Untung hari ini weekend, jadi Kirana tidak akan bertemu dan berhadapan dengan Evan hari ini. Kirana bangun siang, sangat siang, dia hanya bangun shalat subuh tadi dan kembali tidur , biasa nya akan langsung jogging, namun kali ini dia ingin beristirahat total. Dia benar benar enggan mengingat kejadian dikantornya bersama Evan, dan enggan memikirkan Farhan. Kirana kembali menyembunyikan diri nya dari dunia, dan untuk hari ini dia enggan untuk bertemu siapa pun.
Jam menunjukkan pukul 9 pagi dan Kirana belum keluar juga dari kamar nya. "mamaaaa, mamaa" ucap Raka dari balik pintu kamar Kirana, Kirana yang masih di balik selimutnya bergegas bergerak dan membuka pintunya. "iyaa sayang," ucap Kirana dengan suara berat namun karena itu Raka maka dia dengan cepat membuka pintu, "maaa, Raka mau jalan jalan yaa sama om Yusuf" ucap Raka meminta izin ke Kirana , Yusuf sudah berdiri dibelakang Kirana. "mau kemana Suf?" tanya Kirana. "Yusuf mau ajak Raka ke mall kak, sekalian ketemu pacar Yusuf" ucap adik Kirana itu. "ohh, iya udah hati hati yaa , jagoan mama gak boleh nakal yaa" ucap Kirana ke Raka , "siap maa," balas Raka dan mencium pipi Kirana. Sepeninggal Raka ,
Kirana bermaksud kembali melanjutkan tidur nya, namun belum lagi dia melangkah ibu nya sudah meneriaki nya. "yaaa ampunnn Kii, matahari udah tinggi dan kamu masih seperti ini?" ucap ibu nya yang melihat penampilan Kirana. "aduhh Bu , sekali ini aja Kirana mohon ijinin Kirana istirahat yaa, Kirana benar benar lelah Bu" mohon Kirana ke ibu nya. " iyaa terserah kamu lah, tapi temui dulu tuh tamu mu di luar". ucap ibu Kirana dan membuat mata Kirana melotot lebar. "tamuuu" ucap Kirana shock , pasal nya siapa yang pagi pagi begini datang menemui nya. Masih mengenakan Piyama lengan panjang nya dan dengan Pashmina seadanya yang hanya melilit di kepalanya. Kirana pun keluar dan melihat siapa tamu nya.
"Pak Evan" pekik Kirana tak percaya bagaimana bisa bos nya berada di rumahnya sepagi ini. "kamu baru bangun" ucap Evan yang melihat Kirana masih mengenakan piyama. Bukan nya malu atau lari Kirana malah melipat kedua tangannya didada, "iyaa pak, begini lah saya aslinya" jawab Kirana angkuh, dia sengaja agar Evan ilfeel padanya. "ehhh Kii, ada tamu kok dibiarkan berdiri , suruh duduk donk" itu suara ayah Kirana. "pagi om" sapa Evan ke ayah Kirana "pagi , ayoo masuk" ucap ayah Kirana lagi dan Evan pun masuk melewati Kirana dengan senyum kemenangan. "siapa nama kamu?" tanya ayah Kirana "saya Evan om" ucap Evan seraya meraih tangan ayah Kirana dan mencium punggung telapak tangan ayah Kirana dengan sopan. "iya iya, kalian ngobrol saja, saya senang akhirnya ada pria yang berani datang kemari" ucap Ayah Kirana sebelum pergi meninggalkan ruang tamu. Evan menangkap ucapan Ayah Kirana dan kembali menatap ke arah Kirana yang masih berdiri, menatap nya tak percaya. Bukan nya ilfeel Evan malah semakin terpana melihat Kirana meski tanpa makeup sekali pun wajah nya sangat bersih dan bersinar, Evan benar benar jatuh Cinta pada Kirana satu hal yang paling di benci oleh Kirana.
"kau mau berdiri saja" tegur Evan ke Kirana.
"Pak Evan ada perlu apa pagi pagi kemari?" "dan bagaimana bisa bapak tau rumah saya?" ucap Kirana dengan Pertanyaan pertanyaan nya. "ehemm, saya kemari mau melihat anak mu, dan ke dua saya tau semua tentang mu" ucap Evan dengan nada yang ambigu. Sejujurnya Kirana tertegun dan salut Evan ingin bertemu Raka. Tapi sudah lah itu tidak akan berhasil. "anak saya sedang keluar bersama paman nya" jawab Kirana.
"hmmm, baik lah, saya sudah mengutarakan niat saya, dan sudah bertemu keluarga mu dan tentu sudah melihat mu, maka saya akan pamit sekarang" ucap Evan ringan dan sebuah senyuman di wajahnya. Kirana benar benar bingung setiap tindakan Evan baginya tak terbaca. "Salaam dengan ayah dan ibu" ucap nya "permisi, assalamualaikum" ucap nya dan keluar dari rumah Kirana dengan langkah yang ringan dan senyum yang mengembang kan. "waalaikum Salaam" ucap Kirana yang merasa Bingung dengan tingkah atasannya itu. Dia pun berdiri di teras rumah nya hingga mobil Evan meninggalkan halaman rumah nya.
Kirana melangkah masuk kedalam rumah nya, dia menuju ke dapur untuk mengambil air dari putih. Ternyata didapur ada ibunya. "tadi siapa Kii?" tanya ibu nya . "atasan Kirana dikantor Bu," jawab Kirana ringan. "seperti nya dia pria baik baik dan yang ibu lihat dia sangat mengenal sifat mu yang dingin dan acuh," ucap ibu nya lagi. "Kirana mau mandi Bu" sahut Kirana malas menanggapi ucapan ibu nya. Ibu Kirana hanya geleng geleng kepala namun kali ini tersenyum , karena akhirnya ada pria yang berani mengunjungi anak nya.
'huffftttt' Kirana mendengus kesal karena sikap ibu nya, dia lelah sekali dengan tekanan dari ibu nya agar Kirana bisa membuka kembali hati nya. bagi Kirana itu hal yang mustahil. Dan dia kembali mengingat Evan. Dia mengingat tatapan Evan tadi cara Evan berbicara dan bersikap ke ayah nya, begitu sopan, dan Evan tak pernah menunjukkan tatapan seolah hanya 'menginginkan tubuhnya' dan perkataan Evan 'aku ingin bertemu dengan anak mu' . Selama ini kebanyakan pria berkata 'aku ingin bertemu dengan mu dan mengenal mu' begitu pria mengucapkan itu dihadapan Kirana, maka saat itu juga Kirana akan menolaknya mentah-mentah,tapi Evan berbeda. Dan Evan terlihat bukan lah orang yang dingin seperti di kantor.
"arghhhhhh, bodo amat" pekik Kirana yang kesal dengan pikirannya.