Sebuah handphone sedang berada di tangan seorang anak lelaki. Anak lelaki itu dengan gugup memandang layar kaca Handphone miliknya itu, setelah itu jemari di tangan kanan-nya bergerak dan menyentuh Icon di layar kaca. Icon tersebut terbuka dan terlihat satu pesan belum terbaca. Deny, dengan sedikit gemetar membuka pesan tersebut.
< Untuk siswa bernama Deny Suhendra. Pihak sekolah meminta maaf atas ketidak nyamanan yang di berikan oleh Penguji saat uji tes kemampuan. Kami mengevaluasi semua yang ada pada hasil yang di berikan oleh Penguji sekolah kami dan ternyata. Hasil yang di hasilkan setelah menghitung Point – point penting dalam penilaian melewati batas aman. Dan kami dari pihak sekolah menyatakan.
Tertanda, Deny Suhendra. Siswa pendaftar Gelombang 2 Lulus uji coba dan Di harapkan datang pada acara Penerimaan siswa baru. Untuk lebih lanjut, Tolong isi Formulir yang ada pada Link yang kami cantumkan di website sekolah. Terimakasih. >
Deny membaca dengan suara pelan, dia membaca paragraf awal dengan sikap gugup. Dan setelah mencapai Kalimat , ' Melewati batas aman. ' ia menghela nafas lega. Lalu membaca pesan dengan perasaan senang bercampur haru. Sepertinya beban di pundaknya sudah hilang.
" ... Akhirnya, yes..YES.. YESSS!!!! Woo—hooo~!! " deny mengangkat kedua tangan miliknya dan melompat kegirangan. Ia yang pada awal-nya di berikan surat keterangan bahwa dia tidak lulus Ujian masuk sekolah, membaca pesan di Handphone miliknya itu sekali lagi untuk memastikan. Dan ternyata itu benar, tidak ada kesalahan di penulisan kata yang di kirimkan ke dirinya.
Dimas , Tofa dan Fharo yang berada di ruang tamu hanya tersenyum. Dan terutama Fharo, dia sepertinya lega karena keadaan sekarang sudah terlihat lebih baik dari yang sebelumnya.
Setelah momen penuh kebahagiaan tersebut berakhir, Mereka menyuruh Deny untuk menyimpan pesan tersebut dan langung mengakses website sekolah untuk mendownload Formulir data siswa.
" karena beban sudah hilang, bagaimana kalau kita pergi keluar mencari udara segar? " kata Deny dengan perasaan senang.
" mau kemana sekarang lagian? Sekarang udah tidak seperti dulu. Kita harus melihat berita agar tahu apakah aman atau tidak. " sahut dimas, lalu berjalan menjauh dan mengambil remot Tv. Sebelum menyalakan televisi ia mematikan PS yang dari tadi masih menyala dahulu dan setelahnya baru ia menekan tombol power pada remot.
Televisi menyala dan menampilkan sebuah kartun dengan karakter kotak dan bintang laut yang sedang bermain dengan serokan ikan di dalam laut. Dimas menganti setiap chanel dan terus menekan tombol dari atas hingga bawah dalam remot.
" Den. Mungkin ini agak sensitif, dan tidak usah di jawab jika tidak ingin. Memangnya kenapa kau bisa gagal pada saat ujian? " kata Fharo. Dia berkata seperti itu sambil meminta izin dahulu kepada nya. Dan Deny menjawab dengan tenang dan mengangguk dahulu.
" Awalnya ... "
#
'Peserta Uji coba masuk sekolah nomor 287 silahkan memasuki Lapangan'. Terdengar suara yang keluar dari dalam Speaker di sudut pojok atap di ruang tunggu sekolah. Deny , sekarang sedang menjalani ujian masuk untuk dapat memasuki sekolah khusus " Harapan Bangsa ". Sekolah yang menghususkan Siswa nya untuk mendalami kemampuan mereka masing – masing dan bekerja sebagai seorang Mercenary di masa depan nanti.
