanpa banyak bicara lagi, dengan patuh ia berjalan memasuki rumahnya

Ia tak pernah menolak diperhatikan dan bahkan mungkin terkesan dimanjakan oleh kedua orang tuanya terutama bundanya, ia menikmati dan mensyukuri nikmat yang ada sebelum pergi darinya

Para pelayan yang menyaksikan sang ibu dan putri yang begitu dekat dan akrab membuat mereka sedikit meneteskan air matanya... Keluarga mereka benar-benar sangat harmonis dan hangat saling pengertian, semoga selalu seperti itu selamanya ' ucap Batin semua pelayan yang memandang ibu dan anak itu