lagi-lagi Fei jala sambil melamun, membuat keempat temannya tak pernah mengijinkannya berjalan sendiri. hal seperti ini sering terjadi. kecuali saat kepalanya fokus terhadap misi barulah dia tak melamun. butuh sesuatu yang dia sukai atau sangat bergantung padanya agar Fei bisa fokus.
Ai menepuk punggung Fei, satu kali dengan lembut. tapi Fei tak memberi reaksi, apa sebenarnya yang dipikirkan Fei sampai dia tak merasakan tepukan tangan si di pundaknya. Ai mencoba sekali lagi, kali ini aga sedikit lebih keras dari sebelumnya.
Fei tersentak kaget dengan tepukan dipundak yang di berikan Ai untuk kedua kalinya. Fei memutar badannya menghadap Ai,
" maaf aku nggak fokus, ada apa?" Ai menyodorkan ponselnya. Fei menerima ponsel Ai dan membukanya. di situlah wajahnya menjadi cerah melihat dua pemberitahuan itu.
pertama, Riza akan pulang malam ini. itu berarti dia bisa bertanya apa yang terjadi pada Riza beberapa hari ini.
kedua, ada teman sekelas Ai ada yang memiliki kamera nganggur sampai beberapa Minggu kedepan itu cukup untuk menyelesaikan proyeknya.
wajah cerah Fei terlihat sangat cantik terlebih dengan sinar semangat yang menghapus wajahnya uang tadi sering melamun. dengan kabar baik itu, sisa perjalanan Fei lebih fokus dan tidak lagi melamun. sesampainya di rumah belakang mereka bergegas membersihkan diri dan makan malam sebelum akhirnya beranjak tidur. mereka tak ingin terlambat bangun besok dengan kemungkinan bertemu Riza yang beberapa hari ini tak terlihat.
***
pagi yang cerah dengan sedikit awan dan kicau burung dari sekitar area hutan yang dekat dengan rumah belakang restoran itu. semua bangun pagi dengan semangat bertemu Riza. saat sarapan membuat mereka merasa membuang waktu untuk melepas rindu dengan teman yang sibuk itu. kerena sarapan mereka biasa di antar ke kamar masing-masing. mereka makan bersama hanya makan siang di kampus dan itu pun jarang terjadi karena kesibukan yang berbeda.
mereka akhirnya berangkat bersama ke kampus. mereka saling tunggu di gerbang restoran. setelah genap lima orang anggotanya barulah mereka berjalan ke halte bus terdekat sambil berbincang hangat melepas rindu.
" apa ada masalah dengan perusahaan keluargamu sampai kamu beberapa hari ini tidak pulang?" tanya Alka, bagi mereka rumah utama mereka adalah rumah belakang restoran itu. setidaknya anggapan itu yang berlaku beberapa tahun terakhir.
" sedikit, mereka membutuhkan bantuanku buntuk membenahi menejemen kantor yang sedikit kacau karena adanya penyusup dalam kantor." jelas Riza kepada keempat temannya.
" apa semuanya sudah baik? perlu bantuan kita?" kali ini Kairan yang bertanya.
" terimakasih, semua sudah baik sekarang. tidak ada yang perlu di cemaskan. ngomong-ngomong bagaimana perkembangan misi terakhir?"
" semua lancar, kami akan memberi ditailnya padamu nanti malam. kita adakan rapat, aku mulai ragu dengan kecepatan perubahan yang terjadi." lagi-lagi Kairan yang menjawab. tapi itu sudah lebih dari cukup untuk melepas rindu diantara mereka. obrolan berubah ke topik yang lebih ringan setelah itu. mereka terus mengobrol di perjalanan menuju kampus bahkan di bus pun mereka mengobrol.
hari ini Fei juga lebih fokus. dia akan mendapat satu kamera tambahan dari teman sekelas Ai, kematian Ai sudah mengkonfirmasi bahwa kamera itu boleh digunakan.
langkah kaki mereka ringan menuju kampus, juga mata pelajaran yang di berikan dosen lebih mudah di cerna saat mereka riang seperti hari ini.