Deny berdiri dari tempat duduk dan berjalan ke arah pintu keluar. Ia berjalan menuju lapangan seperti yang di beritahukan sebelumnya. Ia membuka pintu dan keluar dari ruangan.
Setelah keluar dari pintu. Cahaya terik matahari yang begitu cerah membuat nya bersemangat, seakan Matahari mendukung dirinya ia berjalan dengan percaya diri. Di tengah lapangan terdapat seseorang dengan badan besar dan memegang pedang kayu di tangannya. Ia merasa mengenal orang ini. Deny memutar otak dan menemukan bahwa orang di depannya adalah salah satu atlit Bulutangkis indonesia. Ia bernama Ramadhan, karir nya di Bulu tangkis sangat baik.
Ramadhan saat itu sedang naik daun. Dan sebelum nya ia sedang berada di Luar negri, lebih tepatnya ia sedang berada di Malaysia untuk mengikuti tournament disana. Dan , saat ia sampai yang terjadi hanyalah sebuah kekacauan. Dan dari sana ia membangkitkan kekuatan-nya.
Deny berjalan dan sampai di hadapan pengujinya. Ia menatap orang itu dengan tatapan percaya diri dan ramadhan hanya memandagnya sambil tersenyum.
Anak yang penuh dengan semangat muncul sekarang ya ... sepertinya ini akan menyenangkan. Pikirnya. Dan berbicara dengan nada tegas.
" Nama, Umur, dan kenapa masuk ke sekolah ini. " kata Penguji sambil memegang kertas di tangannya dan bersiap menulis.
" Ya! Nama saya Deny suhendra!. Umur 17 dan ingin menjadi seorang Mercenary terbaik di indonesia! " jawab deny dengan penuh semangat.
Penguji hanya mengangguk dengan puas dan menulis nama dan data dirinya.
" Baik deny, Aku akan memberikan keringanan kepadamu dengan memperbolehkanmu memilih untuk menjadi seorang yang bertahan dari serangan. Atau orang yang akan menyerang di ujian kali ini. "
" Saya ingin menjadi penyerang di ujian kali ini Pak! " sahut deny dengan cepat.
" Baik. Ambil salah satu senjata dari sana dan kembali kesini " jawab Penguji sambil menunjukan jari nya ke arah kotak dekat pohon. Sepertinya kotak itu berisikan senjata untuk peserta ujian kali ini.
Deny berlari dengan cepat menuju arah yang di tunjukan dan membuka kotak tersebut. Di dalamnya, terdapat beberapa Pedang kayu dengan berbagai Ukuran, Busur dan anak panahnya, serta tombak dan Perisai.
Deny dengan cepat memilih Pedang sepanjang Setengah badan miliknya dan kembali ke arah penguji. Penguji memperhatikan sikapnya dan mencatat ketangkasan dan ketepatan di kertas dan menilai gerak gerik Deny dengan seksama.
' Pemilihan senjata dan pengambilan tindakan dengan cepat tanpa ragu. Bagus. '
Deny sekarang sudah sampai di hadapan Penguji dengan pedang di tangan kanannya dan menunggu intruksi selanjutnya dari penguji.
" Bagus. ... hmm. Tipe penyerang ya? Baik, sekarang bersiap di sana dan saat Koin di tangan ku yang akan kulempar ini jatuh ke tanah. Kau boleh menyerangku dari mana saja. "
Penguji mengambil koin dari kantung baju miliknya dan melemparkannya ke langit. Koin terhempas kelangit dan berputar di udara. Dan kurang dari 3 detik Koin itu terjatuh dan bersentuhan dengan tanah dengan 'Tuf' lalu Deny berlari dengan cepat. Mengerakan kedua kaki-nya dengan gesit dan melompat ke arah Penguji.
Penguji dengan tenang menerima serangan dari Deny dan menyerang balik. Deny melompat mundur dengan cepat menghindari serangan balik yang di lancarkan oleh Penguji.
