Deny yang sekarang sedang duduk di kursi miliknya di sekolah itu berbicara kepada temannya, Yoga. Yoga yang seharusnya duduk di belakang itu berpindah di sebelah Deny karena pelajaran belum di mulai. Murid yang datang juga masih sedikit.
" Jadi Den, apa yang akan kita lakukan ? " Tanya Yoga kepadanya, ia yang berada di sebelah deny itu sedang meminum minuma kaleng yang di belinya di jalan.
" Aku masih belum tahu, apa dan bagaimana bisa Wyvern itu muncul. " Jawab Deny kepadanya.
" dari yang kita bicarakan kemarin, kita berasumsi bahwa Wyvern yang muncul itu berasal dari hasil Taming orang lain kan? Kalau begitu kenapa gk kita cari dari daftar nama mercenary di 'Mercenary Book' ? "
Di dalam mercenary book, terdapat daftar para mercenary tingkat A sampai F dan bahkan ada juga tingkat S. Dari seluruh mercenary yang ada di Indonesia, hanya ada 27 Tingkat A dan 2 tingkat S, bahkan ada juga yang di atas S tetapi keberadaannya di rahasiakan oleh Negara karena mereka adalah Mercenary yang membantu mempertahankan negara dari balik Layar.
" Mercenary book, tunggu. Kita juga bisa mengakses lewat Handphone kan? " Ucap Deny kepada Yoga sambil mengeluarkan Handphonenya dari kantung.
" Entah, coba saja. aku akan ke kamar mandi sebentar " Jawab Yoga kepadanya, ia beranjak dari kursi dan berjalan keluar kelas.
Deny yang tertinggal di dalam kelas hanya membuka handphonenya dan mencari nama-nama Mercenary di dalamnya.
" dari seluruh mercenary yang di perlihatkan, tidak ada seorangpun yang memiliki Kelas Penjinak .. apa memang tidak ada kelas Tamer di dunia ini? " gumam Deny sendirian sambil menggeser ibu jarinya.
Tak lama setela itu, seseorang menghampiri dirinya.
" Hi, Pagi " ucap orang itu kepadanya.
" Pagi, kalau tidak salah kau .. Renaldi? " Jawab deny kepadanya, dari perkataannya dia masih belum yakin apakah orang ini benar bernama Renaldi atau bukan.
" Ya, benar. Aku renaldi, salam kenal. " balasnya, lalu memajukan tangannya ke arah Deny untuk bersalaman.
" ya, salam kenal juga. Aku Deny. "
" omong-omong den, yang satu lagi kemana? Yang bernama Yoga " tanya Renaldi kepadanya.
" ke Kamar mandi, sepertinya buang air kecil. Ada urusan apa memangnya? "
" tidak ada apa-apa sebenarnya, hanya bertanya. " balasnya tersenyum. Lalu ia mulai menunjuk dan berbisik kepada deny. " hey, apakah dia temanmu? Si Elite menatap kesini dari tadi .."
Dan benar saja, ada seseorang di dekat pintu masuk kelas, seorang perempuan dengan ekspresi datar sedang menatap ke arah Deny dengan antusiasnya.
" uhh, aku juga menyadarinya tetapi setiap aku mendekatinya ia malah menjauh .. " jawab Deny kepadanya. Deny sudah berulang kali bertemu dengan Rika, tetapi setiap ia berhadapan Rika selalu berlari menjauhi dirinya.
" hmm, mungkin dia ada perlu denganmu? "
" tidak tahu, akan kucoba mendekatinya lagi dan kita lihat apa yang akan dia lakukan. " Ucap deny, ia berdiri dan mengampiri Rika yang berada di luar kelas sambil mengintip. Tetapi setelah sedikit lagi sampai di dekat Pintu kelas, Rika langsung berlari menjauh.
" benar kan? Dia langsung berlari. "
" ... benar. Mungkin wajahmu menakuti dirinya hingga dia tidak mau masuk kekelas dan hanya berani mengintip dari kejauhan. " Ucap Renaldi kepadanya.
" memangnya aku menyeramkanya? Kata teman-temanku wajahku ini berjenis BabyFace. Tidak ada garang-garangnya sama sekali. " balas Deny kepadanya sambil menunjuk wajahnya sendiri.
" hahaha, benar juga. " , " Yoga lama sekali .. mungkin sedang dapet panggilan alam? " gumam deny, sudah dari tadi Yoga belum kembali dari kamar mandi dan belpun sudah mulai berbunyi yang menandakan bahwa kelas sudah di mulai. Tetapi, deny tidak tau. Bahwa temannya yoga itu sedang berada di luar dari tadi sambil mengintip ke arah Rika yang sedang mengintip kearah deny. Yoga terlalu takut untuk masuk saat ada sang Elite di depan pintu masuk.
