Chereads / Kebencian Yang Penuh Cinta / Chapter 43 - Tentang nya

Chapter 43 - Tentang nya

Hari ini sangat tenang,Kirana masuk kantor seperti biasa. Tidak ada lagi gossip tentang Video itu dan orang orang pun tak lagi membicarakan nya secara hiperbola atau blak blakan, walau pun masih ada saja yang kepo dan ingin menjelekkan Kirana, pasalnya bagaimana bisa Video itu dihapus begitu saja, dan pengirim nya pun mendapat kan SP (Surat peringatan dari HRD), sedangkan Kirana, tidak terjadi apapun padanya. Bingung memang tapi bahkan Kirana pun tak mengetahui penyebabnya.

~~~~~~~~_~~~~~~~~

Evan terlihat memegang sebuah map dan membaca teliti setiap lembar demi lembar.

Sedangkan Hana diam membisu di depan meja Evan.

"Jadi dia sudah memiliki seorang putra?" ucap Evan

"iya pak dan usianya 5 tahun saat ini" jawab Hana

"mantan suaminya?" tanya Evan

"mantan suaminya adalah Putra Praya Pratama" jawab Hana

"ohhh, dia salah satu pengusaha yang bergerak di bidang Jasa dan perhotelan dan sangat diperhitungkan saat ini" Sahut Evan

"Mereka bercerai saat usia pernikahan nya bahkan belum genap setahun" jelas Hana

"lalu bagaimana bisa ada anak nya?" tanya Evan bingung.

"Ibu Kirana melahirkan bayi nya Prematur mereka bercerai ketika anak mereka berusia 3 bulan" jelas Hana.

Evan pun meangguk paham.

"apa alasan mereka bercerai?" tanya Evan

"Ibu Kirana memergoki suaminya tidur dengan wanita lain" jelas Hana

Evan kembali meangguk.

"Kau boleh keluar." ucap Evan

Hana pun keluar dari ruangan Evan

"dijodohkan di usia sangat muda, menyandang status 'single mom' di usia masih belum genap 20 tahun, Kuliah dan meraih cumlaude, kerja dan pretasi yang cemerlang, keluraga yang utuh terhormat dan berkecukupan serta bisa dikatakan berlebih tapi sangat sederhana." Gumam Evan dengan penuh kekaguman setalah mengetahui fakta tentang Kirana. 'perceraiannya adalah alasan dari sikap dinginnya', batin Evan.

"tidak aku melihat beban yang lebih berat dari itu tapi apa" gumam Evan jelas.

"Kirana Bunga Larasati , you're indeed special" gumam Evan.

Ntah apa maksud ucapannya.

~~~~~~`~~~~~~

Kirana sibuk di ruangannya, dia tak pernah membuang buang waktu nya untuk bersantai,itu lah sebabnya pekerjaan nya selalu memuaskan pihak klien perusahaan dan meningkatkan nama perusahaan nya.

"mba, ini resume yang mba minta" ,, ucap Lidya yang saat ini berada diruangan Kirana. "ohh iyaa makasih Lidya." ucap Kirana.

Obrolan mereka terhenti karena suara ketukan di pintu Kirana dan seorang Pria sangat mereka kenal pun masuk.

"Selamat siang pak Evan" sapa Lidya begitu melihat bos besar nya itu berada didepannya.

Evan tak menjawab dan hanya melirik sekilas ke Lidya. Tatapan nya Fokus ke Kirana.

Kirana bangkit dari tempat duduk nya dan berjalan maju kedepan mejanya, biara bagaimana pun Evan adalah atasannya pemilik tempat nya bekerja, jadi dia tahu etika nya. "selamat siang pak" ucap Kirana profesional. "apa ada yang bisa saya bantu , sehingga anda ke ruangan saya sendiri?" tanya Kirana sopan. Evan hanya terus memantap dalam kearah Kirana, seolah mencari sebuah jawaban. Dia pun melihat ke arah Lidya. Kirana paham.

"Lidya apa ad lagi yang ingin kau sampaikan" ucap Kirana.

Lidya yang sedari tadi bengong dan terus memandang ke arah Evan pun sadar.

"ohh, iya mba, pihak pemerintah yang menyelenggarakan promosi itu meminta mba untuk memastikan langsung ke lapangan bahwa pelaksana dekorasi, mengerjakan semuanya sesuai konsep mba". ucap Lidya ke Kirana. "baik lah, saya akan kesana sendiri" sahut Kirana cepat. "apa ada lagi?" tanya Kirana . "Tidak mba", sahut lidya. "kau boleh keluar kalau begitu" sahut Kirana. "tidak perlu,,, kau akan keluar kan, jadi bersiap lah aku tunggu dalam 10 menit di parkiran" ucap Evan memotong omongan Kirana. "tapii pak" ucap Kirana, "aku juga ingin meninjau langsung pekerjaan Karyawan ku dilapangan" sahut Evan cepat. Dia tahu Kirana akan menolaknya dengan berbagai cara. "kau berani menolak perintah atasan mu?" skak Evan. Kirana pun menggeleng. "kalau begitu aku tunggu di parkiran" . ucap Evan dan keluar dari ruangan Kirana.

Begitu Evan keluar , Lidya pun mendekati Kirana dengan senyum lebar nya. Lidya hendak memuji kharisma Evan , Kirana tahu itu, namun dengan cepat dia mengehentikan nya. "Lidya kembali meja mu, apa kau lihat aku lagi dalam kondisi yang baik sekarang?" ucap Kirana menahan kekesalan nya.