Tentara yang sekarang masih bertempur melawan Wyvern terus menerus menebak dan mengincar tubuh lunak milik musuhnya itu. Suara yang terdengarpun hanyalah suara peluru serta ledakan dimana – mana. Meskipun hanya ada satu lawan di hadapan mereka, mereka masih belum bisa mengalahkannya. Suasana yang mencekam di mata warga sipil itu masih terus berlanjut hingga detik ini.
" TEMBAK , TEMBAK TERUS!!! JANGAN BERHENTI! JANGAN BERI KESEMPATAN DIA MENYERANG !! " Teriak komandan kepada prajuritnya. Tetapi Wyvern yang dengan agresif menyerang menggunakan ekor nya itu menghempaskan mereka.
" Guaarrgg....!! "
" Arrrrgg.. !!! "
" Wooooaaarh..!! "
'Woosh-' suara angin yang disebabkan oleh ekor Wyvern itu terdengar. Prajurit yang terhempas hanya bisa berteriak dan kembali bangkit lalu menyerang Wyvern kembali, karena. Tanpa mereka tidak ada lagi yang akan melindungi tempat yang di isi oleh lautan penduduk ini.
Lalu entah dari mana, seseorang berlari dengan membawa pedang Claymore berwarna biru mengkilap dengan uap es menghiasi di sekitar mata pedang.
Dengan cepat orang itu melompat dan menebas kearah kepala Wyvern.
Wyvern yang dengan refleks melindungi bagian kepala yang tidak di lapisi kulit keras itu dengan tangannya. dan mencoba menggigit lengan orang itu. Melompat mundur menghindari serangan Wyvern. Lalu, dengan sekali tarikan nafas ia berteriak.
" SEMUA YANG ADA DISINI TOLONG MENYINGKIR DAN BIARKAN KAMI MERCERNARY MENGAMBIL ALIH!! "
Berteriak demikian, ia menjulurkan tangannya kedepan dan seakan sedang membidik ia berucap.
" ... [ Icy Bullet! ] "
Es terkumpul di tangan orang itu , di ikuti udara dingin yang menguap dari es tersebut. Ia menembakan peluru berukuran bola basket yang melesat cepat, menghantam Wyvern dan membuatnya mundur berteriak kesakitan.
Tidak memberi jeda, ia berlari mengayunkan pedang yang menyebabkan apapun yang di sentuhnya membeku.
" –MENYINGKIR DARI SANA, LORD ! " ucap seseorang kepada pemegang Claymore." JANGAN PANGGIL GUA LORD!!" balasnya, Setelah melihat orang yang di suruh menghindar itu menyingkir, ia melemparkan tombak dengan seluruh tenaganya.
Tombak melesat dengan cepat. Menembus angin dan menancap tepat di kepala Wyvern.
Teriakan Wyvern yang tadinya menggelegar keras kian mengecil hingga sampai tidak bisa terdengar kembali dan Wyvern pun tumbang dengan lidah menjulur keluar. Matanya yang memancarkan cahaya kehidupan itu sekarang meredup dan tubuhnya yang besar itu sudah berhenti bergerak, karena dia sudah mati sekarang.
[ MONSTER 'WYVERN' LVL 27 TELAH DIKALAHKAN ]
[ 2,740 EXP DIBERIKAN ]
#
" Lesser demon? " Ucap Gabriel yang mendengar laporan dari Aryp. Lesser demon, seperti namanya ia adalah iblis tingkat rendah. Kebanyakan mengambil sosok domba yang berdiri dengan dua kaki dan memiliki tangan seperti manusia.
' Lesser demon biasanya mudah dikalahkan oleh para malaikat kelas bawah, tetapi untuk manusia, dan terlebih lagi untuk seseorang yang belum mengambil kelas lanjutan .. itu akan sulit ' pikirnya.
Aryp yang sedang dihadapannya itu pun mengangkat bibirnya dan mulai berbicara.
" Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang, kita tidak bisa meninggalkannya begitu saja bukan?"
" Kau benar, .. tapi kau tau juga kan? Kita tidak bisa asal mengirim malaikat untuk membunuh iblis itu. Kita tidak bisa dengan seenaknya mengikut campuri urusan dunia para manusia. "
" tapi kita tidak bisa meninggalkan iblis itu berkeliaran di bumi ...! Gabriel!, izinkan aku pergi. "
Gabriel hanya menatap aryp dengan tenang dan mendengus.
