Chereads / Kebencian Yang Penuh Cinta / Chapter 38 - Perasaan yang masih Samar namun terlihat Jelas

Chapter 38 - Perasaan yang masih Samar namun terlihat Jelas

Sebulan sudah Evan Agung Wijaya menjadi C.E.O di perusahaan tempat Kirana bekerja, hampir setiap Minggu bahkan setiap hari Evan terus mencari alasan agar bisa bertemu Kirana, namun Evan melakukan nya dengan sangat profesional sehingga tak ada yang berpikir itu hanya alasan Evan. Namun tidak dengan Hana, dia dapat mengetahui dari awal bahwa boss besarnya itu memiliki perasaan lain ke Kirana, itu lah sebab nya Hana mencari tahu lebih banyak tentang Kirana.

"Hana konsep ini deadline nya kapan?" tanya Evan ketika meminta konsep dari Kirana. masih minggu depan pak" sahut Hana. "Dan dia sudah menyelesaikan semuanya hari ini?" sahut Evan tak percaya. "Nona Kirana memang seperti itu pak, dia terkenal Kejam" sahut Hana. "kejam?" ucap Evan merasa bingung dengan kata kata Hana dan meminta penjelasan ke Hana ,, "pak Mba Kirana itu wanita no 1 di perusahaan Kita, tak ada pria yang tak menyukai nya, tapi yaa itu tak satu pun dari mereka sama sekali tak di beri kesempatan oleh mba Kirana, Dia mendapatkan julukan wanita yang Kejam dan sangat dingin". Jelas Hana. Evan semakin penasaran dengan Kirana.

"minta dia kemari, saya mau bahas tentang konsep-konsep nya ini" ucap Evan saat setelah mendengar ucapan Hana.

"sekarang pak?" sahut Hana.

"iyaa Hana, apa ucapan saya kurang jelas" ucap Evan.

"baik pak" . Hana pun keluar dari ruangan Evan dan bergegas ke ruangan Kirana.

~~~~~~`~~~~~~

"siang mba Lidya, sapa Hana begitu tiba didepan meja Lidya. "ehh, siang mba Hana" balas Lidya sopan. "maaf mba, Ibu Kirana di minta Pak Evan untuk segera ke ruangan nya." ucap Hana menjelaskan maksud kedatangan nya. "ohh baik, mba mau nunggu atau duluan?" tanya Lidya , "saya tunggu ibu Kirana mba" jawab Hana. Lidya pun masuk untuk memanggil Kirana, sekitar 5 menit Kirana pun keluar bersama Lidya.

"maaf mba, kalau menunggu" ucap Lidya. "ohh tidak apa apa" sahut Hana. "mari Bu " ucap Hana mempersilahkan Kirana berjalan didepan, Kirana hanya meangguk dan tersenyum. Saat berjalan ke arah Lift langkah Kirana dan Hana terhenti karena seseorang menyapa nya. "siang Kirana", sapa pria tersebut. "ehh, siang Pak Gio" balas nya. "Hmm, sebentar lagi makan siang, apa bisa kita makan siang bersama?" tanya Gio. "maaf pak Gio, saya masih ada pekerjaan jadi pasti akan terlambat untuk makan siang, Daan saya tidak ingin anda menunggu saya dan ikut terlambat, jadi makan siang saja terlebih dahulu" ucap Kirana dengan anggun. "baik lah, next time ya" ucap Gio. Kirana hanya tersenyum dan tak menjawab ucapan Gio. "saya duluan" ucap Kirana dan meninggalkan Gio.

Ketika di dalam lift suasana hening, Kirana memang orang yang tak banyak bicara apalagi terhadap orang yang tak akrab dengan nya. Hana pun yang beerdiri di samping Kirana memilih diam dan memperhatikan Kirana. 'pantas saja bos tertarik padanya, wanita dengan pembawaan yang tenang, dan anggun , serta paras seperti Dewi Afrodit, tapi sayang sangat dingin' batin Hana.

'ting pintu lift pun terbuka dan mereka langsung berada tepat di depan ruangan Evan. "silahkan Bu, Pak Evan sudah menunggu anda." ucap Hana. Kirana hanya meangguk tersenyum pada Hana dan mengetuk pintu ruangan itu.

'toookkkk, tokkkk'

"masuk" suara bariton Evan

"Permisi pak , anda memanggil saya" ucap Kirana begitu berada didalam ruangan Evan.

Evan pun langsung mengangkat pandangan nya ke arah Kirana. Ntah mengapa setiap kali berhadapan dengan Kirana Evan akan merasa dirinya seperti tak ingin berbicara apapun hanya ingin memandang wajah lembut Kirana.

"duduk lah , aku ingin membahas Konsep konsep mu" jawab Evan .

Kirana pun duduk dan berhadapan dengan Evan. Kirana mulai menjelaskannya satu persatu tentang konsep nya secara jelas dan detail secara serius. dan Evan pun memperhatikan dengan seksama, namun bukan nya mendengarkan penjelasan Kirana, justru dia semakin menatap dalam wanita yang ada didepan nya itu dan suara Kirana seolah terdengar seperti lagu harmoni untuk nya. Hingga Kirana selesai, Evan pun tak sadar.

"permisi, pak Evan" tegur Kirana yang kaget melihat Evan yang wajah nya sangat dekat dengan wajah Kirana saat menjelaskan. "Hmm, iyaa" ucap Evan sadar Setelah mendengar teguran Kirana dan menarik cepat kepala nyanke posisi tegak. Kirana pun mnegernyitkan dahi nya bingung dengan sikap Evan. "saya sudah selesai pak, apa masih ada yang belum jelas?" tanya Kirana. begitu melihat Evan sudah kembali duduk tegak. "jelas, hanya saja, kenapa Konsep konsep ini sangat cepat kamu selesai kan,?" tanya Evan. "bukan nya malah lebih bagus yaa pak selesai lebih awal, jadi klien pun merasa senang kan" jawab Kirana santai. "iyaa, tapi apa tidak menguras waktu kerja mu setiap hari nya" lanjut Evan . "saya bisa mengatur waktu saya pak, dan saya rasa selama semua Konsep baik baik saja dan pihak klien puas harus nya tidak ada Maslah kan pak" jawab Kirana. 'wanita yang smart' batin Evan' . Melihat boss nya itu diam Kirana pun bermaksud untuk pamit. "Jika tidak ada lagi saya permisi pak" ucap nya dan bergegas berdiri namun baru selangkah Evan menariknya , Kirana pun kaget dan tak bisa menyeimbangkan tubuhnya sehingga ia pun jatuh dan tubuhnya menimpa Evan yang duduk di belakang.

~~~~~`~~~~~

Ayooo, galau dan baper yaaaa ,, 。◕‿◕。。◕‿◕。。banyak kejutan pokok nya buat Kirana , ( ◜‿◝ )♡( ◜‿◝ )♡

baca terus yaa (。♡‿♡。)