Menarik nafas dalam – dalam dan menghembuskannya melewati mulut. Deny, dengan tenang melihat keadaan dan mencari kesempatan. Penguji hanya terseyum melihat ini.
' Memperhatikan sekitar dan berpikir dengan tenang. Jernihkan kepala dan cari kelemahan musuhmu. Bagus, Anak ini cocok jadi pemain solo maupun party. Ketepatan dan ketanggapan dalam mengevaluasi keadaan sangat baik. '
" Hey, apa yang terjadi. Ayo serang aku. Tes-nya tidak akan berakhir sampai aku puas dalam menilai seluruh kemampuan mu. Ayo! " Kata Penguji dengan sedikit provokasi di perkataan-nya. Ia sedikit mengeraskan suaranya untuk mengacaukan kefokusan yang ada pada diri Deny.
'Penguji dengan tenang menahan serangan cepat diriku. Sepertinya dia sudah sangat ahli dalam serangan bertipe kecepatan. Jika saja aku bisa menggunakan Sihir... " pikir deny dengan tatapan masih terpaku ke arah Penguji.
Deny berlari dengan cepat dan menyerang dengan agresif sekarang. Mengayunkan pedang kesana dan kemari mencari peluang agar bisa mengenai Penguji.
' Kecepatan ayunan dan ketepatan dalam serangan sangat baik. Namun daya hancur dalam serangan yang di lancarkan olehnya kurang kuat. '
Penguji terus menilai semua yang di lakukan oleh deny. Dan memutuskan untuk mengahiri tes ini dengan cara menyerang dengan cepat dan mengayunkan pedang di tangannya itu ke arah Deny. Deny terkaget dan secara refleks membentuk sikap bertahan.
Pedang kuat yang di ayunkan penguji menghantam pedang deny. Deny terpental dan terjatuh di tanah. Lalu di saat deny ingin mencoba bangkit dan menyerang balik, Penguji mengankat tangan kanannya dan membuka telapak tangan miliknya. Sepertinya Ujian sudah berakhir, pikir deny dan langsung berdiri dan berdiam di tempat.
" Bagus. Ujian sudah berakhir dan sekarang waktunnya ujian tahap dua. "
Deny menelan ludah dan seakan sudah tahu apa yang akan di katakan penguji ia berkeringat dingin.
" Aku akan menguji dan mengetes daya hancur dari serangan sihir milikmu. Tolong bersiap "
Dan benar saja. Ujian selanjutnya adalah Ujian tehnik sihir, deny ragu – ragu ingin mengatakan kepada Penguji bahwa ia tidak bisa menggunakan sihir apapun, tapi dia menetapkan hati dan bertanya kepada Penguji.
" Maaf pak. Aku ... , tidak bisa menggunakan sihir! Saya minta maaf! "
Penguji sedikit terkejut tapi dia kembali ke ekspresi sebelumnya yang tenang.
" kau tidak bisa menggunakan sihir? " jawab Penguji memastikan.
" ... benar. Aku tidak bisa menggunakan sihir " jawab Deny dengan pelan dan tidak bertenaga seperti sebelumnya. ' apa aku tidak akan lulus hanya karena tidak bisa menggunakan sihir? ' pikir deny dalam kepalanya yang sedang kacau itu.
" baiklah, aku akan memastikan. Kau memiliki Tittle Newborn Human kan ? " tanya penguji kepadanya.
" Benar, saya memilikinya. "
" Jika begitu, kau bukannya tidak bisa. Tapi belum mencapai ketentuan untuk menggunakan sihir. " jawab Penguji sambil tersenyum. Dia menginformasikan kepada deny jika ingin menggunakan sihir dia harus memenuhi suatu ketentuan.
" Ketentuan ? " jawab Deny dengan sedikit bingung.
