Chapter 19 - Cp.19 - Perkenalan diri

Ketika semua murid terdiam, Shen Zhu berdiri tegang menghadap kearah murid-murid. Wajahnya mulai berkeringat dingin waktu salah satu murid wanita dengan paras cantik melihat kearahnya. Meski tujuan kedatangan Shen Zhu ke perguruan Dao-Sein untuk menambah pengetahuan, namun jika dirinya diperhatikan seperti itu tentu saja meresahkan.

"Silakan perkenalkan dirimu, Nak." Ucap Guru Go berbicara dengan nada ramah kepada Shen Zhu.

Lalu sangat tidak disangka, Shen Zhu membalas perkataan tersebut meski sebelumnya dia begitu tegang menghadapi semua murid yang duduk manis dihadapannya, "Bukankah Tuan yang ingin memperkenalkan tentangku kepada para murid?, kenapa sekarang harus aku yang memperkenalkan diri?" Wajah mengesalkan terlihat jelas sewaktu Shen Zhu berbicara kepada Guru Go dan tentu saja perkataanya ada benarnya juga, karena sebelumnya bukankah memang Guru Go yang mengatakan ingin memperkenalkan murid baru kepada para murid?

Seketika itu juga, semua murid tampak menahan tawa meski ada beberapa terdengar sampai ketelinga. Guru Go terdiam sejenak dan berpikir seolah-olah dia sepemikiran dengan Shen Zhu, namun tidak lama kemudian Guru Go pun dengan wajah menyeramkan mulai berbicara dengan nada tinggi;

"Sudah cepat perkenalkan siapa namamu!"

Dan dengan tingkah menjengkelkan, Shen Zhu berkata ringan;

"Baiklah-baiklah, Tuan tidak perlu marah seperti itu."

Mendengar perkataan Shen Zhu, semua murid yang berada didalam kelas tersenyum-senyum terhibur dengan tindakan Shen Zhu yang bersikap begitu tenang membalas perkataan Guru Go. Sementara Guru Go, terdiam dan menahan rasa kekesalan yang tidak dapat diungkapkan didepan para murid.

Lalu tidak lama kemudian Shen Zhu mulai melihat kearah murid-murid dan sempat sejenak mengatur pernapasannya agar dapat lebih tenang. "Perkenalkan namaku Shen Zhu, aku adalah anak angkat dari Keluarga Yuan. Terimakasih dan sekian." Jelas, pada dan singkat Shen Zhu memperkenalkan dirinya.

"Jadi benar, Tuan Jun Yuan telah mengangkat seseorang menjadi anaknya?"

"Dia benar-benar sangat beruntung."

Salah satu murid laki-laki terdapatkan sedang berbicara seorang diri dan merasa iri dengan apa yang baru saja diucapkan oleh Shen Zhu. Bagaimana tidak, semua orang sudah mengetahui betapa melimpahnya harga keluarga Yuan ditambah lagi keluarga Yuan sangat terpandang. Itulah sebabnya murid laki-laki tersebut iri kepada Shen Zhu.

"Apa ada yang ingin kalian tanyakan kepadanya?" Guru Go dengan nada sedikit tinggi melihat kearah murid-murid yang duduk dikursi dengan tatapan penuh tanya.

Shen Zhu melirikan matanya dan kemudian berkata dalam hati, "Sial!, kenapa dia berkata seperti itu?!, kenapa tidak langsung menyuruhku duduk saja!"

Lalu salah satu murid laki-laki mengangkat tangan. Dia memiliki rambut cukup panjang namun tidak sepanjang rambut milik Shen Zhu. Matanya menatap tajam kearah Shen Zhu dengan satu pertanyaan didalam pikirannya.

"Silakan bertanya, Huo Ming." Ucap Guru Go sambil mengangkat tangan setengah badan kearah murid laki-laki yang baru saja mengangkat tangan.

Huo Ming yang mendengar perkataan Guru Go mulai menurunkan kembali tangannya ke atas meja dan mulai berbicara dengan ramah kepada Shen Zhu;

"Aku hanya ingin bertanya darimana asalmu, Shen Zhu?"

