ok, aku tahu maksudnya. ini sudah malam tidak baik bagi seorang gadis berkeliaran di jalan jam segini. tapi baguslah, aku jadi tak perlu berjalan ke jalan utama, menunggu bus atau taksi di halte. bahkan saat aku tiba di halte nanti jam sudah tengah malam. mana ada yang berani membawa penumpang tengah malam. itu yang dipikirkan Ai saat menerima tawaran dari Karang.
Karang membimbing Ai menuju parkiran. masalah berikutnya muncul, memang ada dua helm di motor Karang, Ai juga memakai jaket, tapi Ai tidak memakai celana. yang Ai pakai adalah rok selutut berwarna biru muda yang cocok di padukan dengan warna kulitnya.
melihat karang sudah memakai helm dan menaiki motor, Ai semakin bingung. apa dia harus naik motor dengan rok ini, terlebih ini motor sport. saat karang sudah menyalakan mesin motornya dia memutar kepalanya menghadap Ai,
" pakai helm mu, dan naik lah." suaranya tak beremisi. Ai menunduk, bagaimana ini?. beberapa saat lewat lagi, karena Karang belum merasakan Ai menaiki motornya dia memutar kepalanya lagi. dan dia melihat Ai menundukkan kepalanya, helm yang dia berikan juga belum di pakai. dengan berat hati karang mematikan mesin motornya, dan turun menghampiri Ai.
" ada apa?" tanya karang sedikit menahan kesal.
" aku pakai rok, mana bisa baik motor kakak." jawab si jujur. sesaat setelah Ai mengatakan itu, pandangannya jatuh ke bawah. dilihatnya kaki Ai yang terbungkus rok berwarna biru muda sampai lutut. dari lutut kebawah tampak kulit Ai yang bersih dengan warna coklat susu. kakinya dibungkus sticker warna putih bersih dengan garis biru. terlihat menggoda bagi orang yang memandang kecantikan melalui jenjangnya kaki seseorang. buru-buru Karang mengembalikan padangan nya.
setelah bisa menguasai diri karang berbalik kemotor nya. kemudian membuka bagasi yang ada dibawah jok motor. dia selalu membawa celana cadangan di motornya. dan itu berguna sekarang. karang mengambil celana itu dan memberikannya kepada Ai,
" pakai ini ..." kata Karang saat menyerahkan celana ditangannya.