" Untuk melihat apa saja ketentuan-nya. Kau harus membuka Quest tahap pertama di akashic record milikmu. Dan menjalankan perintah yang ada di dalamnya. " lalu Penguji mengangkat pedang kayu miliknya dan menggunakan mengalirkan mana ke dalam pedang kayu tersebut. Pedang kayu itu bersinar dengan warna oranye dan mengeluarkan uap. Sepertinya itu sihir untuk Mengalirkan energi panas ke benda mati.
" Ini contoh dari sihir yang aku dapatkan. Namanya Fire sword. Sihir ini akan aktif jika benda yang aku pegang ini aku anggap sebagai senjata berbentuk pedang dan jika aku tidak berfikir seperti itu Suhu panas yang aku alirkan tidak akan tersampaikan. Lihat? " berkata seperti itu , Uap yang ada di pedang kayu menghilang.
" dan setelah kau menyelesaikan suatu ketentuan dan mendapatkan sihir. Sihir itu akan berubah dan masuk kedalam Skill pribadi milikmu. Dan di sana ada ketentuan lagi , cara memakai. Waktu pemakaian dan syarat – syarat tertentu lainnya. Mengerti ? " . Deny hanya mengangguk lalu membuka Akashic record miliknya lalu sebuah hologram muncul di hadapannya.
Status :
[ Nama : Deny Suhendra Ras : Manusia JobClass : Knight Level : 1
STR : 7 VIT : 5 AGI : 20 INT : 15
Mana : 50 SKILL : - MAGIC : - Tittle : Newborn Human ]
[ Daily Quest ] : 3 Quest dapat di akses.
[ Normal Quest ] : 1 Quest dapat di akses
[ World Quest ] : -
[ Job Quest ] : -
[ Reward ] : -
[ SKILL SLOT : 5 ] " Belum ada skill yang di pelajari " ]
" Ah, benar. Ada Quest di sini, dan ada 3. " gumam Deny. Dan menyentuh daily Quest tersebut.
[ Daily Quest ] : 3 Quest dapat di akses
1. Bunuh 5 Monster liar yang lari dari Dungeon. [ 0 / 5 ]
2. Dapatkan 30 Monster Core. [ 0 / 30 ]
3. Ayunkan Pedang mu hingga 5000x dalam pertarungan [ 30 / 5000 ]
Reward : 1 Stats di berikan.
# Akan di reset setiap 1 hari berlalu.
[ Normal Quest ] : 1 Quest dapat di akses
1. Selesaikan dungeon pemula. Solo atau Party 1X [ 0 / 1 ]
Reward : Skill [ Diagonal Slash ] di berikan.
Banyak sekali Quest yang ada di dalam Akashic Record milik deny. Dan untuk pemula Level 1 seperti dirinya akan sangat mustahil menyelesaikan 1 buah dungeon meskipun itu adalah dungeon pemula.
" Bagaimana, Ada bukan?, kau harus menyelesaikan Quest itu dan mendapatkan Sihirmu sendiri dan menjadikannya Skill dalam slot bar milikmu. Dan tes aku nyatakan berakhir. Kau boleh langsung pulang dan menunggu hasil-nya minggu depan. "
" Baik. Terimakasih Pak Rama. "
" Sama – sama. "
#
" Seperti itu lah. Aku tidak tau kenapa aku bisa gagal hanya karena tidak bisa menggunakan sihir. Ngomong – ngomong, Kalian itu mengambil kelas apa? " tanya deny kepada Fharo, dimas dan Topa. Deny berbicara dengan santai dan riang kali ini tidak seperti sebelumnya.
" hmm, aku hanya mendapat dua pilihan. Rear Guard atau Solo. Dan aku memilih solo~! " jawab Fharo dengan bersemangat. Di akashic record, dalam pemilihan Job. Masing – masing orang akan di berikan beberapa pilihan, Pilihan itu berbeda – beda setiap orangnya. Ada yang di beri pilihan Solo atau Rear Guard seperti Fharo, ada yang di beri Tanker dan Support. Ada juga yang hanya di berikan 1 pilihan dan terpaksa harus mengikuti ketentuan itu.