"Namamu terdengar sangat asing di telingaku."

Kala itu bukan hanya Huo Ming saja yang berpikir seperti itu, melainkan semua murid yang ada didalam kelas juga berpendapat sama sepertinya tanpa terkecuali Guru Go yang kini melihat kearah Shen Zhu dengan wajah menyeramkan.

Lantas Shen Zhu pun menjawabnya dengan cukup baik, "Aku berasal dari desa kecil yang berada dibagian barat desa Vellasy tepatnya disamping hutan besar dan desaku sama sekali tidak memiliki nama seperti desa Vellasy."

Itulah pernyataan Shen Zhu, dia memang berasal dari desa kecil. Namun para murid dan Guru Go sama sekali tidak mengetahui desa kecil itu dimana, bahkan mereka mengira disamping hutan bagian barat desa Vellasy tidak ada kehidupan manusia kecuali hanya binatang liar yang hidup disana.

"Selama ini ternyata ada desa kecil disana?!" Terkejut Huo Ming mendengar pernyataan Shen Zhu. Ekspresi wajahnya begitu sulit untuk mempercayai jika Shen Zhu berasal dari tempat yang tidak pernah dia ketahui maupun dia jumpai.

"Tentu, ada!" Tegas Shen Zhu membalas rasa terkejut Huo Ming sambil menatap tajam Huo Ming agar percaya kepadanya. Lalu sesaat kemudian Shen Zhu menundukkan kepala dan berbicara kembali;

"Tapi, desaku kini telah hancur."

"Seluruh penduduk desa dan kedua orangtuaku dibunuh tanpa belas kasih oleh seseorang yang tidak aku kenal."

"Karena itulah aku ingin menjadi lebih kuat dan membalaskan dendam kematian kedua orangtuaku!"

Mata Shen Zhu terbuka lebar menatap Huo Ming dan mengepalkan tangan kanannya begitu erat seakan semua yang baru saja dikatakannya akan menjadi kenyataan. Para murid terdiam kagum melihat Shen Zhu dengan penuh keberanian. Namun tidak lama kemudian sebuah tangan melayang tepat kearah kepala Shen Zhu yang berdiri tepat dihadapan para murid perguruan Dao-Sein.

Brkkk!

"Baru pertama kali masuk perguruan saja kamu sudah berbicara soal balas dendam, apa jadinya jika kamu sudah besar nanti?" Tegas Guru Go mengangkat tangan kananya kembali dari kepala Shen Zhu. Mungkin perkataan Guru Go ada benarnya, namun Guru Go sendiri kagum dengan keberanian Shen Zhu dalam mengungkapkan keinginannya untuk menjadi kuat.

Ketika itu juga Shen Zhu yang merasa sakit dibagian kepala tampak memegang kepalanya dengan dua tangan. Sementara itu, Huo Ming tanpa pikir panjang langsung berkata dengan nada tinggi kepada Guru Go;

"Kenapa Guru Go berbicara seperti itu?!, bukankah dia hanya ingin membalaskan dendam untuk kematian orangtuanya!"

Mendengar perkataan Huo Ming, Shen Zhu merasa tersentuh dan tidak menyangka anak seusianya membelanya meski baru pertama kali bertemu. Sejujurnya, Shen Zhu mengira para murid akan menertawakannya lagi seperti halnya ketika dia masih berada didesanya. Namun ternyata semua pemikiran itu salah, para murid yang ada didalam kelas sama sekali tidak menertawainya bahkan para murid justru menatap tajam kearah Guru Go.

Guru Go terdiam penuh tanya. "Kenapa mereka menatapku seperti aku yang salah?" Kata yang hanya terucap dalam hati seolah merasa ada yang salah dimata para murid.

"Tentu balas dendam itu tidak baik, aku tidak ingin kalian memiliki dendam yang berlebih kepada seseorang. Karena balas dendam tidak akan menyelesaikan suatu perkara, sebaliknya balas dendam akan menimbulkan kebencian yang dimana pada akhirnya balas dendam tidak akan ada habisnya dan akan selalu terulang kembali." Ucap Guru Go dengan berbicara ramah kepada para murid dan juga Shen Zhu.

