Chereads / Kebencian Yang Penuh Cinta / Chapter 37 - Sama sama Dingin.

Chapter 37 - Sama sama Dingin.

Kirana kembali ke ruangan nya dengan perasaan kesal luar biasa. Hampir Setengah jam dia di ruangan Evan , dan boss besar nya itu tidak bersuara.

*30 menit yang lalu*

Ketika Kirana bertanya mengapa Evan memanggil nya, bos besar nya itu malah mempersilahkan nya duduk, Kemudian diam seribu bahasa , dan hanya menatap ke arah nya dengan ekspresi tak terbaca,hingga hampir setengah jam, lalu berkata.

"maaf, saya memanggil mu, karena saya kira kamu dari bagian pemasaran, sepertinya saya salah baca identitas di dokumen itu,"

"maaf, sudah mengganggu waktu mu, silahkan kembali".

"hahhh, konyol sekali" gumam Kirana yang kini telah berada di dalam ruangannya mengingat kejadian dan ucapan boss nya itu dengan ekspresi sinis dan tak percaya bahwa Bos besar nya bisa melakukan kesalahan seperti itu.

"mbaa, gimana tadi , ada apa boss manggil mba?" ucap Lidya yang masuk tiba tiba ke ruangan nya.

"nggaka da apa2" sahut Kirana malas. "nggak ada apa apa maksudnya mba,?" tanya Lidya bingung pasal nya setengah jam di sana masa tidak ada urusan penting. "tidak ada Lidya,, jadi dari pada beneran ada masalah , cepat minta resume permintaan klien ke Winda untuk segera aku periksa,, atau kau masih mau disini dan melewatkan makan siang mu untuk mengecek resume itu lebih lama lagi" ucap Kirana seraya mengancam Lidya demi menutup obrolan nya itu dan membuat Lidya segera pergi. "baik mba," ucap Lidya cepat.

~~~~~~~~`~~~~~~~

Evan yang berada di ruangannya pun merasa tak kalah frustasi nya dengan sikap konyolnya tadi.

'ya ampun Evan, sadar sadar, kamu baru seminggu melihatnya dan dia bahkan sama sekali bukan tipe mu, berhijab, dan dingin, dia sangat dingin Evan satu kantor tau itu, setelah 2 tahun hati mu yang dingin merasakan kehangatan hanya karena satu senyuman dari wanita yang bahkan kamu nggak kenal itu konyol Evan' batin Evan ketika Kirana keluar dari ruangannya.

"Pak anda ada meeting jam 2 siang ini" ucap sekretaris Evan dan menyadarkan nya.

"iyaa, kamu siap kan saja dokumen nya" perintah Evan.

Hana pun mengikuti perintah atasannya itu.

"ada apa dengan Boss, dia bahkan tidak menyadari aku masuk, apa dia melamun,, aneh" gumam Hana ketika telah keluar diruangan Evan, Hana sudah mengikuti Evan 3 tahun terkahir dia sangat hafal dengan sikap dan ekspresi boss nya itu.

~~~~~~`~~~~~~

Kirana dan Lidya akan kembali ke ruangan setelah makan siang, namun saat di Lobby tak sengaja mereka berpapasan dengan Boss besar mereka lagi Evan. Kirana yang mengingat kejadian tadi pagi masih merasa kesal dan malas bertemu dengan bos nya itu. Dia dengan cepat menarik Lidya ke samping, Kirana sengaja melakukan nya agar Evan dapat lewat terlebih dahulu dengan posisi berdiri tegak Kirana menundukkan sedikit kepala nya seakan memberi hormat ke atasan nya itu ketika dia lewat, dan tidak menyadari nya bahwa Evan kembali melihat ke arah nya sekilas. Setelah Evan dan sekretaris nya itu lewat baru lah Kirana dan Lidya kembali berjalan menuju Lift.

Kirana dan Lidya menunggu lift terbuka didepan lift umum, sedangkan Evan dan Hana juga menunggu Lift namun mereka berada di lift khusus Petinggi perusahaan yang mana posisinya berdampingan agak sedikit jauh berada di pojok namun masih dapat melihat satu sama lain, seluruh karyawan jelas melihat kearah Evan namun tentu tidak dengan Kirana. Lagi lagi Evan tak sengaja melihat Kirana berdiri di depan Lift , 'semua orang melihat kearahnya dengan jelas tapi wanita itu dengan tenang nya sama sekali tak menoleh atau bahkan melirik ke arahnya' batin Evan.

"pak, pak" ucap Hana menyadarkan Evan, "Lift terbuka pak" ucap Hana cepat, Evan pun dengan segera masuk ke dalam lift itu tanpa menjawab Hana, namun tetap melihat ke arah Kirana "wanita yang dingin" gumamnya ketika sudah masuk ke dalam lift. "apa anda mengatakan sesuatu pak" ucap Hana yang jelas mendengar ucapan Evan "tidak ada" sahut Evan dingin , dan menyadari bahwa dia keceplosan. Sebenarnya Hana tau bahwa tadi bos nya itu bukan melihat karyawannya namun melihat ke satu wanita ya Kirana, 'sama sama dingin' batin Hana seraya mantap Evan dari bekakang.

Berada di lift berbeda semua orang sibuk membicarakan tentang ketamapanan, kelebihan dan terus memuji apapun tentang bos mereka itu. Sedangkan Kirana hanya diam dan memasang ekspresi malas, dingin dan ingin segera keluar dari lift tersebut.