" Jadi apa yang kau dapatkan? Dari yang aku sering lihat di warnet saat bermain game. Kau selalu memilih karakter dengan tipe jarak dekat. Apa kau memilih Fighter? Atau Brawler? Apa jangan – jangan Grapler? " dari ketiga Jobclass yang di sebutkan oleh Deny. Semuanya memiliki serangan Frontal yang kuat dan memakai tangan kosong sebagai senjata.
" ck, ck , ck. Meskipun aku memang lebih suka menjadi seperti Fighter atau Brawler. Aku memilih yang lain, bukannya aku tidak mau menjadi petarung baris depan. Hanya saja.. lihat saja fisik tubuh ku. Tidak mungkin aku bisa menjadi seorang Fighter dengan fisik kecil seperti ku. Tinggi ku juga hanya 168 cm.. dan aku akhirnya mengambil sesuatu yang menakjubkan! " meskipun perkataan Fharo semuanya terdengar seperti Berputar – putar. Ia memilih sesuatu yang lain dari yang lain, Kelas itu adalah kealas pemanggilan mahluk seperti tengkorak dan mayat hidup. Benar, dia mengambil Necromancer, Job yang menolak kematian dan membuat mayat menjadi kaki tangan miliknya.
Mendengar ini Deny hanya menatap dengan bingung. Dan tofa juga dimas hanya menghela nafas.
" ... Necromancer? Dan kau menolak untuk menjadi sebuah Fighter hanya karena kau memiliki Fisik yang sedikit lebih lemah dari orang lain.. Apa kau bodoh? , bukankah kau sudah dengar ada Mercenary tingkat tinggi dengan fisik kecil dan bahkan seorang perempuan. Dia memilih Kelas Brawler dan mengamuk di barisan depan. "
Mendengar ini fharo hanya berkata, ' Eh? '. Dan Deny melanjutkan Perkataannya tanpa jeda.
" jadi, Tidak masalah kau Lemah atau tidak. Kecil atau besar, tinggi atau pendek. yang penting kau naik level dan meningkatkan Stats dasar milikmu. BENAR SEKALI!! DI DUNIA BARU INI ANGKA ADALAH KEKUATAN! LEVEL ADALAH SEGALANYA! TANPA LEVEL KAU HANYALAH SEPERTI SEONGGOK SAMPAH YANG ADA DI PINGGIR JALAN MENUNGGU TERSINGKIRKAN OLEH ANGIN DAN HUJAN!!! "
"... na..naniii!??* " Fharo terkejut dan terjatuh lemas di lantai seakan dunia telah berkahir.
#wibupedia, Nani : Apa
" Aku sudah berkata seperti itu padanya dahulu den, tapi dia tidak mendengarkan.. " jawab Dimas sambil menatap Fharo yang terkulai lemas di lantai.
" Benar, dan sekarang dia hanya menjadi Support di party kami. Dia hanya memakai Busur untuk menyerang musuh dan bersembunyi di belakang. Hahaha, kasihan sekali nasib anak ini.." jawab tofa sambil tertawa.
" Lagi pula , dari yang kutahu. Necromancer pemula hanya bisa membangkitkan Tengkorak lemah dan itu harus memiliki mayat di depannya. Benar – benar kelas yang tidak berguna. " fharo yang mendengar ini mengeluarkan batuk berdarah dari mulutnya, ya itu bohong hanya ber-ekting saja. Perkataan itu seakan seperti sebuah anak panah yang menancap tepat di dadanya.