#
Dari seluruh mercenary, yang di perbolehkan masuk kedalam dungeon hanyalah orang dengan umur 18 tahun keatas. Jadi untuk pelajar yang berumur di bawah itu tidak di perbolehkan masuk kedalam. Karena itu kebanyakan warga lanjut usia dan anak remaja di bawah umur masih memiliki Level 0 dan 2 Paling tinggi. Jadi meskipun mereka mendapatkan Jobclass, mereka tidak akan di anggap sebagai Mercenary karena level mereka 0 dan untuk level 0 mereka tidak di berikan skill sama sekali.
Kebanyakan orang yang berlevel 1-2 itu menaikan levelnya dengan memburu hewan seperti Macan dan Harimau atau beruang. Tetapi experience yang di berikan sangat sedikit hingga membuat orang tidak mau melakukannya.
Untuk mahasiswa, mereka juga sebenarnya belum di perbolehkan masuk kedalam dungeon. Tetapi mereka di berikan Hak khusus jika mereka lulus tes di Universitas mereka dan menerima kartu Mercenary magang. Dari seluruh Mahasiswa yang ada, hanya sedikit yang memilih dan ingin berkarir menjadi Mercenary.
" Bagaimana, bukankah syarat yang kuberikan ini sangat mudah?? " Ucap Lucifer kepadanya, dengan senyuman manis di wajahnya itu dia menawarkan 2 syarat kepada Aryp.
Pertama, ia ingin Aryp memberikan kepala Lesser demon kepadanya dan kedua adalah dia ingin Aryp membuat Kontrak dengan dirinya agar dia dan Lucifer tidak saling menghianati. Saat bertanya mengapa dia ingin agar dirinya memberikan kepala Lesser demon itu kepada Lucifer, Lucifer hanya tersenyum dan berkata bahwa 'Itu bukan urusan mu, kau hanya perlu memberikannya kepadaku' tentu saja aryp protes kepadanya dan membalas dengan berkata, ' jika kau ingin aku memberikan kepala iblis itu, kau harus memberitahukan kepadaku apa alasannya. Aku tidak tau jika kau akan merencanakan hal buruk kepada para manusia atau para malaikat. ' ucap aryp kepadanya.
Sayangnya itu sia-sia, Lucifer yang selalu memasang ekspresi tersenyum itu membuat tekanan di sekitar dan membuka sebelah matanya lalu berkata dengan ekspresi serius.
" disini, aku yang menawarkan dan bukan dirimu, apa kau mengerti situasi mu?? Apa kau ingin aku membatalkan transaksi ini?? Tidak ada alasan bagiku untuk memberitahukan urusan ku kepadamu, kau hanyala Client dan aku adalah Trader. Jika kau ingin menerima syarat dariku maka transaksi akan dijalankan tetapi jika kau tidak menerimanya maka percakapan ini kita anggap tidak pernah terjadi. "
" O..oke.., aku mengerti. Aku akan menerima syarat itu, jadi sekarang tolong bukakan pintu menuju planet Bumi. " ucap aryp dengan sedikit gugup, perkataan dari Lucifer memang benar dia tidak memiliki hak apapun karena ia adalah seseorang yang di tawarkan bukan menawarkan. Lucifer memberikan kesempatan kepadanya untuk turun kebumi, mengapa harus di tolak? Bukankah ini penawaran yang saling menguntungkan? Selain itu meskipun Lucifer berbuat jahat pasti akan di ketahui Gabriel dan yang lainnya.
" bagus, aku sang malaikat tingkat 9 Lucifer. Memberikan izin kepada Aryp, sang malaikat tingkat 4 untuk turun kebumi. " Cahaya bersinar dan memunculkan pintu putih kepada mereka berudua.
" ini kah yang di namakan Pintu kemana saja milik dor*emon? " ucap Aryp bergurau kepada dirinya sendiri. Tetapi di tanggapi oleh Lucifer.
" Haha, bisa dibilang begitu. Okay, turun kebumi dan persembahkan diriku kepala Iblis itu~ aku akan menunggu sambil bersembunyi. Bye bye~ " Ucap Lucifer membelakangi Aryp dan melambaikan tangannya lalu menghilang.
" ... okay, sepertinya hanya ini satu-satunya cara agar aku bisa kesana. Tunggu aku, Iblis-! Aku pasti akan menghancurkanmu! " Ucap aryp mendorong pintu itu dan masuk kedalamnya. Setelah masuk , ia tidak merasakan apapun dan setelah membuka matanya ia tiba-tiba berada di atas sebuah gedung tinggi di Jakarta.
