Pagi hari yang sejuk meski matahari belum terbit, terlihat Shen Zhu baru saja selesai memakai pakaiannya. Angin kebahagian tertiup halus kearah Shen Zhu. Rambut panjangnya terurai begitu indah, bahkan dua gadis cantik yang melayang-layang diatas udara terpesona melihat Shen Zhu kala itu.
"Kalian berdua kenapa selalu berada dikamar ini?" Ucap Shen Zhu yang baru saja memakai pakaian tanpa melihat kearah dua gadis cantik yang ada dibelakangnya.
Saat itu Shen Zhu terlihat sama sekali tidak merasa takut dengan kedua gadis cantik tersebut, berbeda dikala dia pertama kali melihat dua gadis cantik itu. Mungkin sebelumnya Shen Zhu hanya terkejut saja dan setelah beberapa hari tinggal di rumah Jun Yuan kini dia bersikap biasa meski mengetahui dua gadis cantik itu adalah Roh.
"I-itu, karena aku dan kakakku tidak bisa menjauh dari dua batu yang ada dilemari." Salah satu gadis cantik terkejut dan langsung menjawab pertanyaan Shen Zhu tanpa sengaja. Gadis itu terlihat sangatlah anggun, bahkan ketika terkejut pesonanya benar-benar mengikat hati namun sayangnya dia bukanlah manusia.
Mendengar gadis cantik itu menjawab pertanyaan Shen Zhu, gadis cantik yang ada disampingnya pun berkata dengan raut wajah menyeramkan;
"Xiao Li!"
"Kenapa kamu menjawabnya!"
Sementara gadis cantik dengan jepitan rambut berwarna biru yang bernama Xiao Li tampak langsung menundukkan kepalanya dan dengan rasa bersalah dia mulai berkata;
"Maaf Kak, aku terkejut ketika dia bertanya dan sontak aku langsung menjawabnya."
Xiao Li diam dan masih menundukkan kepala setelah berbicara, sedangkan kakaknya yang memiliki jepitan rambut berwarna merah tampak menepuk dahinya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Shen Zhu yang terlanjur mendengar jawaban tersebut tampak merasa bersalah dan tidak menyangka ke dua gadis bertubuh roh akan bertengkar hanya kerena sebuah jawaban.
"Kakak macan tolong jangan marahi kakak cantik!" Ucap Shen Zhu membela Xiao Li yang kini merasa bersalah karena belum lama ini menjawab pertanyaannya.
Mendengar perkataan Shen Zhu, gadis cantik yang sedang menggeleng-gelengkan kepalanya pun mulai menatap tajam kearah Shen Zhu dengan urat-urat dikeningnya dan kemudian berkata;
"Siapa yang kamu sebut kakak macan, Nak?!"
"Aku ini sama sepertimu, yang masih memiliki nama!"
Shen Zhu yang melihat kemarahan itu tampak berkeringat dingin dan hanya tersenyum-senyum. Sementara itu, Xiao Li hanya menahan tawanya meski Shen Zhu baru saja membelanya. Lalu karena Shen Zhu tidak ingin berlama-lama dikamarnya, dia pun langsung meninggalkan ke dua gadis tersebut begitu saja sambil berkata dengan nada tinggi;
"Terserah kakak macan saja, aku tidak ada waktu untuk tetap berada disini!"
Jurus langkah seribu pun di perlihatkan Shen Zhu dan kemudian keluar begitu saja dari kamarnya. Raut wajah yang menyeramkan kini terlihat jelas dari wajah gadis cantik dengan jepit rambut berwarna merah.
"Hey! aku bukan macan!, aku Xiao Yan!"
Tampaknya gadis cantik tersebut hanya ingin memperkenalkan namanya dan tidak ingin jika Shen Zhu memanggil namanya dengan sebutan macan, itu jelas sangat berlebihan. Dengan teriakan yang begitu kencang, jelas Shen Zhu mendengarnya bahkan dia sempat tersenyum-senyum saat berlari.
Tak jauh dari sana, San Yuan berjalan di halaman yang luas dimana rumput hijau menyertainya. Dia tampak membawa pancingan ikan dan mulai mendekati kolam besar dengan beberapa ukiran patung bintang laut. San Yuan begitu santai hari itu, dia duduk dan kemudian melemparkan kail pancing ke kolam besar yang kini ada dihadapannya.
"Pagi ini benar-benar sejuk sekali." Ucap San Yuan menghirup udara segara disekitarnya.
Lalu tidak lama kemudian suara langkah kaki berlari terdengar jelas mendekati San Yuan berada. Terkejut dia mendengarnya, San Yuan pun langsung melihat kearah suara langkah kaki yang berlari itu.