" Gohak.. , ugh. Tapi sekarang aku sudah menaiki level 7! Aku tidak akan menjadi beban di Party ini lagi. Lihat ini, ' Wahai roh mati yang berada di alam gaib, dengarkan suara ku dan bangkitlah dari kematian. Berikan ketakutan kepada dunia dan raihlah puncak dari semua mahluk hidup! , [ Rise Up! Soldier of the death! ]. "
Sebuah lubang muncul di lantai dan tangan tengkorak keluar dari sana. Bangkit mengangkat tubuh miliknya yang terkubur di lubang ia merangkak keluar dari sana. Dengan Kraak ... krakk ... krakk. Sebuah tengkorak dengan Baju besi berdiri. Pedang yang di sarungkan di pinggang miliknya terlihat berkarat. Perisai yang ada di tangan kirinya sangat kotor dan seakan – akan bisa hancur hanya dengan menahan satu serangan dari musuh. Tengkorak itu berlutut di hadapan Fharo dan seakan menunggu intruksi selanjutnya dia hanya terdiam.
" Hahaha! Lihat ini! keren kan!? Ini adalah tentara milik-ku! Dia sudah ku rawat seperti anak ku sendiri dan dari tengkorak tanpa senjata sampai naik level 5! Dia bisa mengalahkan 2 Goblin sekaligus sekarang! " ucap Fharo menyombongkan Tengkorak miliknya.
" di rawat seperti anak sendiri, kayak pernah dengar ... hmm, ... apa ini bisa melawan Orc di Dungeon Pemula? " tanya Deny sambil menyilangkan kedua tangannya.
" Tidak, dia hancur hanya dengan sekali pukulan oleh Orc di Dungeon kemarin. Jujur saja dia tidak berguna." jawab topa dengan senang, sungguh. Dia tidak memiliki rasa kasihan dan prikemanusiaan semoga surga mengazab anak ini. Uhum, maaf.
Tengkorak yang berlutu berkedut sedikit dan mengeluarkan erangan. Sepertinya dia merasa bersalah.
" Hey! Jangan seperti itu, kau jahat sekali ! , Noir sudah berusaha sekuat tenaga dan dengan putus asa berjuang bersama kita di dungeon kemarin! Apa kau tidak punya hati berkata jahat seperti itu kepadanya!? " Teriak Fharo membela Noir, nama Prajurit tengkorak miliknya.
" Ya,ya terserah. Yang berguna dari skill Necromancer dirimu itu hanyalah [ Rise Up ] saja. Kau bisa membantu memperbanyak Pasukan kita dengan membangkitkan musuh yang sudah kita kalahkan. Sayang sekali kau belum dapat skill mengunci Roh dari mayat tersebut sehingga kita hanya bisa menggunakan mayat musuh secara sementara. " ucap topa tanpa belas kasihan.
" Ughh.. mari berjuang bersama – sama nanti Noir. Kita akan menendang pantat si kacamata sialan ini nanti. Sekarang kau boleh beristirahat kembali [ Release ] ". Ucap fharo kepada Noir yang berada di hadapannya. Noir merasa terharu atas tuannya yang mengerti perasaan miliknya itu. Dan menundukan kepalanya penuh hormat lalu menghilang, Sungguh adegan yang mengharukan.
" Kalau Fharo necromancer, si dimas apa? " Deny berkata seperti itu setelah puas memandangi skill Necromancer Milik fharo dan bertanya kepada dimas.
" Aku? , ah,.. itu loh itu. Elemental Magician. " jawab dimas memalingkan pupil dimatanya dan menghindari tatapan deny. Berpaling dari dimas, kini Deny bertanya kepada Topa
" kalau kau top? "
" Aku? , aku mengambil tipe yang hampir sama kayak fharo. Aku mengambil Druid." , jawab topa. Meskipun party mereka ancur, tidak di sangka – sangka kerja sama party mereka lumayan meskipun Kelas mereka seharusnya tidak dalam satu party.
" Begitukah? Aku sedikit khawatir dengan keseimbangan party kalian tapi terimakasih. Karena kalian aku jadi lega, dan aku akan kembali pulang kerumah untuk mempersiapkan perlengkapan sekolah minggu depan. Sampai jumpa " Ucap Deny.
" Yo, hati – hati di jalan. "
Deny pergi keluar pintu rumah dan pulang kerumah miliknya dengan perasaan lega karena sekarang dia tau bahwa dia sudah lulus.