" tidak bisa, kau sekarang adalah mahluk yang lebih tinggi keberadaannya dan kau kubutuhkan untuk memantau apakah ada keganjalan yang mengancam dunia. Kau tidak kusuruh untuk mengurusi hal hal kecil seperti ini. Kembalilah. " Ucap gabriel kepadanya. Aryp yang kesal menggeritkan giginya dan mengeraskan suaranya.
" Kau bilang ini hal kecil..!? Jika iblis itu dilepaskan akan ada bencana yang akan menimpa dan membuat banyak nyawa manusia melayang seperti kapas! IZINKAN AKU PERGI! "
" tidak, tidak bisa. Kembali, atau kau akan ku kurung karena membangkang terhadap atasanmu. kau tidak mau itu terjadi kan? " balas Gabriel menatap tajam.
" bukankah tugas kita itu melindungi mereka..! karena itu kalian membuat dungeon buatan bukan !? "
" kau tidak sepenuhnya salah, tetapi tugas utama kita adalah membuat mereka kuat untuk menghadapi bencana dan seleksi dunia. untuk bumi yang masih lemah seperti ini mereka tidak bisa menghadapi dungeon asli seperti dunia lain. "
" Bukankah iblis itu lemah..! jadi berikan aku izin untuk membantu mereka! " masih tetap bersikukuh dengan pendapatnya itu ia tetap memaksa Gabriel untuk mengizinkannya membantu manusia.
" tidak bisa, haruskah ku ulang lagi agar kau bisa mengerti? "
Dengan kesal, Aryp keluar dari ruangan dan pergi kembali ketempat ia sebelumnya. Setelah Aryp keluar, Gabriel yang masih duduk terdiam di ruangannya mengejamkan mata. Menghela nafas dan membuka matanya kembali dan berkata.
" Riel."
Setelah berkata seperti itu, entah dari mana sesosok perempuan muncul di belakang gabriel. Dengan rambut berwarna biru dan mata tajam ia menjawab panggilan atasannya itu.
" Tugas kah? " Jawabnya singkat.
"Awasi Aryp, kita tidak tau apakah yang akan dia lakukan. Jangan sampai di ketahui olehnya kau dengar itu? "
" Akan kulaksanakan sebaik mungkin. " balasnya, dan menghilang begitu saja.
" Aryp, Jangan mengambil tindakan bodoh. Kekuatan malaikat yang mengalir pada tubuh manusia mu itu tidak stabil dan mungkin akan,.. "
#
Fharo, Dimas serta topa di ikuti deny. sekarang ,sedang membantu para tentara melakukan penyelamatan dan menolong penduduk sipil di dalam tenda pengungsian.
" Dimas, itu tolong kakek itu..! dia ingin ke kamar mandi! " ucap fharo kepada dimas yang sedang berlari kesana dan kesini.
" Sabar hanjir! Aku juga sedang melakukan hal lain!,lagian kau kira ini mudah!? – ah ia, sabar ya sabar.. sebentar lagi juga akan selesai .. kenapa tidak kau saja yang membantunya!" Ucap dimas yang sedang membantu anak kecil yang mengalami luka akibat lontaran reruntuhan yang di hempaskan oleh Wyvern.
"Aku sendiri sedang kerepotan kau dengar!? " balas fharo kepadanya, dia yang sedang membantu para pengungsi yang terluka.
" Hey ini di taruh dimana..! " ucap deny yang sedang membawa kotak P3K ditangannya.
" Ah, bawa kesini! Aku kekurangan perban! " jawab topa yang sedang menggulung kaki seorang anak laki-laki yang sepertinya patah.
" ah, ok..!! "
...
.....
..... 20 menit pun berlalu, dan seseorang dari militer datang menuju tenda pengungsian dan memberitahukan bahwa Wyvern telah dikalahkan. Tentara itu di ikuti oleh dua orang laki-laki di belakangnya.
" lah kalian ngapain ada disini? " ucap salah satu laki-laki pembawa Claymore besar.
" oh, Lord..? Kau ngapain ada disini? " Jawab Fharo kepadanya.
" Aku bukan lord! , jangan panggil aku dengan nama panggilan seperti itu! " balasnya.
