Chereads / Kebencian Yang Penuh Cinta / Chapter 41 - Perasaan yang Aneh

Chapter 41 - Perasaan yang Aneh

Ketika membuka matanya dipagi hari Kirana merasa matanya lelah sekali, dan kepalanya berat dan pusing , yaa bagaimana dia kurang istirahat dan terlalu lama menangis.

Dia pun bangun dan duduk sejenak untuk menghilangkan rasa pusing nya sebelum beranjak ke kamar mandi dan bersiap.

'beep beep' ,,

sebuah chat masuk di handphone Kirana,

Kirana mengambil handphone nya yang berada di dekat bantal nya.

'Farhan Pratama'

'Assalamualaikum aku sudah membawa Raka , kami akan sarapan di luar, dan langsung mengantar nya sekolah'

Pesan kedua .

' Hopefully the day you fun'

Kirana hanya menarik nafas panjang ketika membaca chat Farhan.

Jam menunjukkan pukul 07.00 pagi ketika Kirana sudah bersiap untuk berangkat bekerja, "kamu baik-baik aja nak?" tanya ayah nya Ketika Kirana duduk di meja makan. "iyaa, Kirana baik baik aja yah" sahut nya. "Farhan sengaja menjemput Raka pagi2 agar tak mengganggu mu, dia khawatir kehadiran nya pagi pagi merusak suasana hati mu" jelas ibu nya . 'dengan ibu membicarakan nya seperti itu saja sudah membuat suasana tidak enak' batin nya. Dengan cepat Kirana menghabiskan Roti nya dan meminum air putih lalu berangkat bekerja. Dia enggan untuk menanggapi ucapan ibu nya. "ayah, Ibu Kirana berangka kerja dulu" pamit nya, "iyaa nak Hati hati yaa" sahut ayah nya.

~~~~~~~_~~~~~~~

"apa jadwal saya hari ini" ucap Evan ke sekretarisnya saat akan memasuki Lift khusus Direksi dan petinggi perusahaan, Hana pun mengatakan jadwal atasan nya itu. Saat menunggu Lift terbuka tak sengaja mata nya menangkap sosok Kirana yang juga sedang menunggu Lift namun lift untuk umum yang letak nya bersebelahan, ntah mengapa Evan tak bisa memalingkan tatapan nya dari wanita itu, bahkan saat lift terbuka Evan tak menyadari nya. "Pak," tegur Hana baru lah ia Sadar.

-------

Kini Kirana sudah berada didepan ruangannya, "pagi Lidya" sapa nya , "pagi mba" balas Lidya, "mba sakit, mba terlihat sedikit pucat?" tanya nya seraya mengikuti Kirana memasuki ruangannya, "ohh tidak, aku hanya kurang tidur" sahut nya santai.

Kirana kaget ketika memasuki ruangan nya, mejanya penuh dengan buket bunga,belum hilang keterkejutan nya bercampur kesal dari arah belakang ada 3 karyawan wanita membawa boneka dan 3 karyawa pria membawa setangkai mawar putih masuk kedalam ruangan nya, kemudian muncul lah sosok pria yang dia kenal 'Zion' dari balik pintu ruangan Kirana yang sudah terbuka lebar dan tentu diluar penuh karyawan yang ingin tahu ada kejadian apa di ruang an Kirana.

Evan yang melewati Divisi Kirana menjadi bingung kenapa semua orang berkumpul didepan ruangan Kirana. "ada apa disana" ucap Evan ke sekretarisnya, "ohh itu, Manager keuangan Kita , Pak Zion ingin mengungkapkan perasaannya ke Nona Kirana, dan bermaksud langsung melamar nya" mendengar ucapan Hana ntah sadar atau Tidak Evan mengepal kan tangan nya kuat dan wajah nya berubah menjadi sangat Dingin, Hana pun kaget melihat perubahan ekspresi Boss nya itu.

"ada apa ini Pak Zion" ucap Kirana yang masih merasa bingung, "Kirana maaf jika ini membuat mu tidak nyaman, aku hanya ,, aku hanya ingin membuat kesan yang mendalam" ucap Zion malu malu, "sebenarnya ada apa pak Zion, langsung saja, saya merasa tidak enak karena ini kantor?" ucap Kirana yang mulai tak sabaran.

"baik lah, kamu tentu tahu selama ini aku berusaha untuk dekat dengan mu, dan hari ini aku tak bisa menahan perasaan ku lagi,,," Zion menjeda omongannya. Kirana masih bersikap biasa, sejujurnya dia tahu apa yang akan dikatakan Zion. "aku,,, aku mencintaimu Kirana, dan aku ingin melamar mu" ucap nya to the point. Kirana sedikit terkejut karena dia berpikir Zion hanya akan menyatakan cintanya namun ternyata Dia melamar nya langsung. 'Ya Tuhan Pria gilaa, dia pikir cinta cuman sekedar kata kata kemudian nikah, gampang banget,' batinnya. Kirana menarik nafas panjang bermaksud mengeluarkan emosi yang tertahan dan tanpa membuang buang waktu dia pun menjawab Zion

"saya berterima kasih untuk semua ini pak Zion, benar benar terima kasih, tapi saya hanya menanggap anda rekan kerja selama ini tidak lebih sama sekali, dan bukannya jelas selama ini saya tidak membuka jalan untuk anda kan, jadi saya harap anda menghargai keputusan saya, dan saya yakin anda akan mendapatkan wanita yang cocok dengan anda" ucap nya tegas. Tentu Zion kecewa dengan ucapan dan jawaban Kirana, namun dengan berbesar hati dia harus menerima nya, Kirana yang melihat ekspresi Zion sebenarnya merasa tidak enak tapi mau gimana lagi 'nekat sih,, dia harus nya sudah tau konsekuensi dari tindakan nnya kan' batin Kirana.

"baik lah , saya terima kok apapun jawaban kamu" sahut nya mencoba tersenyum."saya harap ini tidak menggangu pertemanan kita dan tidak ada kecanggungan diantara kita karena kita partner kerja ,, ya Zion" ucap Kirana tulus, mendengar ucapan Kirana Zion sedikit merasa lega "tentu" sahut nya cepat dan tersenyum seperti biasa. Kirana hanya meangguk dan tersenyum menanggapi Zion. "saya permisi kalau gitu" lanjut Zion. "iyaa" jawab Kirana singkat. Saat Zion keluar spontan semua orang pun bubar.

Lidya pun bergegas menutup pintu ruangan Kirana.