sore tiba di kota, hari cerah sampai sore. tak ada sedikitpun tanda-tanda akan turunnya hujan. musim gugur hampir tiba di penghujung. mereka mulai mengenakan mantel- mantel untuk menghalau dingin yang dibawa musim salju yang akan datang.
kelima sahabat itu pergi ke klub drama meski dari arah yang berbeda dan di waktu berbeda mereka bisa mengenali sahabatnya datang dari suara langkah kaki yang terdengar dari luar. terlalu lama bersama membuat mereka hafal dengan keberadaan yang lainnya.
kelima sahabat sudah berkumpul kembali setelah sebelumnya Riza sibuk dengan urusan bisnis. ketiga senior juga ada di ruang klub. semua seperti dirancang dengan sempurna.
latihan drama dimulai tepat jam 19:15 waktu setempat. Alka dan Kairan sudah pergi ke belakang panggung. Fei dan Riza sudah memegang kertas dialog dan duduk di amfiteater menunggu giliran berlakon. aku memperhatikan sekeliling. semua anggota klub mulai sibuk. tak terasa seminggu lagi pementasan drama. itu artinya waktu misi penyembuhan luka karang juga tinggal seminggu lagi. klub drama juga sudah melakukan promosi untuk penampilan ini. senior juga udah ngingetin buat bikin sekenario baru untuk bulan berikutnya.
aku melihat check list. masalah kostum beres. background baru 70%, akting 80%, seharunya masih keburu.
Ai tersenyum melihat check list di tangannya, mungkin jika memang waktunya tidak cukup lebih baik. target memang sudah terpenuhi, tapi ketiga orang ini spesial. manalah mungkin aku membiarkan mereka hidup dengan luka yang tak kunjung sembuh. anggap saja ini salah satu bentuk tabungan untuk misi putaran berikutnya. istirahat bersama jam 21:30, tepat tiga puluh menit sebelum pulang.
lima belas menit istirahat selesai, saatnya evaluasi sebelum pulang. sebagai sutra dara Ai juga berdiri di depan bersama ketiga senior. selain kabar gembira kepulangan Riza hampir tidak ada hal yang membuat mereka bahagia. ruang klub mulai ditinggalkan oleh para anggotanya. Ai juga bersiap untuk pergi meninggalkan klub drama, sampai akhirnya terdengar suara menahan langkahnya,
" Ai, ada waktu? ada beberapa hal pribadi yang ingin aku bicarakan denganmu."
suaranya berat, suara yang sudah Ai hafal betul pemiliknya. Ai berbalik, melihat sosok yang memiliki suara tersebut dengan tersenyum. itu Karang.