" eehh~~ lord is lord right?? Well, jadi apakah kalian yang mengalahkan Wyvern itu ? " Tanya Fharo kepadanya. Orang yang sedang berbicara dengannya itu bernama Riski Alam, atau biasa di panggil Lord oleh teman-temannya.
" ya, benar. Experience yang di dapatkan tidak terlalu besar tetapi .. "
" siapa yang memberi serangan terakhir? " tanya Topa kepadanya.
" Ini, si Ilham. Sepertinya ia mendapat exp lebih banyak dari yang kudapatkan. " jawab Alam menyikut ilham di sebelahnya.
" aduh- haha, ya maap. Lagi pula, saat kita datang tubuh Wyvern itu sudah compang-camping tidak karuan. Pas aku tusuk langsung koit dia. Haha" ucapnya sambil tertawa dengan menunjukan tombak hijau yang ujungnya memiliki pisau tajam dihiasi satu permata sebesasr tutup botol.
" ehh, coba liat tombak milikmu sebentar. " ucap topa kepadanya. " jangan di curi kau dengar? "
" siapa juga yang mau nyuri. .. , woah, permata apa ini yang ada di dekat belati? " Sahut topa menunjuk ke arah permata di besar di bawah belati tombaknya itu.
" itu permata anti-sihir. Siapa pun yang memiliki pertahanan sihir akan langsung di netralisir jika menyentuh-nya, karena terdengar sangat OP langsung saja aku bawa ke pandai besi dan menyatukannya dengan tombak milikku. "
" Haha,apa apaan ini. Op sangat anjay." Balas topa, dan dimas merebut tombak itu dari tangannya.
" hmm, benar .. ini permata anti-sihir.., dari mana kau mendapatkannya? " ucap dimas kepadanya.
" j-jangan , jangan kau ... mungkinkah!? " ucap fharo mengikuti percakapan.
" hm? Kau kira aku mencurinya ? " jawab Ilham tenang.
" tidak, aku kira kau menjual ginjal dan membeli batu permata ini .. aku hanya berharap kau tidak berakhir seperti lelaki malang yang ada di tv kemarin. Habis jual ginjal dan membeli Playstasion besoknya di maling kwkwk "
Setelah berbincang sebentar, tentara yang sebelumnya menghampiri mereka dan berbicara.
" hey kalian, terimakasih atas bantuannya. Kami kekurangan orang di tempat ini, kehadiran kalian sangat membantu. " ucapnya sambil tersenyum.
" tidak, tidak apa-apa. Kami juga senang membantu, yakan teman-teman? " jawab deny kepadanya, dan berkata seperti itu sambil melihat teman temannya.
" tentu saja, kalau begitu kami akan pergi pulang. " sahut topa kepadanya.
" kau masih ada urusan lord? " tanya dimas kepada Alam. " ya, aku masih harus mencari tau kenapa Wyvern itu bisa muncul. " jawabnya.
" begitu ya, ah ngomong-ngomong saat kau melawan Wyvern. Apakah kau mendapat sebuah Quest ? "
" tidak, kenapa memangnya? " , " tidak apa-apa, aku hanya berpikir mungkin itu adalah 'Urgent Quest'. Aku dan yang lain mengalaminya saat di dalam Dungeon. " Jawab Dimas kepadanya.
" hmm, monster yang tidak keluar dari dungeon wave dan muncul tiba-tiba .. itu juga bukan Quest atau Quest darurat .. apa maksud dari kejadian ini.. " menyentuh dagunya , Deny berpikir kenapa Wyvern bisa muncul di tengah kota secara tiba-tiba. Tetapi, otaknya tidak bisa menemukan jawaban apapun.
Berjalan keluar dan membuka pintu tenda, membuat cahaya matahari masuk kedalam tenda dan fharo memalingkan wajahnya kepada ketiga temannya dan berbicara.
" kenapa kalian masih berdiri disana? Ayo kita pulang. " ucapnya singkat. Lalu mereka ber-empat keluar dari tenda dan berjalan menuju parkiran Cafe sebelumnya untuk mengambil kendaraan mereka.
#
Deny, yang sampai di rumah setelah berpisah dengan mereka bertiga sekarang sedang duduk di sofa ruang tamu rumahnya. Pedang yang selalu menggantung di pinggangnya itu sekarang sedang di letakan di sudut pinggir meja. Deny yang mengulang kembali kejadian sebelumnya bergumam sedirian.
