Shen Zhu akhirnya menemani San Yuan memancing. Mereka berdua benar-benar terlihat seperti kakak beradik yang rukun. Selagi San Yuan menunggu pancingannya bergetar, Shen Zhu hanya memandangi pelampung pancing dan berharap ikan menyambar umpan yang ada di kail pancing milik San Yuan.
Tiba-tiba, pancingan mulai bergetar dan sontak membuat San Yuan langsung menarik pancingannya. Seekor ikan akhirnya berhasil ditangkap, tatapan wajah kegembiraan tampak jelas dimata meraka.
"Yeah!, akhirnya dapat juga!" Ucap San Yuan sambil memegang benang pancing dan menunjukkan ikan yang baru didapat kepada Shen Zhu.
Melihat betapa senangnya San Yuan, Shen Zhu pun berkata dengan nada yang riang;
"Wah!, ikannya besar sekali!"
"Kak San Yuan benar-benar jago memancing!"
Pujian yang baru saja dikatakan Shen Zhu jelas membuat San Yuan tersanjung, Karena baginya itu adalah pujian pertama yang baru saja diberikan oleh Shen Zhu kepadanya. Tidak hanya itu saja, San Yuan pun tidak akan pernah melupakan momen kebersamaannya dengan Shen Zhu saat ini.
Lalu tidak lama kemudian kail pancing yang ada dimulut ikan tersebut di lepas dengan mudahnya oleh San Yuan. Setelah itu, sangat tidak disangka San Yuan melepaskan kembali ikan yang baru saja ditangkapnya ke kolam besar yang berada dihadapannya.
"...!!?"
Shen Zhu terkejut dan tatapannya hanya kearah ikan besar yang berenang menyelam kedalam air. Lalu disaat itu juga Shen Zhu dengan nada ramah berbicara;
"Kenapa melepaskan ikannya, kak San Yuan?"
San Yuan tersenyum mendengar perkataan Shen Zhu. Susah payah memancing demi mendapatkan ikan dan kemudian melepaskannya begitu saja, apa yang ada didalam pikirannya?
"Bukankah itu sudah jelas dari kolam yang ada didepanmu?, aku melepaskannya karena semua ikan yang kutangkap akan kulepaskan di kolam ini. Hahahahaha!" Setelah tersenyum, San Yuan berkata mengesalkan.
"Lalu untuk apa dia memancing dikolam ini?!" Ungkapan Shen Zhu didalam pikirannya sendiri.
Sempat merasa kesal dengan perkataan San Yuan, Shen Zhu pun hanya terdiam tanpa kata-kata. Sementara San Yuan yang tidak menyadari Shen Zhu merasa kesal kepadanya tampak mulai memancing kembali.
Setelah beberapa menit berlalu. Shen Zhu terlihat berbicara dengan nada yang ramah sambil duduk bersila melihat kearah San Yuan;
"Kak San Yuan..."
"Kenapa kakak suka sekali memancing?"
"Semenjak aku tinggal disini, aku sering sekali melihat kakak memancing. Bahkan kakak juga sering mengajakku untuk memancing bersama."
"Apakah kakak tidak bosan?"
Raut wajah San Yuan seketika berubah. Tatapannya begitu dingin melihat kearah pelampung pancingan. Kata-kata yang terucap dari mulut Shen Zhu sudah sangat sering didengarnya. Namun bukan berarti San Yuan tidak menyukai perkataan itu, dia hanya berpikir kenapa setiap orang selalu bertanya dengan pertanyaan yang sama tentang apa yang disenanginya.
"Tentu aku menyukainya. Setiap kali aku mendapatkan ikan, aku merasa ibuku tersenyum kepadaku. Bahkan aku tidak pernah tahu mengapa aku tidak pernah merasa bosan ketika aku memancing, Shen Zhu." Ucap San Yuan dengan ramah melihat kearah Shen Zhu.
Terkejut mendengar San Yuan membicarakan tentang ibunya sendiri. Shen Zhu tampak terdiam dan sangat menyadari jika dirinya sama sekali tidak pernah melihat Ibu San Yuan selama dia tinggal disana. Bahkan Shen Zhu ingin sekali bertanya mengenai Ibu San Yuan, namun disisi lain Shen Zhu tidak berani untuk mempertanyakannya.
"Kenapa kamu diam saja, Shen Zhu?" San Yuan melihat kearah Shen Zhu terdiam membisu tanpa kata.
Karena perkataan itu, Shen Zhu pun mulai menjawabnya dengan nada bicara yang gugup;
"Ma-maaf, Kak San Yuan!"
"Aku tidak tahu harus berkata apa."
Tak lama kemudian San Yuan dengan nada ramah berbicara, "Hahaha, tidak apa-apa. Aku hanya ingin menceritakan tentang ibuku saja."
Mendengar ucapan San Yuan, Shen Zhu mulai tersenyum meski rasa penasaran semakin bergejolak didalam dirinya. Bagaimana tidak?, Dia masih tidak mengetahui tentang keberadaan Ibu dari San Yuan, ditambah lagi Shen Zhu ingin sekali melihat langsung raut wajah Ibu dari San Yuan.
