Gossip 'semakin di gosok semakin sipp' rasanya ungkapan itu pas untuk hari ini. Begitu masuk kedalam lobby Kantor, semua mata tertuju pada Kirana , dan Kirana pun mendengar bisik bisikan yang hampir 85% Karyawan melakukannya.
'beneran loh kemarin romantis banget'
'Pak Zion emang cowok idaman deehh'
'coba aku yaa yang dapat kejutan begitu'
'tapi tetap aja di tolak sama miss.cool'
'iyaa, kok bisa sok gitu yaa'
'kalau aku Uda pasti aku terima'
itu lah bisik bisikan yang terus Kirana dengar.
Kirana tiba di ruangan nya , rasanya lelah sekali , seakan berjalan 1 km jauhnya , itu semua karena semua orang menjadikan nya topik utama di Kantor.
"mbaa , mbaa" ucap Lidya menerobos masuk ke ruangan Kirana, "Lidya kenapa sihh, kaya orang habis lihat hantu aja?" ucap Kirana melihat Lidya yang masuk dengan terengah engah, "mba lihat ini" ucap Lidya seraya memberikan handphone nya ke Kirana, "mba, mba udah buka grup belum, pasti nggak kan,, mba lihat ini,," ucap nya seraya menyerahkan handphone nya ke Kirana, "ini video nya trending Topic lohh di grup chat kantor mba hampir di semua divisi" ucap Lidya "siapa yang kirim ini Lidya?" tanya Kirana kesal, "nggak tahu mba siapa pelaku utama nya, tapi yang jelas udah heboh banget nihh" jelas Lidya. Itu video saat Zion menyatakan perasaannya ke Kirana. "saya kesal nya karena komentar negatif nya tentang mba semua" lanjut Lidya. Kirana hanya diam mendengarkan Lidya, ekspresi nya masih tetap seperti biasa, dingin dan tenang.
"mbaa, aku takut ini Sampai ke telinga boss besar dan jadi masalah buat mba?" ucap Lidya mengeluarkan kekhawatiran nya.
"Ya sudah lah, terserah mereka aja, aku tak peduli mau bicara atau komen apapun , dan masalah boss besar, aku tidak keberatan jika dia memecat ku" ucap Kirana pasrah.
~~~~_~~~~
"saya mau tau orang yang menyebar video ini siapa, saya tunggu 1 jam kedepan" ucap Evan dingin ke sekertaris nya. "daann, saya mau dalam satu jam kedepan juga video itu tak ada sama sekali, hapus permanen" Jelas Evan.
"baik pak" ucap Hana dan segera mengerjakan yang di minta Evan.
Sepeninggal Hana , Evan kembali memutar Video itu , dia memperhatikan dengan seksama ekspresi Kirana, ucapan Kirana, dan gerakan Kirana. Melihat Video itu justru Evan tersenyum lebar, aneh kan.
"seperti apa sebenarnya diri mu, di lamar se' romantis ini malah di tolak mentah-mentah"
"bilang kek,, aku pikir pikir dulu yaa"
"ekspresi nya juga dingin"
"senyum mu itu , bukan lah senyum mu yang sesungguhnya".
Evan geleng geleng kepala melihat video itu,
"sedingin ini kah diri mu Kirana, wanita seperti apakah kamu sebenarnya?" ucap Evan lagi dengan nada sendu dan penasaran.
~~~~~~~_~~~~~~~
Kirana Fokus kepada pekerjaan nya, baginya video itu tak penting, omongan orang 'dia sudah kebal', dan di pecat 'tak masalah, di tambah lagi semenjak kekesalan nya dengan Evan kemarin, jadi jika dia dipecat sekarang itu mungkin sesuatu yang baik meskipun dengan alasan yang tak masuk akal'. Kirana meraih gagang telpon kantor nya.
"Lidya ,, tolong buat kan saya hot chocolate." ucap nya di gagang telepon.
---------_-------
Ketika di Pantry banyak karyawan yang juga sedang membuat minuman panas, yaa jam jam begini memang jam ngantuk makanya harus ada energi tambahan, "ehh mba Lidya" sapa seorang karyawan wanita. Lidya hanya tersenyum menanggapi nya. Lidya hanya diam mendengarkan gossip di pentry, sesekali dia hanya menarik nafas jika mendengar komentar negatif tentang atasannya. Tiba-tiba muncul Winda yang sengaja mencari Lidya, "mba, mba Lidya, lihat dehh, video nya sudah di hapus permanen, dan ini peringatan dari bagian IT kita bahwa jangan ada lagi yang berani mengunggah video ini, dan sekarang yang menyebar video nya sedang berada di ruangan Bos besar." Jelas Winda ke Lidya. Lidya yang mendengar itu dengan cepat menyelesaikan minumannya dan bergegas keluar dari Pantry.
"mba,, ini minumannya" ucap Lidya yang kini sudah kembali ke ruangan Kirana. Lidya memperhatikan Kirana dengan seksama , Sedangkan Kirana masih sibuk dengan komputer nya dan pekerjaan nya. 'wanita ini terlihat anggun dan lembut, namun kenapa dia menjadikan dirinya sedingin ini, ada apa sebenarnya' batin Lidya.
"mbaaa" ucap Lidya pelan "iya" sahut Kirana
"mba tau nggak kalau video nya sudah di hapus permanen oleh bagian IT kita", ucap Lidya.
Kirana jujur kaget mendengar itu.
"ohhh, iyaa bagus lah, harusnya mereka melakukan itu dari awal" sahut Kirana dingin menyembunyikan kekagetan dan kebingungan nya. "tapi mba, bahkan video tak senonoh salah seorang karyawan kita yang lebih parah setahun yang lalu, pihak IT tak melakukan apapun" ucap Lidya mengeluarkan pendapat nya. "bukan urusan kita, fokus saja kepekerjaan mu" ucap Kirana dingin. Sejujurnya dia juga pun merasakan kebingungan , tapi satu nama muncul 'Evan' tentu hanya dia yang mampu melakukan nya. Tapi tentu dia ragu alasan apa Evan melakukan nya.