Tiba-tiba dengan nada tinggi Shen Zhu berkata;

"Lalu apakah aku harus melupakan semua kejahatannya?!, itu sama sekali tidak adil!"

Mungkin perkataan Shen Zhu ada benarnya, bahkan para murid pun merasakan ketidakadilan yang dirasakan Shen Zhu. Namun disatu sisi, Guru Go memiliki pendapat yang berbeda dan mengetahui Shen Zhu tidak akan pernah menerima pendapatnya.

"Kamu bicara keadilan?, apa kamu tidak menyadari saat ini keadilan sudah ada dipundakmu?" Tegas Guru Go melihat kearah Shen Zhu dengan tatapan yang tajam dan berharap Shen Zhu memahami kata-katanya.

Diusia Shen Zhu yang hanya belasan tahun jelas tidak mengerti maksud dari kata-kata tersebut. Dia hanya terdiam tanpa mengetahui maksud dari kata Guru Go.

"Apa maksudnya? keadilan sudah ada dipundakku?"

Perkataan Guru Go membuat pusing kepala Shen Zhu. Bahkan semua murid hanya terdiam menunggu membalas perkataan Guru Go. Lalu setelah lama menunggu Shen Zhu berbicara, Guru Go dengan tenang berkata;

"Kenapa kamu diam saja?,"

"Apa kamu masih tidak menyadarinya, Nak?"

Setelah Guru Go berbicara, Shen Zhu tetap memikirkan maksud dari perkata Guru Go yang sebelum-sebelumnya. Karena bosan menunggu, salah satu murid laki-laki yang duduk dikursi paling belakang pun berkata;

"Maksud dari perkataan Guru Go itu, kamu sudah mendapatkan keadilan ketika kamu menjadi anak keluarga Yuan. Apakah kamu sekarang menyadarinya?"

Ketika itu juga semua mata tertuju kearah murid laki-laki yang baru saja berbicara.

Huo Ming diam dan bergumam dalam pikirannya. "Chen Yang memang cerdas dengan mudahnya menyadari perkataan Guru Go yang penuh arti. Tidak diragukan lagi dia adalah anak kepala desa!"

Diruang kelas yang sempat hening. Chen Yang terlihat menopang dagu dengan telapak tangan, mata dinginnya memandang ke semua murid yang ada didalam kelas. Seperti yang dikatakan Huo Ming, Chen Yang adalah anak kepala desa yang dimana Cheng Yang anak dari Tong Yang.

"Kamu memang murid yang paling mudah untuk mengerti, Chen Yang. Aku sangat bangga memiliki murid sepertimu." Ucap Guru Go dengan senang hati memuji Chen Yang tanpa pamrih.

Shen Zhu sedikit tertegun. Hanya selang beberapa saat, Guru Go mulai melihat kearah Shen Zhu. Tatapan matanya seolah meminta Shen Zhu untuk tetap diam dan tidak bicara.

"Sudah, lebih baik kamu duduk dan aku akan memulai pelajaran hari ini." Guru Go meminta agar Shen Zhu duduk disalah satu bangku kosong yang ada diruang kelas. Lalu Shen Zhu pun berjalan mencari bangku kosong dan dia terlihat memilih untuk duduk disamping kanan Huo Ming yang dimana terdapat bangku kosong.

INFO PENTING!

Beri apresiasi kepada penulis supaya novel D.O.S.I tetap berlanjut. Caranya mudah kalian hanya perlu ketik di google -> karya karsa .com/azhiez (Hilangkan spasi) dan di sana ada dukungan dimulai dari 5 ribu. Dengan mengapresiasi penulis melalui dukungan, saya akan terus melanjutkan novel D.O.S.I yang saat ini sedang berjalan.

Kenapa saya memerlukan dukungan ini?, tentunya karena saya sebagai penulis novel D.O.S.I juga memerlukan asupan gizi 👊

Instagram -> @azhieznovelist

Support me On Karyakarsà -> @Azhiez

☢ Note : Mohon untuk tidak mengcopy-paste tulisan ini tanpa seizin penulis, terimakasih. ☢