" Aku kembali kesini.. kebumi.., " gumamnya menatap sekitar, lalu dia dengan cepat menyembunyikan 'Halo' miliknya agar tidak terditeksi oleh Gabriel dan malaikat lain lalu melompat turun kebawah.
Menggunakan tuxedo hitam dan sepatu hitam mengkilap ia berjalan, tetapi sebelum itu ia mencoba mengeluarkan salah satu pedang miliknya.
" setelah menonaktifkan Angel System, kekuatanku menurun 50% .. tetapi untuk diriku yang menjadi manusia mungkin aku berkisar level 37, apa aku bisa mengalahkannya?? .. mungkin sebaiknya aku Grinding monster dahulu? " Ucapnya memutar-mutar pedang.
" tidak, aku harus mencari informasi dan cepat-cepat mengalahkannya .. "
#
Di dalam ruangan yang di hiasi berbagai benda seperti guci, lukisan , kalung, dan gelang yang tersusun rapi ini di tempati oleh seseorang. Dengan rambut pirang dan mata biru, orang – orang langsung mengetahui bahwa ia bukan orang dari negara Indonesia tercinta luarbiasah ini.
Dengan menggeritkan giginya, sang laki-laki mengencangkan kepalannya dan memukul keras keras meja di depannya. Setelah itu ia mulai berbicara, dari suaranya bisa di ketahui bahwa dia sedang kesal.
" Ggrh, Mengapa Wyvern yang kuat itu bisa begitu cepat di kalahkan!? Bukankah seharusnya ia berlevel tinggi..! Oh astaga! " Teriaknya sendirian.
" Jika, Wyvern yang ini sangat mudah di kalahkan. Apa aku harus mengeluarkan yang lebih buas? Tidak .. resikonya terlalu besar, aku mungkin bisa kehilangan kedali atas monster tersebut.. apa, apa apakah ada suatu ide .. ide .. "
Berdiri dan berbulak-balik kesana dan kemari sambil bergumam sendirian, ia di datangi seseorang. Dari penampilannya ia terlihat seperti orang biasa dengan baju kemeja Hitam, tetapi orang akan mengetahui bahwa dirinya bukan orang biasa dengan tekanan yang menyeramkan yang dapat membuat orang berkeringat dingin. Terlebih lagi, ia menggunakan Topeng tengkorak yang menutupi wajahnya, suara yang keluar dari balik topeng pun terdengar samar dan sedikit tidak jelas.
" Hey ... mau sampai kapan kau seperti itu? Apa kau berniat membuatku menunggu begitu lama hanya untuk mendengarkan Ocehan tidak jelasmu ini? " Ucap orang bertopeng tersebut. Lelaki pirang pun tersentak dan berbalik mengarah ke arah suara dan menemukan lelaki bertopeng sedang berjongkok di jendela.
Di terangi cahaya rembulan, sosok yang sedang di jendela tersebut terlihat sangat menakutkan dengan mata merah menyala dari balik topeng. Dengan tergagap Sang lelaki pirang menjawab perkataan orang itu.
" a-ahh, .. maaf. Aku tidak bermaksud, aku bahkan tidak mengetahui kau ada di sini .. " jawab lelaki pirang.
"Begitu ya? Baiklah, bagaimana dengan misi yang di berikan oleh boss? " Balas sang lelaki bertopeng bertanya kembali.
" M..Mi..Misi yang dd..di berikan.. Gaga ..l " Jawab lelaki pirang terbata-bata. Keringat digin terus mengalir dari kening hingga pipinya.
" .... , Gagal? "
"... y-yyess.. im sorry. " jawab lelaki pirang dengan suara yang kian mengecil.
" ... "
Lelaki bertopeng tidak berbicara lagi , dan langsung menghilang dari jendela.
" ... a.. apa aku selamat? " ucap lelaki pirang. Ia menghela nafas, karena bersyukur dia tidak di bunuh meskipun telah gagal.
Tetapi, harapan yang dia inginkan ternyata tidak terjadi. Sebuah pisau menancap tepati di jantungnya, arah pisau berasal dari belakang tubuhnya. Benar saja, lelaki bertopeng menusuk dirinya dari belakang dan berbisik kepadanya.
" Kami tidak memerlukan orang tidak berguna seperti dirimu. Enyahlah. "
Lelaki pirang memuntahkan darah dari mulutnya dan terjatuh kelantai. Setelah beberapa detik akhirnya dia meninggal dunia.
" Sepertinya aku harus melapor , .. haah sialan. " Ucap lelaki bertopeng menendang lelaki yang telah tidak bernyawa di lantai. Lalu pergi menghilang begitu saja.
#