" Monster yang ada di dalam dungeon, tetapi bukan dari dalam dungeon ... hmm "
Setelah berkata seperti itu dia menaruhu kedua tangannya ke belakang kepalanya di bersandar di sofa sambil menatap atap. Setelah beberapa kali mengedipkan matanya ia akhirnya mengambil Handphone dan menelpon seseorang.
[ ya halo? ]
Jawab suara dalam handphone. Deny dengan cepat menjawab kembali suara tersebut.
[Ah, ini aku Deny ]
Suara yang ada di dalam handphone deny adalah suara Yoga, temannya di sekolah Harapan bangsa.
[ oh, ada apa ? ]
[ aku hanya ingin bertanya apakah ada monster dungeon yang mengamuk di dekati daerah rumah mu?]
[ huh ?, maksudmu? Jika hewan yang mengamuk ada. Tetapi untuk monster dungeon tidak ada. ... memangnya kenapa? ]
[ ah, tidak. Aku hanya penasaran tentang kejadian tadi siang. ]
[ Kejadian? , ah maksudmu tentang Wyvern yang menyerang tadi? ]
[ huh? Dari mana kau tau?]
[ hm? Bukankah itu di siarkan di televisi? Secara Live lagi.]
[ aku berada di tempat kejadian bersama trio magician, kami membantu warga mengungsi ]
Yoga sedikit terkejut setelah mengetahui bahwa Deny membantu di tempat kejadian, tetapi ia tetap tenang membalas percakapan.
[ huh, kenapa kau berada disana dan membatu warga? ]
[ Aku sedang berada di dalam cafe bersama mereka , dan tiba-tiba saja mobil terhempas kehadapan kami. Beruntung Dimas menyadari dengan cepat dan membuat dinding untuk melindungi kami. ]
[ dimas? ]
[ temanku, Yoga. Kita hentikan dulu percakapan ini dan langsung ke intinya. ]
[ ... okay. Kenapa? ]
[ Apakah kau ingin membantuku mencari kebenaran tentang kejadian tadi siang? ]
[ .. aku tidak mengerti kenapa kau mengajakku dalam permainan detektif mu ini, tetapi kenapa kau merasa ini harus di selidiki? ]
[ aku hanya merasa ada yang janggal, bukankah tidak ada Portal dungeon yang hancur? Jadi bagaimana dia bisa keluar dari sana, tidak. Bahkan tidak ada dungeon di sekitar tempat itu, dan tiba-tiba muncul seekor wyvern. Bagaimana kau menjelaskan ini? ]
[ hmm, monster summon? ]
[ tidak, jika monster itu hasil panggilan seseorang. Saat dia di kalahkan, mayat nya tidak akan berada disana dan langsung menghilang. Tetapi mayat wyvern ini masih ada sampai sekarang bukan? ]
[ kau benar .. lalu bagaimana kita menyimpulkan jika dia memang bukan hasil panggilan seseorang ? ]
[ bagaimana jika, dia adalah monster yang dijinakan ?, dia bukan monster hasil panggilan yakan? ]
[ aku tidak terlalu mengerti, .. te-tunggu, ada berita di televisi .. !? hey cepat nyalakan televisimu di chanel TV-Two! ]
Deny bingung kenapa Yoga menyuruhnya melakukan ini, tetapi dia tetap menyalakan tv dan melihat berita yang di suguhkan kepadanya itu. Lalu terkagetlah ia, karena di dalam televisi itu terdapat rekaman pembunuhan yang di lakukan mahluk yang berdiri dengan dua kaki tetapi bukan manusia.
dari video amatir berikut, kita bisa mengetahui sesosok mahluk yang sedang membunuh salah seorang warga dengna tangannya menusuk dada korban. Lalu dengan cepat menyadari kehadiran sang perekam dan melesat membunuhnya. Kamera di temukan masih menyala di tempat kejadian tetapi sang perekam hanya tertinggal mayat saja. Keluarga korban meminta agar sang monster pembunuh ini segera di musnahkan agar tidak ada lagi korban--|
Deny yang menatap televisi itu merebahkan badannya di sofa dan menutup matanya dengan tagannya lalu menghela nafas. Tetapi, suara handphone yang memanggil namanya itu membuatnya kembali tersadar dan menjawab.