Dengan keberanian, Shen Zhu pun berbicara dengan nada rendah. "Bisakah kakak menceritakannya lebih jauh lagi?, aku ingin mendengarkannya." Shen Zhu menatap mata San Yuan tanpa berkedip.
Sejauh ini Shen Zhu berpikir tidak mungkin San Yuan menolak permohonannya. Tapi apakah dia yakin jika San Yuan akan menceritakan kebenaran dan bukan karangan? Meskipun begitu Shen Zhu hanyalah anak kecil yang memiliki rasa penasaran lebih besar dibandingkan orang dewasa dan tidak berpikir jika San Yuan akan menceritakan sebuah kebohongan.
"Sungguh?!" San Yuan terkejut hingga alisnya terangkat dan tidak disangka Shen Zhu ingin mendengarkan tentang ibunya lebih jauh lagi.
Kala itu Shen Zhu hanya mengangguk dan menatap tajam kearah San Yuan. Matanya bersinar seperti bintang, berharap semua yang diinginkannya terkabul di hari itu juga.
"Baiklah!, aku akan menceritakannya kepadamu, Shen Zhu!" Tegas San Yuan sambil melihat kearah Shen Zhu tanpa melupakan saat itu dirinya sedang memancing.
Tidak lama kemudian San Yuan mulai berbagi cerita tentang ibunya kepada Shen Zhu.
"Dulu!, waktu aku masih berusia 6 tahun. Aku sangat bahagia karena Ibuku masih ada disini, dia begitu cantik dan tidak ada satu orang pun yang dapat menandingi kecantikannya. Setiap pagi dia selalu membangunkanku untuk mandi, terkadang aku pun kesal karena Ibuku membangunkanku pagi-pagi. Tawa dan canda sering kali dia tunjukkan sewaktu bersamaku, Ibuku bahkan tidak pernah memarahiku. Dia adalah ibuku yang tidak akan pernah aku lupakan meskipun aku sudah tak bernyawa lagi." Ujar San Yuan sambil memegang pancingannya dan menatap kearah air yang ada dihadapannya, sementara Shen Zhu yang mendengar San Yuan bercerita mulai mengingat sosok ibunya sendiri. Karena sejauh San Yuan bercerita, semua yang baru saja diungkapkannya benar-benar sama dengan apa yang di alami oleh Shen Zhu saat-saat dirinya masih bersama dengan ibunya.
Lalu pembicaraan itu pun menjadi memilukan hati ketika San Yuan melanjutkan perkataanya;
"Tapi, setelah kepergian Ibuku 15 tahun yang lalu. Aku merasa kerinduan dan kebencian bercampur menjadi satu didalam hatiku. Aku benar-benar tidak tahu siapa yang harus disalahkan, ini benar-benar membuatku sangat kesal pada diriku sendiri, Shen Zhu."
Shen Zhu dengan cepat langsung bertanya mengenai kejadian 15 tahun lalu yang dimana telah membuat San Yuan terlihat menderita seperti sekarang ini;
"Memangnya 15 tahun yang lalu Ibu Kak San Yuan pergi kemana?, kenapa kakak begitu sedih?"
Perkataan itu pun membuat San Yuan seperti tertekan, bahkan tangan kanannya yang memegang pancingan terlihat jelas semakin kuat dalam menggenggamnya. Lalu tidak lama kemudian San Yuan mulai kembali tenang dan mulai melihat kearah Shen Zhu berada.
"Maaf, sepertinya aku sulit untuk menceritakannya kepadamu, Shen Zhu." San Yuan tersenyum damai hingga kedua matanya tertutup seolah dia tidak ingin Shen Zhu mengetahuinya.
Mengetahui apa maksud dari senyuman itu, Shen Zhu pun mulai memalingkan wajahnya kearah kolam yang ada dihadapannya.
"Itu tidak masalah, Kak San Yuan. Jika memang itu yang kakak inginkan." Ujar Shen Zhu yang tidak dapat memaksakan San Yuan untuk menjawab pertanyaan. Lagi pula Shen Zhu kini telah mengetahui informasi tentang Ibu dari San Yuan dan tentu saja itu sudah lebih dari cukup untuknya.
Akhirnya San Yuan dan Shen Zhu melanjutkan memancing dan tidak lama kemudian matahari pun terbit secara perlahan menerangi mereka berdua.
INFO PENTING!
Beri apresiasi kepada penulis supaya novel D.O.S.I tetap berlanjut. Caranya mudah kalian hanya perlu ketik di google -> karya karsa .com/azhiez (Hilangkan spasi) dan di sana ada dukungan dimulai dari 5 ribu. Dengan mengapresiasi penulis melalui dukungan, saya akan terus melanjutkan novel D.O.S.I yang saat ini sedang berjalan.
Kenapa saya memerlukan dukungan ini?, tentunya karena saya sebagai penulis novel D.O.S.I juga memerlukan asupan gizi 👊
Instagram -> @azhieznovelist
Support me On Karyakarsà -> @Azhiez
☢ Note : Mohon untuk tidak mengcopy-paste tulisan ini tanpa seizin penulis, terimakasih. ☢