"Shen Zhu?" Gumam San Yuan yang masih memegang pancingan ikannya dan tatapannya penuh dengan pertanyaan. Bagaimana tidak, saat itu masih pagi bahkan matahari pun belum terbit.
Karena penasaran, San Yuan langsung menaruh pancingannya dan beranjak berdiri melihat kearah Shen Zhu berada. Lalu Shen Zhu yang berada dari kejauhan tampak memperlambat larinya setelah mengetahui keberadaan San Yuan.
"Kamu ingin pergi kemana pagi-pagi seperti ini, Shen Zhu?" San Yuan dengan badan yang lebih tinggi dari Shen Zhu tampak berdiri tegak menatap penuh tanya.
Shen Zhu pun berhenti berlari dan tentu saja langsung menjawab pertanyaan itu;
"Aku ingin pergi keperguruan Dao-Sein, Kak San Yuan!"
Melihat Shen Zhu begitu bersemangat dalam mengungkapkan kata-katanya, San Yuan pun tertawa dan berbicara dengan nada yang tinggi, "Hahahaha, apa kamu yakin? ini masih pagi bahkan matahari saja belum terbit."
Shen Zhu terdiam sejenak.
"Memangnya kenapa jika aku pergi sekarang?" Tatapan Shen Zhu mulai penuh dengan tanya bahkan karena perkataan kakak angkatnya membuatnya berpikir tindakkannya itu tidaklah tepat.
Tak lama kemudian, San Yuan mulai berjalan mendekati Shen Zhu dan dengan nada ramah berkata;
"Jika kamu pergi kesana sekarang, tentu saja disana tidak akan ada orang lain selain kamu dan Master Fu May."
"Apa kamu mengerti, Shen Zhu?"
Perkataan itu pun langsung membuat Shen Zhu berpikir kembali. Meski Shen Zhu tidak menyukainya, namun San Yuan berkata benar. Karena itu, Shen Zhu hanya menganggukkan kepalanya tanpa berkata-kata dengan wajah lugunya.
"Sebaiknya kamu tunggu Guru Go datang menjemputmu, karena bukankah kemarin Master Fu May mengatakan jika Guru Go akan datang menjemputmu." Ucap San Yuan dan mengingatkan kembali perkataan Master Fu May sebelumnya kepada Shen Zhu.
Disaat itu juga Shen Zhu terkejut dan mulai mengingat kembali perkataan Master Fu May sebelumnya. Di lihat dari wajah Shen Zhu itu jelas membuktikan bahwa dia benar-benar lupa apa yang telah dikatakan Master Fu May kepadanya.
"Terimakasih telah mengingatkanku, Kak San Yuan! aku benar-benar melupakannya." Ujar Shen Zhu dengan nada tinggi sambil menundukkan kepalanya kearah San Yuan berada.
San Yuan melihat betapa lugunya Shen Zhu mulai tersenyum. Dia bahkan merasa telah menjadi kakak yang berguna walaupun bukanlah kakak sebenarnya. Lalu setelah itu, San Yuan tampak membalikkan badannya dan berjalan kearah pancingannya sambil berbicara dengan nada yang cukup tinggi;
"Sementara kamu menunggu Guru Go, lebih baik kamu temani aku memancing. Bukankah ini akan menyenangkan, Shen Zhu?"
Shen Zhu berpikir itu tidak ada salahnya, lagi pula dia tidak mungkin kembali ke kamarnya setelah membuat marah salah satu gadis cantik yang ada didalam kamarnya.
"Baiklah aku akan menemani kak San Yuan memancing!, mungkin ini sebagai rasa terimakasihku kepada kakak karena telah menghentikanku pergi keperguruan Dao-Sein!" Ucap Shen Zhu dengan semangat dan berjalan mengikuti San Yuan kearah kolam besar yang berada disana.
San Yuan tersenyum melihat betapa semangatnya Shen Zhu saat itu. Kini mereka berdua pun duduk diatas rumput hijau sambil melihat pelampung pancing yang berada diatas air yang tenang.
INFO PENTING!
Beri apresiasi kepada penulis supaya novel D.O.S.I tetap berlanjut. Caranya mudah kalian hanya perlu ketik di google -> karya karsa .com/azhiez (Hilangkan spasi) dan di sana ada dukungan dimulai dari 5 ribu. Dengan mengapresiasi penulis melalui dukungan, saya akan terus melanjutkan novel D.O.S.I yang saat ini sedang berjalan.
Kenapa saya memerlukan dukungan ini?, tentunya karena saya sebagai penulis novel D.O.S.I juga memerlukan asupan gizi 👊
Instagram -> @azhieznovelist
Support me On Karyakarsà -> @Azhiez
☢ Note : Mohon untuk tidak mengcopy-paste tulisan ini tanpa seizin penulis, terimakasih. ☢