[ hey, kau masih disana den? ]
Yoga yang memanggil deny dari dalam handphone setelah selesai melihat berita.
[ ya aku masih disini .. dan aku sudah melihat berita-nya. Haahh,.. setelah Wyvern yang entah dari mana. Sekarang Monster pembunuh .. apa yang sebenarnya terjadi ?. ]
[ untuk sekarang bagaimana jika kita hentikan pembicaraan ini dan istirahat. Lalu kita diskusikan di sekolah besok. ]
[ .. baiklah, aku setuju. Sampai jumpa. ]
[ sampai jumpa. ]
#
" gabriel sialan, bukankah mudah baginya untuk membuat aku turun kebumi dan mengurus iblis itu .. "
Ucap Aryp dengan kesal. Tetapi, tidak ada yang bisa ia lakukan sekarang selain mengikuti arahan Gabriel. lalu entah dari mana datang seseorang dengan baju kaos oblong lengan panjang dengan 'Halo' hitam di atas kepalanya. Penampilannya sangat tidak mencerminkan Malaikat. Tetapi tidak di ragukan dia juga adalah malaikat karena memiliki 'Halo' Di kepalanya, meskipun berwarna Hitam pekat.
" Lucifer ? sedang apa kau disini? " tanya aryp kepadanya. Yang ia tau sekarang seharusnya Lucifer sedang ada di dunia bernama Midrumerus. Tetapi ia tidak di bereitahu unutk apa dia disana.
" tidak, aku hanya jalan-jalan dan bertemu denganmu disini. " balas Lucifer kepadanya sambil tersenyum.
" jangan berlagak seperti orang yang bodoh lucifer, aku tahu kau seharusnya di dunia lain. Kenapa kau kembali? Apa misi yang di berikan kepadamu sudah selesai? "
" kehehe, ya sudah. Misi yang di berikan gabriel sangat mudah jadi bisa dengan cepat ku selesaikan. "
Jawab lucifer dengan terkekeh, Lalu berbicara kembali.
" aku disini untuk membantumu." Setelah mendengar ini, Riel yang sedang sembunyi mengawasi bereaksi dan segera menyerang Lucifer. Tetapi dia terlambat beberapa detik, karena Lucifer sudah memasang jebakan di sekitar dia dan aryp. Riel terpental ketembok karena suatu ledakan. Kepalanya terbentur ketembok dan dengan cepat ia kehilangan kesadaran.
Aryp yang melihat ini hanya menatap riel, ia tidak menyanngka bahwa Gabriel akan menaruh pengawas kepadanya.
" .. jadi, apa yang kau ingin tawarkan kepadaku? "
" untuk sekarang , kita harus berpindah tempat. Karena ledakan kecil tadi mungkin sudah membuat Gabriel sadar. " ucap Lucifer, lalu ia menjetikan jarinya dan dengan cepat mereka berpindah tempat.
" .. teleport? " tanya aryp bingung.
" Nope, ini hanya Save and load~ jika aku menaruh tanda aku bisa kembali ketempat ku sebelumnya. "
" ... Okay, sekarang beritahukan aku apa yang kau ketahui lucifer. " Ucap aryp menatap mata lucifer.
" okay okay, aku akan memberitahumu bahwa aku bisa membuamu turun kebumi. Tetapi, dengan suatu syarat. "
" syarat? Apa maksudmu? Tunggu, Kau bisa membuatku turun kebumi!? "
Untuk malaikat seperti aryp, ia tidak bisa turun kebumi dengan leluasa tanpa izin. Jika ia melanggar ia akan di jatuhkan kedalam penjara dan di hukum oleh Gabriel. Hukuman yang di berikan tidak main-main, tidak ada yang tahu apa yang akan di lakukan gabriel jika seorang kriminal tertangkap. Yang mereka tahu hanyalah, kriminal itu sudah berakhir. Banyak orang menyebutnya, [Divine Punishment] atau Hukuman ilahi.
"tentu saja, memangnya kau kira siapa aku ini? "
" orang brengsek yang membuat dirinya terjatuh hanya karena kesenangan? "
" pfft, ya kau tidak sepenuhnya salah. Jadi bagaimana ? kau akan menerima nya? "
Aryp berpikir sejenak dan akhirnya membulatkan tekat dan membuat keputusan.
" mari dengar syarat darimu dahulu lalu aku akan membuat keputusan setelahnya. "
#